[Part 7] The Death Game

1K 107 80
                                    

PERINGATAN!
Part ini mengandung unsur kekerasan dan mengejutkan.
Pembaca yang belum cukup umur diharapkan tidak membaca part ini.
Dan yang cukup umur di harap bijak dan tidak menirunya di rumah!

.

.

.

Myoui Mina's POV

Kring... kring... kring...

Suara alarm membangunkan tidurku yang sangat nyenyak.

Aku membuka kedua kelopak mataku.

Seperti biasa tidak ada yang berubah dengan penglihatanku.

Aku masih tidak bisa melihat apapun.

Padahal aku selalu berharap keajaiban datang kepadaku tiap kali ku buka mata ini di pagi hari.

Tapi kenapa? Kenapa keajaiban itu tak datang jua?

Aku menutup wajahku dengan telapak tanganku. Menahan rasa sedih yang menyesakkan dada.

Sambil menggelengkan kepala, untuk menghilangkan rasa sedih ini.

Aku meraba leherku sambil mencari benda paling berharga yang kumiliki.

Setidaknya benda itu yang bisa menenangkanku saat ini.

Seketika mataku membulat saat tahu benda itu tak ada di leherku.

Dimana?

Dimana liontinku???

Aku langsung meraba-raba seluruh permukaan kasur dengan panik untuk mencari liontinku itu.

Ku obrak-abrik seluruh bed cover serta ku lempar ke sembarang arah semua bantal yang ada di sana.

Tapi kenapa tidak ada juga liontinku?

Aku pun turun dari kasur dan segera mengobrak-abrik meja riasku. Mendorong semua make up mahal ku untuk mencari keberadaan benda yang sangat berharga itu.

Nafasku memburu dan tanganku gemetar karena saking paniknya.

Aku takut kehilangan benda yang satu-satunya membuatku tenang saat ini.

Dan sekali lagi aku tidak menemukannya.

Lalu ku beralih pada lemariku. Ku cari di setiap sudut, di setiap pakaian. Bahkan ku lempar keluar semua isi pakaian yang telah tersusun rapih.

"Dimana? Dimana, hah? Kau dimana liontinku?!" Jeritku frustasi.

Aku membuka brankas kecil yang ada di sebelah kasurku.

Ku keluarkan seluruh perhiasan di dalamnya.

Dan lagi-lagi tak ada.

"Bahkan aku tidak menaruhnya di brankas..." Lirihku.

Aku terduduk lemas di lantai. Mataku mulai berlinang air mata.

Aku sesenggukan sambil menjambak rambutku dan aku menendang semua yang ada di lantai secara membabi buta.

"Arrrgghhhh!!!!!" Jeritku.

Ceklek...

"Nona Mina apa yang terjadi?"

Terdengar suara khawatir dari maidku, Sana.

"Omo! Kenapa berantakan sekali?" Ucapnya tak percaya.

"Sana apakah itu kau?"

"Ne, ini saya Nona. Apa yang terjadi? Beritahu saya" Aku merasakan Sana mulai mendekat.

My Love BlindKde žijí příběhy. Začni objevovat