20

4.7K 199 0
                                    

Hana pov

Aku terkejut atas perlakuan Arya.

"sudah bisa kita jalan mbak?" tanya sang supir menyadarkanku kembali.

"ehh. Iya pak." ucapku.

Aku tersenyum bahagia mengingat kembali Arya mencium keningku.

Aku memasuki rumah. Kulihat mbak Lara sudah di rumah.

"sudah pulang Han." sapa mbak Lara.

"iya mbak." jawabku sambil tersenyum bahagia.

"seneng banget nampaknya Han." ucap mbak Lara.

Aku hanya tersenyum memandang mbak Lara.

"aku ke kamar dulu ya mbak." pamitku.

Sesampainya dikamar kuraih ponselku.
Aku mengirimkan pesan pada Maria.

Hana
Aku sangat bahagia hari ini Mar.😄

Maria
Apa yang membuatmu bahagia hari ini Han ?

Hana
Arya mencium keningku.

  Balasku sambil tersipu malu.

Tak ada balasan dari Maria.

Apakah dia merasa aku pamer ? Tanyaku kemudian sambil memandang ponselku.

Tak berapa lama kemudian ponselku berbunyi kulihat Maria menelponku. Segera kuangkat.

"Halo Mar, kukira kau marah padaku hingga tak membalas pesanku." ucapku langsung.

Kudengar dia tertawa.

" marah ? Untuk apa aku marah Hana." ucapnya.

"malah aku ingin mendengar langsung bagaimana ceritanya suamimu sampai menciummu." lanjut maria.

Kemudian aku menceritakan yang terjadi tadi siang.

"kurasa Arya mulai mencintaimu Hana." ucap Maria membuatku terdiam.

"hallo Han, kau mendengarku?" panggil Maria karna aku tak menjawab.

"sudahlah Mar, kau tak perlu memberiku harapan palsu." ucapku sedih.

"hei, aku tak bermaksud membuatmu sedih. Aduhh. Kau jangan membuatku merasa bersalah Hana." ucapnya mendengar jawabanku.

"ah, sudahlah Mar. Aku tak mau ambil pusing. Sekarang aku ingin bertanya tentangmu." ucapku mengalihkan pembicaraan.

"tentangku?" tanya Maria.

"iya, tentangmu. Apa kau sudah bertemu dengan Daniel?" tanyaku menyelidik.

"mungkin akhir pekan ini kami akan bertemu Han." jawabnya cuek.

"kau serius ? Kau tidak sedang membohongiku kan Maria ?"tanyaku tak percaya.

"kau tanya sendiri pada Daniel jika kau tak percaya Hana." jelasnya.

"oke, oke aku percaya.  Aku menunggu kabar baik dari kalian berdua Maria." ucapku senang.

"kau jangan terlalu banyak berharap Hana." ucap Maria terdengar sendu.

Aku kemudian tertawa tiba-tiba.

"kenapa kau tertawa Han ?" tanya Maria bingung.

" aku memikirkan kau dan Daniel." jawabku.

"aku dan Daniel?" ulang Maria bertambah bingung.

"ya, kalian berdua. Aku tak sabar melihat kalian berdua memberi undangan padaku." ucapku malah membuat Maria semakin bingung.

"ah kau semakin ngelantur Han, sudahlah aku harus pergi bekerja. Bye." ucapnya lalu menutup telponnya.

To be with You (COMPLETED)Where stories live. Discover now