Semesta sengaja mengirim diriku untuk menjadi Diriku.
Tapi bukan aku yang hanya berdiam dalam kehangatan selimut kamar.
Bukan aku yang saat melihat mereka berhasil, aku lantas gusar.
Bukan juga aku yang penuh ambisi, namun tak ada langkah yang senantiasa menghiasi.Bukan.
Semesta sengaja mengirim diriku untuk menjadi Diriku.
Untuk menjadi aku yang mati dipelukan kata-kata.
Tertidur lelap diantara aksara yang tetap hidup di kepala dan hati mereka.
YOU ARE READING
TUMBUH
PoetryRasa itu tumbuh dalam setiap deria kita, terserah kita rasa itu tentang apa. Buku kedua setelah 100 puisi dalam TUMPAH. Selamat membaca