•cabang dua•

29 3 0
                                    

Tidak ada yang beranjak
Tapi hatiku remuk terinjak.

Mendung tak datang
Tapi di pipi ada hujan berlinang

Kenapa ada duka jika kita masih bisa bersama?
Bagaimana bisa ada dia,
sedang selama ini hanya dadamu tempat aku melepas lara?

Maaf,
ternyata aku bukan wira yang kau
impi dalam nirwana,
Kau terluka
Dan aku memilih hancur bersama lumpur.

Jika kau lihat aku besok pagi,
tolong bersihkan darah dari ranjang ini.

Tertanda,
Parah dari hati yang bercabang dua.

TUMBUHWhere stories live. Discover now