11. BADBOY

186 38 7
                                    

Seperti biasa, Kevin berangkat sekolah sesuka hatinya. Bahkan hari ini ia berangkat lebih siang dari biasanya.

Kevin melirik jam tangannya, pukul 9 pagi. Senyumnya mengembang, entah apa yang membuat bibir Kevin terus tertarik. Sesekali ia menarik rambutnya ke belakang karena poninya menutupi pandangannya. Tujuannya sekarang adalah kantin, karena ia belum sarapan di rumah.

"Kalo nggak niat sekolah ya nggak usah sekolah!" Suara itu menghentikan langkah Kevin. Kevin berbalik dan menemukan Nara berjalan mendahuluinya.

"Eh, Bu! Tungguin saya!" Kevin mengimbangi langkahnya agar sama dengan langkah Nara yang gesit.

"Kamu mau masuk kelas tapi saya hukum atau bolos tapi tetep saya hukum?" tanya Nara cuek sambil terus berjalan tanpa melirik Kevin.

"Eumm... emang ibu mau ngajar di kelas saya?" tanya Kevin terdengar semringah.

"Kalau bukan karena jadwal, saya nggak akan mau ke kelas kamu," kata Nara dengan nada monoton.

"Kalo gitu saya masuk kelas!" Kevin mengepalkan tangan kanannya di depan wajah, tanda kalau ia bersemangat mengikuti kelas.

Nara hanya memutar mata malas dan membetulkan posisi buku yang ia peluk.

"Hari ini belajar apa nih, Bu?" Kevin membuka topik lain selama perjalanan mereka menuju XII IPA 2.

"Nanti kamu tahu sendiri, nggak usah banyak tanya, karena saya malas menjawab pertanyaan kamu!" kata Nara monoton namun ada penekanan di setiap katanya.

"Galak amat Bu, nanti cepet tua loh. Apalagi ngadepin saya, Ibu harus lebih sabar."

Nara tidak mempedulikan ucapan Kevin. Dalam hati Nara terus mencibir, kenapa XII IPA 2 sangat jauh?

"Oh iya Bu, kemaren gimana penampilan saya? Ganteng 'kan?" Kevin langsung mengibaskan rambutnya ke samping sambil menaik turunkan alisnya.

Nara terdiam. Tidak mungkin kan jika Nara menjawab 'Saya terpesona sama kamu' WHAT THE HELL?!

Itu pernyataan paling gila!

"P-penampilan yang mana?" Nara mencoba bertanya sedatar mungkin, namun gagal, ia malah gugup sendiri.

"Yang kemaren! Waktu saya nyanyi terus Ibu malah diem lihatin saya di mobil, inget nggak Bu? Baru kemaren loh, masa lupa?" Kevin terus berbicara tanpa henti, mengingatkan kejadian satu hari yang lalu agar Nara mengingatnya.

Hello, Nara tidak mungkin lupa! Kalau boleh jujur, Kevin adalah orang kedua yang membuatnya terpesona saat bermain gitar. Tapi gengsi yang menggerogoti jiwanya, membuat Nara tidak ingin Kevin tahu bahwa ia terpesona pada pemuda 18 tahun itu.

"Yang waktu kamu ngamen?" Kalimat itulah yang keluar dari mulut Nara setelah diam 10 detik.

"Iya! Nah, gimana menurut Ibu?"

"Biasa aja, seperti orang ngamen pada umumnya. Tidak ada yang istimewa menurut saya." Itu kebohongan besar. Nyatanya Nara terpesona pada Kevin.

"Yah, gitu ya Bu?" Wajah Kevin berubah murung.

"Iya, udah kamu nggak usah nanya-nanya lagi. Pusing saya dengernya." Nara berucap setelah kaki jenjangnya memasuki kelas XII IPA 2.

"HALLO EPRIBADEHH!!" sapa Kevin pada semua temannya dan hanya di balas oleh tatapan acuh tak acuh.

"Diam semua!" kata Nara dengan nada monotonnya. Kali ini tanpa senyum yang menghiasi wajah cantiknya.

"Galak banget Bu," kata Kevin sebelum akhirnya berjalan duduk ke arah bangkunya.

Nara mengabaikan ucapan Kevin dan langsung membuka buku yang sedari tadi ia bawa.

"Buka buku paket halaman 87, tentang music modern," pintanya yang di sanggupi oleh semua anak muridnya.

Entah apa yang mereka pikirkan saat melihat Nara seperti itu, tidak seperti biasanya. Awalnya mereka mengira bahwa Nara adalah wanita yang lembut, sabar, pengertian dan ramah. Namun, pikiran itu harus mereka buang jauh-jauh saat melihat Nara mengajar hari ini.

Ternyata memang benar, guru baru hanya akan baik di awal tapi tidak untuk di akhir, dan alasan itulah yang membuat mereka lagi-lagi harus ekstra sabar untuk menghadapi guru yang sepertinya akan menjadi guru killer.

Baru saja Nara akan menjelaskan materi pada anak muridnya, namun pandangannya seketika langsung mengarah pada satu orang yang membuat kepalanya serasa akan meletus sekarang juga.

"KEVIN!! PERHATIKAN PELAJARAN SAYA DAN JANGAN TARUH UPILMU ITU DI BAJU ARI!!!"

Ari dan Kevin yang namanya dipanggil pun langsung tersentak kaget seketika, dan pandangan seluruh murid langsung mengarah kearahnya.

Dan benar saja, Kevin tertangkap basah sedang mengupil dan mengelapnya di bagian belakang baju Ari. Sedangkan Kevin yang ditatap seluruh murid kelas XII IPA 2 saat ini, hanya memasang wajah bodohnya.

Hal itu membuat Ari mengeram kesal, Kevin membohonginya!

"LO BILANGNYA PENGEN NGURUT PUNGGUNG GUE, DAN TERNYATA LO MALAH NGUPIL DAN NGELAPNYA DI BAJU GUE HAH?!"

_______

To be continue...

Can you appreciate our work with your vote and comments?

Music From Badboy✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora