Tiba-tiba Jaejoong berdiri dan masuk ke kamar. Saat kembali ia membawa sebuah amplop warna coklat ditangannya. Dengan kasar ia lemparkan amplop itu kehadapan Yunho.
"Bukalah" ucap Jaejoong singkat.
Yunho pun menuruti perkataan Jaejoong dan membuka amplop itu. Betapa terkejutnya dia saat melihat apa isi amplop tersebut.
"Jae? Aku bisa jelaskan ini." Ucap Yunho panik.
"Anii Yun, Aku bukan orang bodoh, aku tahu kau sudah selingkuh dibelakangku. Kau tahu betapa hancurnya hatiku. Kau tahu berapa kali aku berusaha untuk bunuh diri Yun? Aku frustasi Yun, hingga aku tidak bisa membunuh diriku sendiri karena aku sangat mencintaimu."
"Jae?"
"Cukup Yun, lebih baik kau membunuhku sekarang. Sudah tidak ada alasan untukku hidup lagi." Ucap Jaejoong pasrah tak berdaya.
"Kumohon Jae. Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya. Hidupmu lebih penting Jae, aku akui aku memang pria berengsek, karena itulah kau harus mencari pria lain yang lebih baik dariku."
"Kau tidak mengerti Yun. Hikss...hikss..." tangis Jaejoong pecah.
"Pergi!! Aku tidak mau melihatmu," Amuk Jaejoong memukul mukul tubuh Yunho yang tengah mendekapnya erat.
Namun "Arrgghh...appo" rintih Jaejoong.
"Jae? Kau tidak apa-apa."
"Sakit Yun, sakit sekali" ucap Jaejoong sambil memegang erat perutnya. Hingga kesadarannya mulai hilang. Yang Jaejoong ingat hanyalah suara Yunho yang terus menerus memanggil namanya.
Dengan panik Yunho menggendong Jaejoong membawanya ke rumah sakit
#di IGD RS
Seorang dokter menghampriri Yunho "Sepertinya kita harus merujuk pasien ke dokter kandungan untuk di USG."
"Nne? Apa maksudnya dok?" bingung Yunho mendengar perkataan dokter.
"Sepertinya pasien bernama Kim Jaejoong hamil. Namun ini masih dugaan saya, oleh karena itu pasien perlu dirujuk pada dokter kandungan agar didapatkan hasil yang lebih pasti. Kalau begitu saya permisi."
"Hamil?" monolog Yunho tidak menyangka Jaejoong bisa hamil, bahkan setelah pernikahan mereka selama ini tak sekalipun Yunho berpikir Jaejoong bisa hamil.
Ditengah kebingungannya Yunho terus menatap Jaejoong yang sedang tertidur di atas ranjang rumah sakit. Ia bahagia mengetahui fakta ia akan menjadi seorang ayah, tapi disisi lain merasa sedih dan bersalah. Bagaimana sekarang(?) mana bisa ia menceraikan istrinya yang tengah mengandung anaknya.
"Permisi, apakah anda wali dari pasien bernama Kim Jaejoong?" seorang perawat datang menghampiri Yunho.
"Nne, saya adalah wali nya." Jawab Yunho.
"Kalau begitu bisakah Anda ikut saya sebentar untuk mengurus administrasi dari pasien." Lanjut sang perawat. Yunho pun dengan patuh mengikuti arahan perawat tersebut.
15 menit kemudian
Betapa terkejutnya Yunho saat kembali dari nurse station dengan mendapati Jaejoong sudah duduk di tepi ranjang sambil menangis pelan.
"Hiks...hiks...hiks...." tangis Jaejoong.
"Jae? Wae? Apa ada yang sakit? Aku akan memanggil dokter." Tanya Yunho panik mendapati istrinya menangis sesenggukan itu.
"Anni, Yun. Tidak ada satu pun dokter yang bisa mengurangi sakit ini, Yun." Cegah Jaejoong memandang lekat kedalam mata sang suami. Sambil menunjuk bahwa hatinya lah yang merasa sakit.
