14. BADBOY

158 39 5
                                    

“Woy Pak Bos!” Baru saja memasuki Cafe, Kevin sudah langsung mendapatkan sapaan hangat dari temannya yang berada di bangku paling pojok itu.

“Makin ganteng aja kamu Vin,” celetuk menejer pemilik Cafe yang sering Kevin gunakan untuk ngeband, Oreana Cafe namanya.

Dengan percaya dirinya Kevin menjabat tangan Pak Dino, lantas berkata, “Saya memang tampan Pak. Terimakasih.”

“Najis, sok formal lo!” celetuk Liyo yang jijik melihat kelakuan Kevin yang terlalu percaya diri, sedangkan Pak Dino tertawa kecil melihatnya. Menurut Dino, melihat Kevin adalah kesenangan tersendiri untuknya.

“Ya udah, mulai yuk.” Putra--sang pianis--dengan cepat menghabiskan minuman dinginnya, disusul oleh Kevin yang langsung mengeluarkan gitar kesayangannya.

“Yuk lah!” Liyo yang berperan sebagai vokalis segera bangkit dari duduknya dan berjalan santai menuju panggung.

“Si Oja mana?” tanya Kevin ketika tidak menemukan Oja si drummer tukang kerdus.

Dengan malas Putra menunjukkan jarinya ke arah meja bar yang langsung menunjukan Oja sedang duduk berhadapan dengan seorang wanita yang Kevin ketahui bernama Alita, pelayan Oreana Cafe.

“Buset tuh orang masih modus aja! Si Alita juga mauan amat sama si Oja.” Kevin terkekeh lantas segera pamit pada managernya untuk menghampiri Oja. “Woy Ja, buruan!” seru Kevin sembari memukul pundak Oja.

“Ngapain sih lo, ganggu aja. Lagian sejak kapan lo dateng?” tanya Oja melirik Kevin dengan pandangan tidak suka.

“Lo sih godain Alita mulu, sampe gak tau gue dateng,” kata Kevin membuat cewek berambut sebahu itu menunduk dengan wajah memerah.

“S-saya permisi,” katanya langsung melenggang pergi.

“Eh Ta, mau ke mana, belum selesai.” Dengan kesal Oja melirik Kevin. “Lo sih pake ganggu segala ah. Udah yuk ah mulai aja.” Oja bangkit lantas melenggang pergi meninggalkan Kevin.

Kevin berdecak, lantaran langsung berlari kecil menuju teman-temannya yang sudah siap berada di atas panggung dengan alat band nya masing-masing.

“Hai, selamat malam semua.” Liyo sebagai vokalis utama langsung menyambut para hadirin yang datang dengan ramah. “Jadi, seperti biasa gue sama temen-temen gue akan membawakan sebuah lagu spesial untuk kalian yang lagi galau, judulnya ‘They Don't Know About Us’.” Liyo tertawa kecil setelahnya langsung beralih duduk di samping Kevin yang sedang memegang gitar cokelat kesayangannya.

Instrumen lagu mulai terdengar, membuat para penonton langsung terfokus ke arah mereka. Dan Liyo mulai menyanyikan lagunya dengan khidmat dibantu oleh Kevin yang menyanyi di pertengahan lagu.

They don’t know about the things we do
They don’t know about the "I love yous"
But I bet you if they only knew
They would just be jealous of us,
They don’t know about the up all nights
They don’t know I've waited all my life
Just to find a love that feels this right
Baby, they don’t know about (They don’t know about us)

They don’t know how special you are
They don’t know what you’ve done to my heart
They can say anything they want 'cause they don’t know about us

They don’t know what we do best, that’s between me and you, our little secret

But I wanna tell 'em
I wanna tell the world that you're mine girl

They don’t know about the things we do
They don’t know about the "I love yous"
But I bet you if they only knew
They would just be jealous of us,
They don’t know about the up all nights
They don’t know I've waited all my life
Just to find a love that feels this right
Baby they don’t know about
They don’t know about the things we do
They don’t know about the "I love yous"
But I bet you if they only knew
They would just be jealous of us,
They don’t know about the up all nights
They don’t know I've waited all my life
Just to find a love that feels this right
Baby they don’t know about

They don’t know about us
They don’t know about us

Suara tepuk tangan langsung menggema membuat Kevin dan teman-temannya tersenyum haru seperti biasa. Mereka berempat berdiri berderet di depan lantas berkata, “Terimakasih.”

Pandangan Kevin bertemu dengan mata cokelat seorang wanita, Kevin menyipitkan matanya, takut-takut kalau ia salah lihat.

“Bu Nara?” gumannya, dan dengan cepat cowok itu berlari meninggalkan gitar dan teman-temannya.

“Bu Nara? Ibu ngapain di sini? Sendiri lagi.” Dengan tidak tahu malunya, cowok itu langsung duduk berhadapan dengan Nara.

“Bukan urusan kamu,” sahut Nara singkat.

“Jutek banget sih Bu.” Kevin terkekeh. “Oh ya Bu, gimana kalau latihan buat lombanya sekarang aja? Mumpung ada temen band saya juga,” kata Kevin mulai serius.

Pandangan Nara beralih pada teman-teman Kevin yang sedang tertawa di ujung Cafe.

“Mereka sekolah di mana?”

“Kita semua beda sekolah Bu. Awal ketemu itu saat kita berempat maju ke panggung secara bersamaan untuk bawain lagu di depan.” Kevin tertawa kecil mengingatnya, lantas kembali berkata, “Ibu tau lah gimana laki-laki, baru ketemu udah langsung akrab. Ya udah sampai akhirnya kita bisa seakrab ini semenjak manager Cafe menawarkan kami buat ngisi acara setiap malam.”

“Oh.” Nara mengangguk singkat.

Kevin membuka mulutnya lebar. Sedari tadi ia berbicara panjang lebar, tetapi Nara hanya menanggapi dengan 'oh'?

"Bu, jahat banget sih sama saya. Respon yang lain kek, sakit hati saya Bu," ucap Kevin dramatis sambil memegang dadanya sendiri dan memasang wajah sedih.

"Ya udah, mumpung saya free. Kamu latihan pakai lagu yang tadi. Tapi kamu yang nyanyi," ucap Nara datar sambil menyesap minumannya.

Kevin menyipitkan matanya sambil tersenyum. "Ibu pengen denger suara saya yang bagus ini ya?" ucap Kevin menggoda. Nara hanya melotot manatap Kevin, membuat pemuda itu berlari ke arah panggung.

"Guys! Gue mau nyanyi lagi, tapi sendiri pake gitar. Lumayan buat latihan lomba," ucap Kevin seraya mengalungi gitar di pundaknya.

"Oke, good luck, bro!" ucap Liyo seraya tersenyum manis. Matanya menatap Kevin dan Nara bergantian.

"Vin, Vin," panggil Liyo pada Kevin yang baru saja ingin menaiki panggung.

"Apaan?"

"Itu siapa? Pacar lo?" Liyo menunjuk Nara--yang sedang menatap ke arah mereka-- dengan dagu.

"Calon, doain aja," ucap Kevin sambil tertawa kencang. Liyo ikut tertawa melihat tingkah temannya itu.

***

To be continue...

Can you appreciate our work with your vote and comments?

Music From Badboy✓Där berättelser lever. Upptäck nu