Part 22

2.3K 125 4
                                    

Jennie, Lisa, Jisoo masih berada di dalam kelas. Mereka tidak sedang membicarakan topik apa-apa. Hanya hening yang melanda.

"Itu nyokapnya Jisoo kelas X IPA 1 kan?"

"Ngapain nyokapnya ke sini pake bawa banyak bodyguard lagi?"

"Gak mungkin kan dia di awasi"

"Tapi bisa aja kan"

Merasa namanya di sebut-sebut Jisoo pergi keluar dari kelasnya. Di parkiran sudah terdapat mamanya bersama banyak bodyguard.

"MAMA!" teriaknya.

"Jisoo!"

Berdiri di depan mamanya dan menatap bingung. "Bodyguard ini buat apa ma? Dan ngapain mama ke sekolah aku? Hari ini kan bukan penerimaan lapor," ucapnya.

"Siapa bilang mama datang karena penerimaan lapor. Mama kesini bersama para bodyguard untuk tidak membiarkan kamu bersama dengan mereka" tunjuk Mama Jisoo pada Jennie dan Lisa.

"Gak bisa gitu dong ma. Mereka sahabat aku"

"Sahabat? Sahabat mana yang membuat sahabatnya berada dalam masalah?!"

"Ma! Kok mama gini sih?! Dulu aja mama seneng aku temenan sama mereka. Kenapa sekarang mama malah berubah? Jisoo kecewa sama Mama!" Jisoo pergi sambil berlinang air mata.

Pergi berjalan ke dalam koridor sekolah tanpa peduli air matanya yang tetap bercucuran.

Tinggalah Mama Jisoo, Jennie, Lisa, bodyguard dan beberapa murid lain.

"Jujur baru kali ini aku kecewa sama tante," Jennie yang biasanya selalu di manjain sama seperti Jisoo yang dimanja sama mamanya, kini berubah hanya karena ucapan kalimat. Kemudian dia ikut menyusul Jisoo yang hilang entah kemana.

"Walaupun aku gak sedekat Jennie sama Jisoo, apa harus tante kek gitu? Merusak persahabatan yang udah sangat lama terjalin seeperti saudara kandung?" Mama Jisoo masih berdiri diam, dia sebenarnya bingung mau ngapain.

"Hiks gue kecewa sama mama Jen, tega banget mama mau ngancurin persahabatan kita," Jisoo masih terisak di pelukan Jennie. Hanya Jennie saat ini orang yang palong di butuhkannya.

Lisa melihat semuanya dari kejauhan. Merasa lega karena Jisoo gak separah tadi nangisnya. Tiba-tiba dia teringat Rose. Sejak tadi Rose belum keliatan.

"Rose mana ya? 10 menit lagi bel masuk bunyi,"
Sudah mencari sahabatnya itu dimana-mana, tetap saja dia tidak menemuinya. Hanya satu tempat yang belum di carinya 'Rofftop'

Brak!!

"ROSE?!"

"Apa? Jangan teriak napa"  yang ditegur hanya nyengir.

"Sorry hehe. Bentar lagi bel masuk, turun yuk," ajak Lisa.

"Iya" Rose sudah lebih mendingan dari tadi.

Mereka berdua turun dari rooftop sambil sesekali bercanda ria. Lisa belum memberitahukan perihal jisoo dan mamanya. Dia hanya saja gak ingin Rose tambah banyak pikiran.

Di kelas Jennie dan Jisoo sudah bisa tertawa. "Wanjay muka lo di tekuk banget jen," goda Lisa.

Menatap lisa sekilas, "Temen lo tuh bikin gue kesel aja,"

"Enak aja lo jen nuduh gue sembarangan" balas Jisoo tak mau kalah.

"Plis deh guyyyyssss jangan ribyut. Eyke lagi pusying,"

Jisoo, Jennie, Lisa memutar bola mata mereka malas. "Udah beberapa hari lo gak alay, sekarang kumat lagi,"

Jennie beranjak menuju tempat duduknya. "Neng Jennie jangan gitu dong ama ocee. Oce nangis nich"

"Jijik anjir" melempar apa pun yang ada di dekatnya kepada Rose.

"Pagi anak-anak" sapa Pak Sehun.

"Pagi menjelang siang pak!" teriak Lisa. Kenceng banget sampe sekelas ketawa. 'Bodo amat yang penting gue happy' pikirnya

"Bapak hari ini cuma mau ngasih pengumuman----"

"Pengumuman apa pak?"

"Lisa potong sekali lagi bapak hukum ya kamu"

"Hehe gak pak," balasanya sambil memberikan tanda peace.

"Beberapa minggu lagi sekolah akan mengadakan perayaan---"

"Dalam rangka apa pak?" tanya Jisoo dengam tampang watadosnya.

Pak Sehun sudah ancang-ancang untuk marah. Karena Jisoo itu cantik, gak jadi deh. Yeuh si bapak matanya jelalatan.

"Jisoo jangan potong ucapan saya bisa?"

"Emang ucapan bisa di potong ya pak?" tanya Rose.

"Anjer pertanyaan lo Rose," Jennie sampe tertawa karena rose.

"Syudah-syudah saya sudah lelah dengan kehidupan ini"

"Yang jelas. Acara itu untung perayaan universary sekolah. Setiap kelas wajib berpartisipasi. Mengerti?"

"Gak paakkk!" balas Jisoo, Jennie, Rose, Lisa.

"Pusing saya tuh ngehadepin kalian hitam pink" ucap Pak Sehun sambil memijit pelipisnya yang sedikit pusing.

"BLACKPINK PAK BUKAN HITAM PINK!," ralat Jisoo, Rose, Lisa.

"SAMA AJA!" waduuhh pak Sehunnya balik teriak. Habis itu keluar dari kelas, baru beberapa menit kepalanya sangat pusing.

"Pengumuman kepada setiap kelas. Hari ini tidak ada jam pembelajaran. Setiap kelas wajib untuk berpartisipasi beberapa hari lagi. Terima kasih," terdengar pengumuman yang di sampaikan lewat pengeras suara sekolah.

"YUHUUUU INI YANG GUE TUNGGU-TUNGGU!!" Lisa sudah merusuh, naik ke mejanya dan joget-joget gak jelas.

"SAMA LIS GUE JUGAAAA!!" Jisoo juga ikutan kek Lisa.

Jennie menatap Rose yang masih diam di kursinya, di percaya sahabatnya yang satu itu gak akan buat rusuh. Tapi khayalan dan realita sungguh berbeda. Buktinya Rose lebih parah. Dia udah kayak orang kesurupan.

Kebetulan Bts lagi jalan di depan kelas X IPA 1. Kendengar kelas yang begitu ribut, mereka melihat ke dalam. Shock udah pasti ngeliat dekel mereka yang biasanya swag-swag sangar sekarang malah konser dadakan.

"Ekhm permisi," deheman Taehyung membuat semua murid menatap ke arah pintu, kecuali Lisa, Jisoo, Rose yang masih asyik berjoget ria.

"Bego," umpat Jennie karena sahabatnya bikin dia malu.

Jungkook berjalan mendekat ke meja Jennie, "Jen itu temen lo napa?"

"Mana gue tau, gue bukan emaknya," sarkasnya.

"Lagi pms ya lo?" geblek lo kook.

"Lo mau ganti profesi jadi pengacara tanya-tanya gue?!" mampus kan kena amuk macan betina.

****

BLACKPINK X BTS Where stories live. Discover now