2. Alvin baper?

695 22 2
                                    

selamat membaca~

Paginya Karin ditemani Tenri berjalan di area kelas 12 sambil membawa kantong kresek berisi pesanan Alvin, roti lima dengan rasa yang berbeda-beda. Untung saja orang tua Karin mempunyai toko roti jadinya ia tak kesusahan lagi mencari.

"masuk cepetan, gue tunggu lo disini" kata Tenri agak mendorong tubuh Karin agar masuk kekelas Alvin, 12 Mipa 2.

Dengan beraninya Karin melangkahkan kakinya memasuki kelas Alvin. Yang tadinya kelas itu berisik langsung diam seketika ketika melihat seorang siswi dengan PD nya masuk kedalam kelas mereka.

Dengan santainya Karin melangkahkan kakinya menuju bangku paling belakang pojok yang terlihat seorang pria tidur diatas lipatan tangannya di atas meja.

"woy bangun!" Karin menendang-nendang kaki kursi yang Alvin duduki.

Semua penghuni kelas menganga melihat gadis gila itu dengan beraninya mengganggu Alvin.

Alvin mengangkak kepalanya lalu meregangkan otot tangannya keatas membuat para siswi yang melihat menelan ludah tapi tidak dengan Karin, Karin malah ingin muntah dimuka Alvin saat ini.

"nih pesenan lo" Karin meletakkan kantong kresek yang ia bawa tadi ke atas meja sedikit membanting.

"lo bisa pergi" Alvin mengecek isi kantong kresek tersebut lalu menyuruh Karin pergi sembari menggerakkan tangannya dengan gostur mengusir.

Tanpa kata yang keluar lagi di mulutnya, Karin keluar dari kelas itu meninggalkan tatapan para penghuni kelas tersebut yang sedari tadi menganga.

Sampainya dikelas Karin mengedarkan pandangannya kepenjuru kelas memperhatikan semua penghuni kelas yang kini menatap kearahnya dengan tatapan yang tak dapat diartikan.

"kenapa?" suara Karin memecah hening yang tadi menguasai kelas.

Tak ada yang menjawab, mereka masih dengan muka cengonya menatap kearah Karin.

Karin yang bingung hanya mengendikan bahunya tak acuh. Tetapi sedetik kemudian bahunya terasa dipegang oleh seseorang yang tentunya Tenri yang sedari tadi ada dibelakangnya.

"Rin, lo bisa balek kebelakang ngga?"

Mendengar suara Tenri yang terasa sedikit ganjal membuatnya menoleh kebelakang seperti yang diperintahkan Tenri dan apa yang ia lihat bukan hanya Tenri yang berdiri dibelakangnya tetapi segerombolan siswi yang berpenampilan yang aduhay berdiri dengan melipat tangan didada dengan wajah yang tak suka pada Karin.

Satu siswi berdiri paling depan menandakan wanita itu adalah pemimpin dari pasukan cabe itu, eh.

Tenri yang penakut langsung saja meninggalkan Karin didepan pintu yang suasananya begitu menyeramkan dibandikan film Danur.

"ada apa yah?" tanya Karin berusaha setenang mungkin walau jantungnya sudah dag dig dug serrr...

"sok polos lo" kata wanita yang paling depan itu yang dikenal dengan nama Inna yang terkenal dengan pasukan cabe-cabeannya dan terkenal dengan julukan siswi sexy but killer.

Karin mengangkat alisnya bingung. Ada apa dengan wanita didepannya ini. Perasaan Karin tak pernah buat salah.

"lo berani juga ganjen sama pacar gue" kata Inna dengan tatapan tajam walau tak setajam Alvin.

"maksud lo apaan?" tanya Karin yang aura emosinya mulai muncul ketika mendengar dirinya dikatakn ganjen.

"lo kan yang ngasih pacar gue roti,cih"

"oh Alvin!" ucap Karin mengerti permasalahannya. Karin tau pasti jika Inna hanya mengaku-ngaku pacar Alvin kan Inna itu fanatic banget sama Alvin.

"Alvin,Alvin! Lo itu baru kelas sebelas udah berani ngga manggil kak" ucap Inna menurunkan tangannya lalu mengepal kuat.

60 days with youWhere stories live. Discover now