Part 3

6.8K 301 2
                                    

Setelah bunda suga meminum obat, suga memperkenalkan temannya kepada bundanya dan kedatangan mereka kemari.
--------------------------------------------------
udah seminggu lo gk bangun2, kita semua khawatir sama lo jen

“rose tolongin ambilin gue minum dong”
“bentar gue ambilin” pada saat rose mengambil minum untuk lisa, lisa menanyakan keberadaan jennie kepada jisoo.

“jennie mana jis? Udah seminggu gue dirawat tapi jennie gk pernah datang sekali pun” hati rose terasa tertohok dengan perkataan lisa dan tak terasa air mata rose terjatuh, lalu dengan cepat di hapusnya.

Jisoo bingung mau ngomong apa dan untunglah rose cepat memberi tahu lisa.
“jennie ada beberapa urusan, jadi dia gk bisa datang lis”
“lebih penting urusan dari pada sahabatnya sendiri” lisa kesal karena jennie tak kunjung datang menjenguknya.

“gue mau keluar bentar, jis gue titip lisa”
“iya”

Rose pergi ke ruang rawat jenni yg di pojok lantai satu. Dia masuk ke dalam dengan beruraian air mata.

“Jen kapan lo bangun? Gue, lisa, jisoo merindukan sifat lo yg galak. Lisa terus bertanya sama gue dan juga jisoo kenapa lo gk pernah datang untuk menjenguk dia. Jadi gue mohon lo cepat bangun.”

“gue tau jen, lo pasti berusaha untuk bangun kan?”
“setelah lisa keluar dari rumah sakit ini, kami akan sekolah kembali dan gue akan datang tiap hari menjenguk lo”

“gue pergi dulu jen” rose meninggalkan ruang rawat jennie dengan perasaan yg campur aduk.

***sekolah***

Lisa turun dari mobil dan menghirup udara segar setelah 1 minggu berada di rumah sakit yg membosankan. Lisa masih terus bertanya tentang jennie tapi rose  membantah semua apa yg dikatakan lisa.

Di sepanjang koridor sekolah siswa/i terus berbisik tentang mereka bertiga. mereka tidak mempedulikan apa pun yg dikatakan orang2.

Sampai dimana salah seorang siswi berbicara yg sangat tidak disukai lisa dan membuat telinga lisa panas.

“kemana yg paling sangar itu? Apa dia meninggal? Kalau benar itu berita bagus ha ha ha” lisa mendekati siswi tersebut dan marah2 kepadanya.

“apa lo bilang?” tanya lisa berusaha untuk sabar. Siswi itu terkejut dengan keberadaan lisa.
“gue kakak kelas lo, jaga sikap lo”

“persetan dengan kakak kelas. GUE TANYA APA YG LO BILANG!?” lisa udah benar2 kehilangan kesabaran.
“lisa udah dia kakak kelas kita” jisoo mencoba menenangkan lisa.

“kakak kelas? Yg kayak cabe ini kakak kelas!?” rose tetap mencoba untuk tetap sabar, dia gk boleh keceplosan tentang jenni.
“apa lo bilang? Gue cabe!?”

“iya lo cabe!? Perlu gue ulangin kalau lo itu CABE” lisa benar2 tidak takut sama sekali. Mereka berdua terus beradu mulut. rose udah gk tahan dengan semuanya.

“STOP!! Lo kakak kelas seharusnya menjadi contoh buat adek kelas lo. Bukan kayak gini” kata rose sambil menunjuk kakak kelas itu.

“tap..” kakak kelas itu mencoba membantah tapi udah dipotong oleh rose
“dan lo lisa, lo ikut gue” rose menarik tangan lisa sekencang kencangnya sehingga membuat lisa kesakitan.

Jisoo udah mencoba menenangkanrose tapi rose tetap kukuh akan memberitahukan semuanya kepada lisa.

Dan sampailah mereka bertiga di belakang sekolah, di sana sangat sepi dan tidak ada seorang pun  yg ke sana. Ini lah kesempatan rose untuk memberi tahukan yg sebenarnya.

“gue akan memberi tahu lo apa yg terjadi sebenarnya”
“enggak, jangan rose gue mohon jangan” jisoo terus memohon kepada rose. Lisa bingung sebenarnya apa yg terjadi di sini.

“rose apa yg sebenarnya terjadi?”
“jadi kini...gitu ceritanya” lisa termenung dengan semua yg disampaikan rose, dia ngk menyangka yg menyelamatkannya adalah orang yg terbaring koma di rumah sakit saat ini.

“rose anterin gue ke jenni, cepat!!” rose langsung mengambil mobilnya dan mereka sampai di rumah sakit.
Lisa mencari ruang rawat nomor 215 dan ruangan itu berada di pojok ruang rawat lisa dulu.

Lisa masuk dan memeluk jennie, lalu menangis karena lisa jennie yg koma.
“jen ini gue jen..lo bangun ya? Gue kangen sama lo dan maaf gue telah buruk sangka sama lo jen” lisa menangis gk karuan.

Setiap hari lisa, rose, dan jisoo datang untuk menjenguk jennie, tapi jennie gk pernah membuka matanya.

1 Bulan Kemudian

“gue akan balas dendam jen ke orang yg udah membuat lo koma”
“gue pergi dulu jen” lisa sempat melihat tangan jennie yg bergerak, dia langsung memanggil dokter, dokter  pum memerika keadaan jennie.

Dokter bilang kpada lisa bahwa ini respon yg baik dan anugrah dari yg maha kuasa.

Lo harus bertahan, karena sedikit lagi lo akan bangun jen batin lisa.

Lisa langsung menelepon rose dan jisoo bahwa jenni akan segera sadar.
rose dan jisoo langsung ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar dari lisa.

Mereka sangat senang orang yg selama ini ditunggunya akhirnya akan sadar.

16.00
Jennie perlahan membuka matanya. Lisa, rose, dan jisoo langsung menangis bahagia karena orang yg ditunggu sudah sadar.

“jennie gue kangen sama lo” lisa langsung memeluk jennie karena saking kangennya dia dengan jennie.

“gue juga jen, kita semua sangat beruntung lo cepat sadar”
“iya jen”
“l-l-l-li”
“jangan lo paksain buat bicara, lo baru sadar” lisa melarang jennie untuk berbicara sementara.

***
Di lorong rumah sakit semua orang membicarakan tentang gadis yg baru saja sadar dari komanya. Bunda suga yg ingin keluar langsung mendatangi suster yg lewat.

“maaf sus, kenapa sekarang rumah sakit berisik?” suster tersebut tersenyum dan berbicara.
“ibuk tau gadis yg koma itu sudah bangun dan ini sungguh mukjizat karena dia cepat bangun dari komanya”

“apa? Makasih sus” bunda suga sangat senang karena gadis itu sudah bangun dari komanya. Dan dia masuk kembali ke ruangannya.

Tok tok
“bunda koko masuk ya” suga melihat bundanya yg sepertinya sangat bahagia, dia bisa melihat senyum cerah lagi dari wajah bundanya.

Semenjak ayahnya meninggal bundanya gk pernah tersenyum seperti ini lagi.
“bunda ada kabar apa sampai membuat bunda tersenyum?”

“ko kamu ingat, bunda pernah bilang ada gadis yg koma”
“iya aku ingat”
“gadis itu sudah bangun”
“jadi karena itu bunda sangat senang?”
“iya ko”

3 Hari Kemudian
Jennie sudah diperbolehkan pulang, tapi tidak ada senyum yg menghiasi wajahnya. Lisa, jisoo, dan rose berpikir bahwa sifat dingin jennie masih tetap ada.

Karena penasaran rose langsung bertanya.
“jen ada apa?” jennie hanya menggelengkan kepalanya.

Jennie melihat ke samping kamar rawatnya dan melihat ibu2 yg tersenyum manis kepadanya, dia merasa ibu2 itu pernah ada dalam kehidupannya tapi dia gk ingat sama sekali.

Tak terasa bibir jennie membentuk lengkung kepada ibu2 tersebut. Jisoo, lisa, dan rose yg melihat jennie tersenyum pun ikut tersenyum.






BLACKPINK X BTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang