11. mantan or babu

366 16 0
                                    

Percayalah, sekalipun elo ngupil trus elo makan tuh upil, gue ngga bakal ilfil karena gue sayang elo tapi jangan ngupil trus lo makan beneran
~~***~~

Senyuman kecil menghiasi setiap perjalanan pulang Alvin dari sekolah karena mengingat jika ia berhasil membuat Karin menolak Reza membuat sedikit eh banyak tenang dalam hati.

Berusaha mengingat ketika ia mengatakan jika Karin itu calon istrinya membuatnya sedikit berdigik geli dengan dirinya sendiri karena entah angin apa yang merasukinya membuatnya mengatakan kalimat itu tetapi setidaknya itu dapat membuat dirinya tak kehilangan Karin.

Perjalanan menuju rumahnya dihiasi rintikan air hujan tetapi tak lama kemudian sang surya muncul membumbuat suasana sedikit cerah.

Ketika mobil yang Alvin kemudikan memasuki gerbang rumahnya yang sudah terbuka lebar karena satpamnya yang siap siaga namun Alvin mengerutkan dahinya ketika melihat sebuah mobil terparkir bebas di depan rumahnya.

Sempat berfikir jika itu mobil milik sahabat Ayahnya membuatnya tak larut dalam kekepoan tetapi sesuatu menjanggal, Alvin mengenali mobil itu walau masih abu-abu tetapi Alvin yakin jika dirinya mengenali mobil putih itu.

Setelah memarkirkan mobilnya di garasi Alvin lanjut meangkah menuju pintu yang ada di samping garasi memasuki rumahnya dan menuju tangga untuk mengganti pakaian di kamar miliknya di lantai dua.

Namun begitu terkejutnya ketika melihat seorang wanita dengan senyuman menyambutnya dalam kamar sambil duduk di atas sofa dalam kamarnya.

Senyuman itu, senyuman yang pernah menghiasi hari-harinya dulu, senyuman yang selalu menghiburnya ketika sedih dan senyuman yang gadis itu ukir ketika berpisah.

"widih elo tambah ganteng yah, gue kira tambah tengil. Kan jadinya gue nyesel diputusin elo" ucap gadis itu membuyarkan lamuannya.

"lo kagetkan? Iyyalah siapa yang ngga kaget liat cewe ada dikamar elo yang lo taunya masih ada di Australia hahaha" kata Gadis itu lagi.

Alvin hanya menatapnya tak percaya dengan tangan masih memegang gagang pintu.

"gue kangen!"

Alvin melepas genggamannya pada gagang pintu ketika merasa tubuhnya kini dipeluk erat oleh gadis itu.

"gue bener-bener kangen!"

Alvin masih diam tak berkutik.

"maaf! Maafin gue, dulu gara-gara gue kita pisah. Vin! Gue masih sayang sama elo" kata gadis itu melepaskan pelukannya dan beralih menatap dalam mata milik Alvin.

Alvin diam tak berkutik membalas tatapan gadis itu tanpa ekspresi tetapi sedetik kemudian tangannya menarik gadis itu dalam pelukannya.

Mereka berpelukan dengan rasa masing-masing.

"gue tau, elo kangen juga kan? Cuman gengsi lo masih belum hilang"

Sebuah anggukan kecil dari Alvin yang menandakan perkataan gadis itu benar.

"udah ah pelukannya, gue mau ngobrol banyak! Kebawah yuk" gadis itu menarik tangan Alvin menuruni tangga menuju ruang tamu berencana mengobrol.

Tetapi sudah hampir satu jam cuman gadis itu yang berbicara, Alvin hanya diam mendengarkan semua cerita gadis itu.

Alvin diam sambil memperhatikan gadis itu karena masih tak percaya jika gadis itu benar-benar ada didepannya saat ini bahkan tak percaya jika gadis itu akan menetap di Indonesia dan akan bersekolah disekolahnya walau gadis itu akan masuk sekolah tiga hari lagi karena masih banyak yang akan ia urus.

60 days with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang