14. keputusan yang sia-sia

326 16 0
                                    

menjauhimu adalah hal tersulit bagiku

~~***~~

Flashback

Sepulang sekolah Karin berjalan menuju parkiran sambil mengeratkan genggamannya pada ransel kecil yang bertengger dibahunya.

Tetapi seketika suasana biasa saja menjadi luar biasa ketika sebuah air yang baunya begitu menyengat kini membasahi seluruh tubuh gadis itu.

Kali ini bukan si cabe Inna yang melakukannya tetapi seorang gadis yang begitu tak suka, Yuki.

"ouuppss.." kata Yuki sedikit mengangkat bahunya lalu kemudian membuang ember sembarangan.

Dua teman dibelakang Yuki menertawai Karin ketika melihat wajah gadis itu sudah cemon.

"lo apa apaan sih?" kini Karin mulai emosi.

"kenapa? Pengen nangis! Ini akibatnya karena suka sama Alvin, ngga ada yang boleh miliki Alvin selain gue" teriak Yuki sambil memegang erat kera baju Karin.

Karin terkejut dengan sikap Yuki yang begitu berbeda dengan ekspetasinya.

"lepasin!" kata Karin dengan tatapan tajamnya.

"oke gue lepasin" kata Yuki melepas genggamannya pada kera baju Karin dan selanjutnya Yuki mendorong tubuh Karin hingga tersungkur di tanah.

"mulai saat ini lo harus jauhin Alvin!" teriak Yuki.

"kenapa lo yang ngatur gue?" tanya Karin sambil berdiri dan membersihkan bajunya yang penuh dengan air comberan.

"karena gue tunangan Alvin"

Terlihat ekspresi keterkejutan dari wajah Karin, ia yakin jika wanita di depannya ini sedang berbohong.

"ngga percaya?" tanya Yuki.

Karin hanya diam tak bergerak.

"siniin hp gue" kata Yuki sambil meminta ponselnya dari salah satu temannya yang sedang memegang tasnya.

"nih liat!" kata Yuki sambil memperihatkan sebuah foto pada ponselnya.

Karin mengerutkan dahinya sambil menebak-nebak apa hubungannya Yuki bertunangan dengan Alvin dengan foto yang Yuki perlihatkan.

Dalam foto itu terlihat dua orang wanita dimana satunya sedang tidur disebuah kasur dengan tangan yang di impus dan wanita satunya lagi sedang duduk disebelahnya.

"hubungannya apa?" tanya Karin yang mulai menggigil karena kedinginan

"itu foto nyokap Alvin sebelum meninggal dan wanita satunya adalah nyokap gue, dan sebelum meninggal nyokap Alvin beri wasiat jika gue dan Alvin harus menikah"

~~***~~

Karin menghirup aroma roti di tokonya, suasana yang sedikit bising karena dipadati pembeli membuat Karin sedikit kewalahan melayani pelanggang karena tak adanya pegawai di tokonya, Cuma Karin dan Bunda Hanna yang mengurus toko roti.

Setelah selesai melayani semua pelanggang, Karin pergi duduk di kursi pojok toko yang di sediakan oleh toko.

Karin menatap orang-orang diluar melalui kaca bening disamping kanannya.

Ingatannya terus saja mengingat perkataan Yuki jika ibu Alvin benar-benar memberi mereka wasiat untuk menikah.

Sebuah perasaan bimbang yang sedari tadi ia rasakan membuatnya memutuskan untuk memilih keputusan yang sangat berat.

60 days with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang