23. untuk kedua kalinya

306 14 1
                                    

Suasana pagi di kantin sudah begitu sangat ramai karena pengumuman jika para guru akan rapat tentang ujian nasional untuk kelas tiga.

Kini dalam satu meja dihuni oleh Karin, Viya, Tomy dan Deni.

"Mimy?" panggil Karin.

"paan?"

"Alvin mana?"

"lagi sibuk di kelas belajar" kata Tomy sembari memasukkan bakso ke dalam mulutnya.

Karin hanya mengangguk dengan senyuman mengembang mungkin Alvin akan sibuk ke depannya karena akan menghadapi ujian.

"ohiya Rin, gue punya gosip baru terhangat dan terviral" kata Deni dengan heboh bahkan Viya yang duduk didekatnya menutup telinga.

"ceritain"

Karin mulai mencondongkan badannya penasaran akan gosip terhangat dari Deni.

"gosip yang terviral dan terhangat saat ini berjudul siapakah yang akan dipilih Alvin?"

"maksud elo?"

"gini yah, elo itu sekarang jadi perbincangan hangat. Para penggosip diluar sana menggosipi Vina sebagai perusak hubungan elo dengan Alvin tetapi banyak juga yang beranggapan jika Vina dan Alvin itu cocok makanya mereka pada bingung kalo Alvin akan milih siapa nantinya"

"kalo gue sih tentu Karin lah" ucap Tomy dengan nada yang meyakinkan.

"ahh Mimy terharu gue" ucap Karin sembari terkekeh.

"yah kalo menurut gue si Vina lah" ucap seseorang yang baru datang dan langsung duduk.

"yang nanya elo siapa?" kata Deni dengan tatapan tajamnya.

Karin hanya menatap datar menatap Yuki dengan santainya ikut bergabung.

"emang lo harus nanya gue dulu baru gue boleh ngomong gitu?"

Jika bukan Viya yang menahan tangannya mungkin Yuli akan berakhir terjambak oleh tangan Deni.

"elo itu bukannya masih suka sama Alvin tapi kok malah ngebelain Vina ngerebut Alvin?" tanya Viya yang diangguki oleh Tomy sedangkan Karin sedikit melirik juga penasaran.

"emang sih gue masih suka sama Alvin cuman gue ngga suka aja kalo yang ngedapetin Alvin itu Karin makanya gue dukung Vina"

"agak gesrek juga yah elo" kata Tomy menyandarkan bahunya.

"masalah buat elo? Dasar cowo muka cewek" cibir Yuki.

Karin menggeser kursinya mendekati Tomy dang mengelus bahu Tomy karena Karin tahu kalau Tomy sedang menahan emosi terlihat dari wajahnya yang berubah menjadi merah padam.

"malas gue duduk disini apalagi bareng para kampungan terutama elo" ucap Yuki menunjuk tepat di depan wajah Karin.

Karin hanya diam sembari menghelah nafas lelah melihat kelakuan Yuki.

"siapa juga yang mau duduk dengan cewe buluk kayak elo" ucap Viya mulai mengeluarkan unek uneknya.

"apa lo bilang? Dasar norak" emosi Yuki berkoar sembari berdiri melipat tangannya di depan dada dengan postur menantang.

"yang norak itu elo" Viya juga ikut berdiri tertantang oleh Yuki.

"dasar cewe jalang! Ahhkkk.." sebuah teriakan terdengar diakhir kalimat Yuki karena seseorang menarik rambutnya.

"mulut lo jaga!" kata karin melepas tangannya yang menarik rambut Yuki.

"apa sih lo, mulut mulut gue dong! Mau gue bilang apa kek terserah gue njing" ucap Yuki sinis sembari memperbaiki rambutnya.

60 days with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang