Chapter 6:Perkelahian sengit

885 58 57
                                    

"Tidak ada pilihan lagi selain menggunakan cara kekerasan untuk mencegah perdebatan panjang daripada di selesaikan secara baik karena orang lain tidak mau mendengarkan pendapat kita sendiri."

-Qoutes Lucy Heartfilia-

Seminggu kemudian...

"Semuanya apakah kalian sudah siap untuk melawan geng 12 spriggan?!" Seru Erza tegas sembari membawa tongkat bambu yang berbentuk seperti katana.

"YA KAMI SUDAH SIAP!" Teriak seluruh murid sekolah bersemangat.

"Yosh aku semakin bersemangat." Ucap Natsu dengan semangatnya yang tinggi.

"Aku tidak sabar membunuh geng 12 spriggan itu." Ujar Lucy disertai seringai iblisnya sambil membawa cambuk dan pisau.

"Mereka hanya peduli terhadap uang daripada sekolah kami." Ucap Juvia dengan membawa tongkat besinya.

"Bolehkah aku membawa mesin es serut untuk menghajar mereka?" Tanya Gray santai sehingga seluruh murid sekolah bersweatdrop sekaligus terdiam seperti batu.

"Dhuak!

"Dilarang membawa mesin es serut otak beku bodoh!" Teriak Natsu kesal sembari menendang kepala pemuda itu.

"Bhuak!"

"Kau juga membawa satu gentong saus tobasco maniak pinky!" Seru Gray marah.

"Hei tapi kan ada manfaatnya membawa saus tobasco dan juga tongkat bisbol." Ujar Natsu sembari menunjukkan tongkat bisbolnya.

"Jangan bertengkar terus karena pertarungan besar ada di depan mata kita!" Seru Erza murka hingga kedua pemuda itu bergetar ketakutan.

"A-aye ma'am!" Ucap Natsu dan Gray serentak kemudian geng 12 spriggan datang berserta anak buahnya.

"Gehee mari kita berpesta!" Teriak Gajeel menyeringai.

"Semuanya mari kita serang mereka!" Perintah Erza dengan membawa katana bambunya lalu seluruh murid menyerang melawan 12 spriggan.

"Ctas!"

"Halo kita bertemu lagi." Ucap Lucy tersenyum evil terhadap gadis bersurai hijau pendek.

"Geezz...karena kaulah yang membuat ibuku mati." Ujar Brandish dingin kemudian ia menyerang gadis bersurai blonde itu.

"Brak!"

"Akhirnya aku bisa menemukanmu Natsu Dragneel." Ucap Zeref dengan aura iblisnya sembari menendang gerbang sekolah.

"Dhuak!"

"Ck, Walaupun kau kakak kandungku tetapi rasa benciku padamu tidak akan pernah berubah." Ujar Natsu lalu memukul kakaknya dengan tongkat bisbol.

"Tap-tap!"

"Hyyaaatttt!!!!" Teriak Natsu saambil menyerang kakaknya.

Sementara Gray dan Juvia sedang melawan Ajeel dan Invel yang sudah ada dihadapan mereka.

"Lama tak berjumpa Gray." Ucap Invel dingin.

"Kenapa kau bergabung dengan geng itu?!" Seru Gray sehingga pemuda bersurai putih itu menyeringai.

"Kau tidak ingat kesalahan terbesarmu?" Tanya Invel sedangkan Ajeel sedari sudah membekap mulut Juvia.

"Sret!"

"Invel bolehkah aku siksa gadis ini?" Tanya Ajeel sembari menutup mulut gadis itu dengan tangannya.

"Hmmmppphhh!"

Gangster And Cool girlWhere stories live. Discover now