Sakit. Entah kenapa Yunho merasa seolah hatinya telah dihunus oleh ribuan jarum yang membawa rasa nyeri sesak dan pedih bersamaan.
"Eotokhae? Sekarang aku harus bagaimana, Yun? Aku hamil anakmu disaat kau ingin menceraikanku. Bagaimana aku harus menjalani hidup ini? Hiks...hikss.... aku tidak sanggup, Yun." Racau Jaejoong semakin menangis dalam. Sebenarnya ia mendengar pembicaraan Yunho dan dokter IGD tapi ia pura-pura tertidur saat itu.
Yunho pun memeluk Jaejoong dengan lembut, menenangkan Jaejoong sambil mengusap punggung Jaejoong dengan pelan. Setelah itu Yunho melepaskan pelukannya dan memandang lekat ke dalam mata Jaejoong yang terlihat sayu seolah tidak ada kehidupan di dalamnya.
"Dengarkan aku, Jae. Aku akan bertanggung jawab. Mari kita besarkan anak kita bersama. Dan lupakan semua hal soal perpisahan kita. Aku akan ada bersamamu." Ucap Yunho penuh keyakinan. Ya, ia sudah memutuskannya, ia tidak sanggup melihat tangisan Jaejoong dan rapalan keputus asaan yang keluar dari bibir Jaejoong. Ia adalah Jung Yunho, dan ia harus bertanggung jawab pada istrinya.
"Hiks..hiks...hiks....Gomawo, Yun. Saranghae." Ucap Jaejoong langsung memeluk Yunho. Tak kuasa mendengar perkataan Yunho. Ia bahagia namun ia merasa ada sesuatu yang kosong secara bersamaan.
.
.
.
#Beberapa bulan kemudian.
Kehamilan Jaejoong sudah menginjak usia 34 minggu. Senyum bahagia selalu terpancar di wajah Jaejoong. Tidak sabar menunggu kehadiran malaikat kecilnya yang berharga. Buah hatinya dengan Yunho.
Grepp Yunho memeluk Jaejoong dari belakang.
"Wae? Kenapa kau manja sekali eoh?" goda Jaejoong pada Yunho.
"Kau terlalu imut Jae. Lihatlah perut besarmu, rambut panjangmu dan pipi tembem mu ini." Ucap Yunho menggoda Jaejoong sambil mencubit pipi sang istri gemas.
"Aw Appo, Yun." Kesal Jaejoong sambil mencebil penuh aegyo. Yang hanya dibalas oleh tawa dari Yunho. Melihat senyum dan tawa Yunho, Jaejoong pun ikut tersenyum dengan lebar pada sang suami.
"Saranghae, Yun" ucap Jaejoong yang hanya dibalas oleh senyum dari Yun.
Sejak kehamilan Jaejoong mereka pun memutuskan untuk pindah tinggal di desa yang memiliki udara yang lebih segar dan asri, selain untuk menghindarkan Yunho dari masa lalunya juga untuk menjaga kesehatan Jaejoong. Jangan lupa Jaejoong itu dulu suka mabuk-mabuk an karena stress diselingkuhi Yunho. Jadinya janinnya saat itu cukup lemah, jadi Jaejoong ngga boleh stress untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Walau sekarang mereka terlihat harmonis, namun Jaejoong masih merasa ada yang kurang. Ia merasa Yunho berbeda, ia merasa jika perasaan Yunho sudah berubah. Namun Jaejoong tetap menyangkal perasaanya itu. Yang paling penting adalah kebersamaannya dengan Yunho saat ini. Yunho adalah miliknya dan ia adalah milik Yunho. Tidak akan ada yang berubah, dan ia meyakininya.
TBC
Don't Forget Vote, Comment and Share this Story if U Like nne!!!
See ya next Chap !!!
YOU ARE READING
I'm Not The Only One
FanfictionCerita ini terinspirasi dari lagu sam smith yang berjudul I'm not the only one. Sumary : Jaejoong yang mengetahui suaminya telah selingkuh di belakangnya. Yunho yang memilih selingkuh dengan wanita lain. Telah mencapai babak baru dari flashback
'Before U Go' Part 1
Start from the beginning
