Bareng Ketua osis|15

247 25 2
                                    


Gua melanjutkan berjalan ke depan komplek.

Di pertengahan gua berjalan,

TIN.......
"ilah,siapa lagi sih?" Dalam hati sambil melihat motor seseorang.

"naik" sahut orang misterius yang menaiki motor.

"lu siapa?nyuruh gua naik ke motor lu" sahut gua.

Membuka helm yang ia pakai.

"KAA ARLAN" membulatkan mata.

"maaf" sahut gua.

"Naik" kata kaa arlan.

"ga usah kaa,saya naik angkutan umum aja" sahut gua melanjutkan jalan.

"naik" kaa Arlan menarik tas gua dari belakang.

"iya kaa" sahut gua.

Di perjalanan kita saling diam,ya bingung lah mau ngomong apa?takut gua.

Sesampai di depan gerbang sekolah.

"kaa,saya turun di sini aja. Banyak yang ngeliatin" melihat daerah sekitar,banyak sepasang mata melihat kearah kita.

Motornya langsung berhenti di depan gerbang.

Gua langsung ke kelas.
Sesampai di kelas,
"mel" duduk di samping Primel.

"lu bareng kaa arlan?" tanya primel.

"iya,kenapa?" tanya gua dengan muka bingung.

"Lu bener ga suka kan sama kaa Arlan?" tanya nya dengan muka serius.

"beneran mel" jawab gua.

"Lu kenapa sih nanya terus?gua udah bilang gua ga suka sama Kaa arlan" jawab gua dengan nada serius.

"Gua simpen omongan lu" sahut Primel.

"udah jangan pikirin kaa Arlan" sahut gua.

"sorry vin" dengan muka bersalah.

"yoks" sahut gua dengan santai.

Gua mengambil buku yang ada di dalam tas.
"vin" panggil Primel.

"emm" sahut gua fokus dengan buku yang gua lagi baca.

"gua ikut osis" sahut Primel.

"dih ga ngajak-ngajak" sahut gua sambil menatap Primel.

"emang lu mau?" tanya nya.

"engga" sahut gua.

"GILA" sahutnya.

Kring... (bel masuk)
Kaa Arlan dan teman-teman masuk ke dalam kelas gua.

"pagi semuanya" kata kaa Arlan.

"pagi kaa" sahut semua siswa yang ada di kelas.

"jadi kali ini saya akan memilih salah satu dari kalian untuk menjadi anggota osis,orang ini khusus saya yang pilih" sahut kaa arlan dengan muka mencurigakan.

"namanya akan saya sebutkan" dia melihat kearah gua.

"siapa?" besik-bisik seisi kelas kecuali gua dan Primel.

"ga tau,semoga aja gua" sahut suara dari samping Primel.

"ya allah, semoga aku" sahut dari depan gua.

"Vina Putri Fernandi" kata kaa arlan sambil melihat kearah gua.

"woyy" teriak Primel.

"gua?" tanya gua.

"iya" sahut Primel.

"yang namanya saya panggil harap ke depan" kata kaa Arlan di depan kelas.

Gua langsung ke depan kelas.
"kaa,saya ga mau ikut osis" berbicara pelan kearah kaa Arlan.

"kamu keruangan saya istirahat pertama" sahut kaa Arlan.

"iya kaa" jawab gua.

Gua memulai pelajaran dengan tenang,karena gua merencanakan untuk kabur dari kaa Arlan. Yaiyalah takut gua.

Kringm.... (Istirahat pertama)
"mel,pokoknya kalo kaa Arlan ke sini bilang aja gua ga ada" sahut gua.

"terus kalo dia tanya lu kemana gua jawab apa?" tanya Primel dengan muka bingung.

"bilang aja gua ke ruang guru" sahut gua.

"terus lu ngumpet di mana?" tanya Primel.

"di kelas aja,gua ga ke kantin" sahut gua.

"bantuin ya Mel" dengan muka memohon.

"iya,yaudah" sahutnya dengan nada malas.

PRIMEL
Gua langsung berjaga di depan pintu kelas.
"el" kaa Arlan dari arah kejauhan.

"iya kaa" Sahut gua.

"Vina ada di kelas?" Tanya kaa Arlan.

"engga ada kaa, lagi ke ruang guru" sahut gua.

"yaudah,nanti tolong bilangin ke dia setelah pulang sekolah ke ruang osis" sahut kaa Arlan.

"iya kaa" jawab gua.

Kaa Arlan langsung pergi.

VINA
"gimana?" tanya gua.

"orangnya udah ga ada" sahut Primel.

"HUHHH" dengan nafas berat.

"tapi setelah pulang sekolah lu ke ruang osis kata kaa Arlan"

"ngapain?"

"ga tau, tapi gua ga bisa bantu lagi karena mau ada rapat osis. Maaf ya"

"iya ga papa,nyantai"

Gua langsung buru-buru keluar kelas supaya ga ketemu kaa Arlan.
"VINAAAA"

"kenapa?"

"kaa arlan,marah-marah"

"dimana?"

"ruangannya"

"yaudah biarin aja, gua duluan ya mel"

"ikut saya"

"saya mau pulang kaa"

"IKUT SAYA"

"yaudah jangan tarik-tarik"

"duduk"

"yang lainnya keluar"

"iya kaa"

"Lan, lu kenapa?"

"KELUAR"

"kamu"

"iya kaa?"

"sudah saya bilang ke kamu temui saya di ruang osis"

"maaf kaa"

"kamu bohong ke saya kan?"

"kamu suruh primel untuk bohong ke saya"

"maaf kaa"

"aduhhh kenapa dia kaya monster kalo lagi marah,kan gua takut"

Gua berdiri dari tempat duduk karena takut dan ingin kabur.

Bruk...
"Ka,maaf ka" Ka Arlan sudah memojokkan gua ke dinding ruangan, nafasnya sangat terasa di muka gua.

"kasih alasan yang jelas ke saya kenapa kamu tidak mau ikut osis" Mukanya sudah memerah dan sebentar lagi dia akan meledak.

"ya saya emang ga mau aja kaa" Sahut gua memalingkan wajah gua.

"YANG JELAS" Kata ka Arlan berteriak di depan muka gua.

Jarak muka dia dan gua bisa di hitung hanya 10 cm saja.
"sa..saya" sahut gua terbata-bata.

KEHILANGANHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin