Chapter 21:Test perlombaan

379 30 8
                                    

Keesokan harinya....

Saat ini Natsu, Lucy, Ignia dan para murid lainnya yang sudah dipilih oleh wali kelas sedang berada di ruangan kelas khusus test perlombaan. Tiba-tiba seorang guru langsung masuk keruangan mereka.

"Anak-anak hari ini kita akan mengadakan tes perlombaan jadi, Harap tenang dan tidak ribut, dilarang menyontek, dan dilarang menggunakan alat bantu saat mengisi soal. Sensei akan memberikan waktu 30 menit kepada kalian untuk mengerjakan soal ini, Mengerti?!" Seru guru tersebut yang bernama Gildarts sembari memberikan soal itu kepada para murid.

"MENGERTI SENSEI!" Teriak seluruh murid di ruangan tersebut.

"Aku yakin pasti bisa menyelesaikan soal ini" Batin Natsu sambil menatap dengan serius lembar soal yang akan dikerjakannya.

"Aku tidak boleh kalah dengan Ignia-san dan Natsu" Gumam Lucy pelan sembari mengerjakan lembar soalnya yang berisi 20 pertanyaan.

"Ternyata soal ini sangat gampang" Batin Ignia dengan tersenyum miring sambil memegang sebuah alat misterius di sakunya kemudian semua murid mengerjakannya dengan serius dan ada juga yang kebingungan untuk mengerjakan soal tersebut.

"Oh ya kalian harus mengerjakannya dengan jawaban benar semua jika kalian gagal untuk mendapatkan nilai seratus maka kalian akan dinyatakan gagal sebab, Sensei akan memilih murid yang mendapatkan nilai seratus untuk bisa ikut ke perlombaan multitalenta murid antar sekolah" Ucap Gildarts santai sehingga seluruh murid di ruangan itu yang terkecuali Natsu langsung sedikit terkejut.

"Eh....hanya 30 menit mana bisa kami mengerjakannya" Gumam pelan siswi lainnya.

"Rasanya otakku akan terkuras habis mengerjakan soal ini" Ujar siswa itu pelan sedangkan Lucy hanya diam dan menghela nafas pelannya.

"Semoga saja waktu ini bisa membuatku mengerjakan dengan benar" Batin Lucy dengan menghela nafasnya gusar sementara Ignia sedikit shock mendengar pengumuman mendadak dari Gildarts.

"Heh, Hanya 30 menit bagaimana ini aku tidak bisa mengerjakan soalnya?!" Batin Ignia dengan wajah sedikit terkejut kemudian ia menggeleng kepalanya pelan lalu ia mengerjakannnya disertai alat misterius yang menempel di bawah tangannya.

Kemudian Gildarts berjalan mengelilingi bangku murid sembari melihat pekerjaan para murid yang sedang mengerjakan soal dengan serius terkecuali Ignia dia hanya gugup karena takut ketahuan oleh Gildarts sehingga pria itu mengetahui apa yang sedang dilakukan Ignia lalu Gildarts mendatangi meja pemuda itu.

"Ignia apa yang sedang kau liat di telapak tanganmu itu?" Tanya Gildarts tegas seketika bulu kuduk Ignia berdiri.

"Hikkk...e-enggak ada kok sensei, Saya hanya ingin menutup jawabannya biar enggak dicontek" Ucap Ignia gelagapan hingga pria itu langsung curiga dengan perbuatan Ignia.

"Huh benarkah, Cepat tunjukkan telapak tanganmu itu sensei ingin melihatnya?!" Perintah Gildarts tegas kemudian Ignia menunjukkan telapak tangannya lalu pria itu langsung melihatnya dengan teliti.

"Saya tidak mencontek sensei, Lihat tangan saya ini kosong tidak ada alat bantu lainnya" Ujar Ignia santai karena sedari ia sudah menyembunyikan alat itu ke saku celananya.

"Ouh begitu yasudah maafkan sensei ya karena menuduhmu mencontek" Ucap Gildarts kemudian ia duduk di mejanya hingga Ignia bernafas lega karena tidak ketahuan mencontek dengan menggunakan alat itu.

"Huh...untung tidak ketahuan sama sensei aneh itu" Batin Ignia lalu ia mengerjakan soalnya sambil melihat jawabannya di alat tersebut.

10 menit kemudian....

"Sensei aku sudah menyelesaikan soalnya!" Seru Natsu santai sembari menyerahkan lembar soal dan jawabannya kepada Gildarts seketika semua murid di ruangan tersebut langsung terkejut.

Gangster And Cool girlWhere stories live. Discover now