[PART 9] Wedding Operation

1.1K 117 110
                                    


AKAN KU PASTIKAN KAU MATI KALI INI!

.

.

.

.

.

Author's POV

Sebuah kalimat yang dilumuri oleh darah babi yang tertulis di jendela mobil milik Yoo Jeongyeon.

"Tidak.. Jeongyeon dalam bahaya" Ucap Dahyun dengan mulut bergetar.

Dahyun mencoba berdiri dari keterkejutannya. Ia menatap ke sekeliling. Wajah cemas jelas terpampang di sana.

"Andwae! Kenapa dia datang lagi? Argh!" Dahyun menendang ban mobil.

"Apa yang harus kulakukan saat ini? Ah gps! Aku akan melacaknya kembali"

Dahyun pun langsung mengambil ponselnya dan mulai melacak ponsel milik Jeongyeon.

"Omo! Ponselnya mati, eottokhae?" Panik Dahyun sambil menggigit jarinya.

Ia memejamkan mata sambil menjernihkan otaknya untuk berpikir.

"Kalau di film-film detektif sih biasanya ada petunjuk atau mungkin sang penculik meninggalkan barang bukti. Sebaiknya aku segera mencarinya" Gumam Dahyun.

Dahyun langsung menyisir garasi tempat mobilnya terparkir, mencari barang yang bisa di jadikan petunjuk.

Seluruh garasi dari bawah hingga atas mobil ia cari, tapi tak ada satu pun yang ia temukan.

"Bagaimana ini? Pasti mereka sudah jauh.. aigoo!" Dahyun masih mengedarkan pandangannya.

Pandangannya terhenti pada cctv yang di pasang pada rumah Kai.

Dengan sigap ia langsung berlari masuk ke ruang cctv.

"Mestinya tak lama sekitar 5-10 menit yang lalu" Dahyun me-reply rekaman cctv tersebut.

"Omo! Orang ini besar sekali.. apa ini yang bernama mister x?" Seru Dahyun tak percaya.

Ia melihat Jeongyeon yang terbaring pingsan setelah di pukul dengan pemukul bisbol oleh orang berbadan besar yang pernah melawan Jeongyeon sebelumnya.

Orang itu menyeret masuk Jeongyeon yang pingsan ke dalam van hitam.

Dahyun memperbesar gambarnya dan memperhatikan pelat mobil van tersebut.

"Sial! Tidak ada nomor pelatnya... benar-benar clueless. Aku harus bagaimana?"

.

.

.

Sementara itu, di gedung tempat pernikahan berlangsung..

Mina duduk manis di depan meja rias setelah berhias diri.

Ia menatap kosong kaca di depannya.

"Nona... ada apa?" Tanya Sana yang ada di belakangnya.

"Ani, aku hanya tidak menyangka hari ini akan menikah, Sana-chan" Jawab Mina.

Sana tersenyum kecil,
"Nona... aku sangat bahagia melihat Nona akhirnya mendapatkan pendamping hidup. Nona harus tetap semangat karena keinginan terbesar Nona akhirnya dapat terwujud saat ini"

"Ne, gomawo atas semuanya, Sana-chan... kau pasti sangat sabar menghadapiku tiap harinya" Mina tersenyum.

 kau pasti sangat sabar menghadapiku tiap harinya" Mina tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Love BlindWhere stories live. Discover now