19. hari penuh kejutan

306 15 0
                                    

Pantulan wajah Karin pada cermin dimeja hiasnya terlihat sangat cantik dengan polesan make up tipis membuat wajahnya mengeluarkan aura kecantikannya.

Tetapi sebuah senyuman tak terhias diwajahnya, tentu saja karena malam ini Karin pergi kepesta sekolahnya tanpa seorang Alvin.

Karin menuruni anak tangga rumahnya dengan dress berwarna biru navy dengan blink blink selutut membuatnya tanpak sangat cantik.

Rambutnya sengaja ia urai dan dibalut dengan kalung dilehernya menambah kesan sangat anggun.

Karin keluar dari rumahnya dan menunggu Tenri datang menjemput.

Dan tak perlu terlalu lama Karin melihat sebuah mobil putih terparkir didepannya, perasaan Tenri ngga punya mobil warna putih, mungkin saja mobil baru pikir Karin.

Karin jalan mendekati mobil putih itu tetapi tiba-tiba Karin berhenti melangkah dan menutup mulutnya ketika melihat orang yang sedang mengemudi.

"Alvin!!" kaget Karin.

Senyuman tipis terukir dibibir Alvin. Terlihat malam ini Alvin sangat gagah dengan dibalut oleh jas warna hitam dengan rambut yang ditata dengan rapi membuatnya terlihat sangat berwibawa.

Segera mungkin Alvin turun lalu membuka pintu mobil untuk Karin.

"gue kira elo ngga jadi dateng" ungkap Karin ketika Alvin sudah duduk dikursi pengemudi.

"ngga bakal gue biarin wanita gue di embat sama cowo lain" ucap Alvin lalu menjalankan mobilnya.

Kedua pipi Karin merona salah tingkah mendengar ucapan Alvin.

"karena ini yang membuatku jatuh cinta padamu setiap detik"

Tak hentinya senyuman terukir dibibir Karin bahkan membuatnya kini merasa sangat beruntung memiliki Alvin.

"makasih yah Vin udah datang" ucap Karin dengan senyuman lebar.

"iyya Karina"

"untung aja elo datang, coba enggak gimana nasib gue jadi janda muda malam ini" ucap Karin dramatis.
Alvin dengan gemasnya mengacak puncak kepala Karin.

"ih Alvin mah kebiasaan, tuh kan rambut gue berantakan" rajuk Karin.

"tetep cantik kok kamunya"

Untuk kesekian kalinya pipih Karin merah padam dibuat Alvin.

"eh itu dibelakang kotak buat elo" kata Alvin.

"kotak?"

Karin menengok ke kursi belakang menampakkan kotak kecil berwarna pink dengan pita biru diatasnya.

Karin mengerutkan dahinya, perasaan dirinya sedang tidak berulang tahun tetapi kenapa Alvin memberinya kado?

"ada angin apa, kok bisa kasih gue kado?"

"yah bukan apa apa, Cuma pengen kasih doang"

"gue buka sekarang?"

Alvin mengangguk mengiyakan.
Tapi sudah lewat dua menit Karin tak kunjung membukanya malah menatapnya dengan mata yang sendu.
Alvin melirik sebentar.

"kenapa ngga dibuka?"

"pembungkusnya cantik, sayang kalo dirobek"

Alvin menghelah nafasnya bingung dengan kelakuan Karin yang diluar nalar.

"nanti gue beliin kotak gituan kalo lo mau"

Karin menggeleng kuat mendengar Alvin.

"eh bercanda, ngga usah dibeliin" ucap Karin.

60 days with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang