Part 24

2.1K 129 12
                                    

Thanks banget yg support gue nulis cerita ini, walaupun gue jarang up. Jujur awalnya gue pikir gak bakal ada yg nungguin cerita gak jelas kek gini. Gue terhura huhu. Au ah gue lebay wkwkwk.

Btw yg main rp wa + Ig ada gak? Kalo ada bisa dong fambest an hehe. Miskin fambest gue awokwokwok.
Oke, bacotan gue cuma sekian.

Happy Reading guys^^

*

*

*

*

"Ke taman bermain yuk?" ajaknya.

"Loh kenapa gak aja temen kakak aja? Kenapa harus gue?"

Jungkook menggaruk tengkuknya yang gak gatal. "Mereka pada sibuk. Makanya gue ajak lo,"

"Ooh. Ya udah tunggu bentar ya gue mau ganti baju dulu," ucapnya seraya berdiri dari duduknya.

Setelah Lisa pergi ke kamarnya, mata Jungkook gak sengaja terpaku pada 1 foto. Dimana itu adalah foto keluarga saat Lisa masih kecil.

"Lucu" gumamnya.

"Adek gue emang lucu. Cuma terlalu lama bergaul ama Jennie makanya jadi kek sekarang," seru Nickhun yang datang tiba-tiba.

"Hatchim!"

"Jorok amat lo jen!" kesel Jiyong.

Yang di tegur menatap kakaknya dengan tajam, "Diem aja deh lo!"

"Dih dih maaa liat Jennie nih!" Adu Jiyong saat Dara sedang menyiapkan cemilan.

"Halah ngadu mulu lo ke mama, kek perawan aja lo!" kesalnya.

"MAAA JENNIE NGOMONGNYA GAK DI SARING!" adunya lagi.

Dara yang mendengar dua anaknya itu sedari tadi menggeleng pelan. Sudah terbiasa jika Jennie dan Jiyong disatukan.

"Kalian gak liat mama jadi pusing ngehadepin kalian?" tanya Seunghyun yang baru saja pulang kerja.

"Kak Jiyong yang mulai pa!" gantian sekarang Jennie ngadu kepapanya.

"Jiyong" tegur Seunghyun.

Jennie yang berada di belakang Seunghyun, memeletkan lidahnya meremehkan.

***

Kesal dirumah hari ini. Kenapa? Karena teman bisnis papanya datang bersama anaknya. Tau kan lah siapa anak teman papanya. Yap Jihyo.

Mama Jisoo yang melihat anaknya turun dari kamar, langsung memanggilnya. "Jisoo!"

Jisol berhenti sebentar, menaikkan alis pertanda bingung. Kenapa mama manggil?

"Kenapa ma?" jawabnya ogah-ogahan.

"Sini dulu sayang"

Mamanya tersenyum sangat manis, membuat Jisoo bergidik ngeri. Tadi di sekolah buat rusuh, sekarang di rumah sok manis. Kesal sih sebenarnya sama mamanya itu. Mau gimana lagi, dia mama satu-satunya yang Jisoo punya.

Dengan amat terpaksa, duduk di depan keluarga teman papanya. Jihyo sok-sok an senyum manis ke Jisoo lagi, padahal kenal kagak.

"Hai Jisoo!" rasanya senyum itu punya arti lain dari yang Jisoo liat.

"Hai juga. Tapi siapa ya? Maaf gak kenal" seperti biasa Jisoo akan mengeluarkan cengiran bodohnya kalo ada musuh.

"Iihh kamu jahat. Masa gak kenal aku. Aku Jihyo," hadeh ini mak lampir sok senyum lagi. Sdsd banget.

"Oohh kak Jihyo? Yang kemaren ngelabrak geng aku di kelas ya bareng temen-temen kakak?" Jihyo gelagapan sendiri di buatnya. Jisoo udah tersenyum iblis.

Mampus kan lo gelagapan sendiri jadinya - batinnya tersenyum licik.

"Kamu ngomong apa sih Soo? Gak boleh gitu sama Jihyo," sahut Mamanya.

"Iya ma iya,"

"Jadi gimana kerja sama kita?" tanya papa Jihyo ke papa Jisoo.

"Kerja sama apa ma?" bisik jisoo ke mamanya.

"Itu loh yang mau buat mall,"
Jisoo hanya ber'oh' ria.

***

Sore ini Rose bersiap untuk jogging. Dia gak mau terlalu sedih mikirin mamanya. Entah angin apa yang merasuki Rose saat ini.

"Mau kemana lo?" muncul Chanyeol dari balik pintu.

"Kepo anda!" ketus Rose.

"Ck. Lo adek gue bukan sih? Lama-lama kek Jennie lo" Rose gak peduli. Dia meletin lidahnya ke Chanyeol.

"Gue pergi bye" saat Jalan, kebetulan abang-abang jualan es krim lewat.

Rose lari bukan ke arah lapangan, tapi ke penjual es krim.

"Rasa Vanilla satu ya bang" ucapnya dan seseorang barengan.

Rose mengerutkan dahinya bingung, tadi hanya dia yang disini. Sekarang kenapa ada tuyul gini sih?

"Lah lo ngapain disini tet?"

Orang yang ditanya mendengus kesal. "Tet tet, gue kakak kelas lo bego!"

Dengan wajah songongnya Rose menjawab. "Dih dih mau banget gue panggil kak"

"Dekel durhaka lo!"

"Bodo yee. Suka-suka cecan dyuuunggg"

"Ha? Duyung?" telinga abang-abang es krim keknya congek nih.

"Dyung bang bukan duuuyuuunggg!!!" kesalnya.

"Eh iya maap atuh neng,"

Abang-abangnya ngasih es krim ke Rose yang di terima dengan senang hati. Muncul ide yang sangat berlian di kepala Rose.

"Bang"

"Kenapa neng?"

"Deket sini coba bang!" Rose mengisyaratkan abang-abangnya mendekat, abangnya sih iya in aja ucapannya.

"......."

"Oke bang?"

"Siap neng" Rose udah senyum-senyum masem. Jimin udah curiga pasti ada apa-apa nih.

Kemudian Rose lari menjauh, terus teriak. "MAKASIH KAK JIMIN TRAKTIRANNYA!! MUACH!! NAJIS JIJIK!" Jimin yang jadi korban mendengus pasrah. Emang tu dekel durhaka.

Di jalan senyum Rose cerah banget. Matahari mau terbenam, tapi dia masik asyik dengan es krimnya. Gimana dengan jogging? Gak jadi yang pasti :)

"Kapan-kapan gue minta traktir lagi lah. Enak banget buset es krimnya," gumamnya.

Ddrrrrtttttt drrrrtttttt!

"Etet hp siapa tuh?" celingak celinguk melihat orang samping kanan kirinya. Kosong, gak ada orang. Berarti hp dia yanh bunyi.

Keningnya berkerut saat mengetahui siapa yang menelponnya. Dengan nafas pasrah dia mengangkat telpon itu.

"Halo ma"

"Rose. Kamu bisa ke xxxxxxx sekarang? Ada yang mau mama omongin" harusnya dia seneng kan kalo mamanya nelpon. Ini dia malah gak suka, apalagi di ajak ketemuan.

"Iya. Bentar lagi aku sampe," dan telpon dimatikan.

Mendongakkan kepalanya, menatal matahari yang akan terbenam di depannya. Meratapi kehidupannya saat ini, "Ck miris gue"

Kemudian berdiri dari duduknya. Melihat anak-anak yang masih asyik bermain, padahal sudah mau malam. Berjalan menuju rumah yang tidak begitu jaih dari tempatnya saat ini.

Bersiap-siap sebentar. Lalu termenung di meja riasnya. Banyak pikiran yang membebani kepalanya. Apa kah dia harus kena omel mamanya lagi? Jika iya, Rose sudah siap menerimanya.

Gugup, iya Rose sangat gugup untuk masuk ke ruangan di depannya kini. Kakinya sedari tadi gemetaran.

Ting!

Jejendeuk🦁
Semangat oceee!!!!
Jangan gugup!!
Gue tau lo kuat!!

****

BLACKPINK X BTS Where stories live. Discover now