15

4.9K 203 1
                                    

Hana pov

Aku terbangun,
Sayup-sayup kudengar suara ramai di dalam kamarku.

Aku memandang ke sekeliling. Teman-teman Arya pikirku.

"kau sudah bangun Han, kan sudah kubilang Don kecilkan suaramu lihat Hana jadi terbangun." seru Jesika memukul bahu Doni yang baru selesai tertawa.

Arya menghampiriku.

"apa kau haus ?" tanyanya.

Aku menganggukkan kepala karna memang kurasakan tenggorokanku kering.

"kau heran, mereka datang menjengukmu." jelas Arya melihat raut wajahku bingung memandangi teman-temannya.

"dari mana mereka tau Ar?" tanyaku.

"oh itu Valeri memberi kabar pada mereka." lanjut Arya. 

Aku tertunduk mendengar jawaban Arya.
Seakan tersadar, Arya pasti akan selalu cerita apapun kondisinya kepada Valeri.
Sedangkan aku hanya pihak pelengkap bagi kehidupannya. Valeri lah pemeran utamanya. Aku tersenyum miris.

"apa kau sudah baikan Han?" tanya Jesika.

"aku sudah lebih baik Jes, terimakasih telah datang melihatku." ucapku sambil tersenyum.

"bukan apa-apa Han, kami senang mengunjungimu." ucap Jesika.

Beberapa saat kemudian. Teman-teman Arya pamit.

"oh ya Ar, nanti aku akan mengirimkan makan siangmu. Jangan lupa menghabiskannya." seru Valeri kembali berbalik sambil tersenyum manis. Ah bahkan sangat manis.

"tenanglah Leri aku akan mengirim bukti telah menghabiskan makanannya."
Jawab Arya sambil tersenyum.

Aku sakit mendengar pembicaraan mereka.  Mataku memanas.
Tapi kutahan agar air mataku tak terjatuh.

"kau sudah lapar Han, apa sudah bisa kau makan?" tanya Arya setelah keperguan teman-temannya.

Aku hanya menjawab dengan anggukan.

Lalu Arya memberiku makan siang.

"apa aku tak bisa pulang hari ini Ar?" tanyaku disela-sela makan siang.

"bersabarlah Hana, kita lihat nanti apa anjuran dokter. Hari ini dokter akan memeriksamu sore. Jadi kita tunggu saja." jelasnya.

Kami kembali terdiam.
Arya kembali larut dengan pekerjaannya.
Kulihat dia sesekali mengerang frustasi.
Diacaknya rambutnya geram.

"harusnya kau tidak perlu repot-repot Ar menjagaku." ucapku tiba-tiba merusak konsentrasinya.

"apa kau tak senang aku disini?" tanyanya dingin.

"aku senang, bahkan sangat senang. Tapi aku tak ingin kau kesusahan seperti ini" jawabku jujur.

"sudahlah Hana, kau istirahat saja."sahutnya kembali berkonsentrasi.

-----------------------
Arya pov

Aku kesal dengan sekertarisku. Bisa-bisanya dia Lupa mengabari ada berkas penting semalam yang harus kuselesaikan sore ini juga.

Ketukan pintu terdengar. Aku beranjak dari sofa yang kududuki menuju pintu, kulirik Hana yang terus memandangiku.
Aku menerima makanan kiriman Valeri.
Untung ada Valeri jika tidak aku pasti akan melewatkan makan siangku.

"boleh aku duduk disofa juga Ar?" tanya Hana.

Aku ingin berdiri membantunya pindah .

"tidak usah, aku bisa jalan sendiri Ar." ucapnya menolakku akhirnya aku duduk kembali.

To be with You (COMPLETED)Where stories live. Discover now