47. Siksaan (1)

2.3K 112 5
                                    

{BUDAYAKAN VOTE + COMEN SETELAH MEMBACA!!}

*
*
*
*

Saat ini  salju belum menunjukkann tanda-tanda ingin berhenti untuk turun walaupun disiang hari dengan sinar cahaya matahari yang redup tidak membuat benda putih yang berjatuhan itu mereda.

Tampak seorang laki-laki mengenakan setelan jasnya baru saja keluar dari dalam restoran mewah. Ia masuk kedalam taksi yang berhenti didepannya.

Ia menelepon gadisnya untuk mengabarkan kalau ia sedang dijalan menuju hotel mereka.

"Kenapa dia tidak mengangkat teleponku?"

Ia kembali mencoba menelepon gadisnya lagi tapi selalu tidak diangkat sudah terhitung belasan kali ia meneleponnya disepanjang jalan dan sekarang ia mulai khuwatir.

"Notre maître est arrivé" ucap sopir taksi itu dalam bahasa Perancis yang artinya, 'tuan kita sudah sampai'.

"Merci" jawabnya lalu memberikan  beberapa uang  pada  sopir itu lalu keluar dari taksi dan langsung berjalan   memasuki hotel dengan tergesa-gesa.

Sesampainya dikamar mereka, ia langsung membuka pintu kamar yang anehnya itu tidak terkunci. Ia mencari gadisnya itu ditempat tidur,kekamar mandi atau kebalkon kamar mereka tapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya dan juga ponsel gadisnya itu ada diatas tempat tidur dalam keadaan menyala.

"Sayang, kau dimana?"  Teriaknya mencari-cari Angela, gadisnya itu dipenjuru kamar dan hotel. Karena ia belum juga menemukannya ia kemudian  pergi menemui bagian   keamanan.

"Permisi, apa kalian melihat wanita yang datang bersamaku pergi keluar dari hotel ini?" Tanyanya pada beberapa penjaga yang  sedang berjaga didepan pintu keluar.

"Maaf tuan kami tidak melihatnya keluar seharian ini" jawab salah satu penjaga itu.

Rafael mengacak rambut hitamnya frustasi bercampur khuwatir memikirkan gadisnya itu yang tiba-tiba menghilang.

"Antarkan aku kebagian cctv!"   Pintanya yang langsung diantarkan oleh salah satu dari penjaga itu keruang cctv.

Diruang cctv itu ia meminta penjaga disana untuk memutar ulang rekaman cctv dikamar mereka. Setelah ia keluar dari kamar mereka terlihat Angela menutup pintu kamar tidak lama datang tiga  orang berbapakaian  serba hitam mengetuk pintu kamar dan tampak Angela membukanya setelah itu rekaman  cctv mati dan berubah menjadi bintik-bintik seperti semut.

Rafael yang marah mengetahui kalau gadisnya itu diculik saat ia tinggal dikamar hotelpun meremas kuat tangannya hingga kukunya memutih menahan emosi.

"Telepon polisi dan laporkan tentang ini!" Perintahnya dan langsung pergi dari ruang cctv itu dengan emosi tapi ia tutupi dengan  wajah dingin nya.

Ia menelepon seseorang yang bisa membatunya menemukan gadisnya itu seseorang yang juga adalah sahabatnya sendiri.

"Hallo, siapkan  anak buahmu yang terlatih untuk membantuku menangkap seseorang!"

"..."

"Kalian bisa langsung ke Perancis,  beritahu juga Ricky tentang ini aku juga akan membutuhkannya nanti!"

My Mysterious Boyfriend (TERSEDIA DI PLAY STORE)✔Where stories live. Discover now