17🍃

121 6 0
                                    

Azizah sudah menunggu Irfan yang akan menjemputnya di kampus namun tak kunjung datang.'kalo gak niat buat jemput gak usah bilang bakal jemput,tau gitu minta jemput Mang Asep.'gerutu Azizah yang sangat kesal pada Irfan.

Berjalan terus mengikuti langkah kakinya.tiba-tiba ada sebuah motor yang menghalangi langkah Azizah. "Lho Kakak Guru ngaji,ngapain disini?"tanya Azizah ternyata motor itu ada motor Guru ngajinya.

" Ikut saya dari pada jalan kaki!"sambi memberikan Helm pada Azizah,dan tanpa basa basi lagi Azizah langsumg naik.

"Kak kok bisa ada dideket Kampus aku si?" tanya Azizah karena berusaha membuka obrolan pada Arfan yang kaku.

"Dekat kantor saya dan kebetulan lihat kamu."

"Kak aku laper,makan dulu yuk?"

"Merepotkan."Azizah mendengar perkataan Arfan hanya mampu terdiam saja.

Diperjalanan hanya hening yang mewakili mereka berdua." Turun!"

"Lho kok malah berenti di tempat makan kak?"pertanyaan Azizah tidak dijawab oleh Arfan.dan Arfan meninggalkan Azizah ke dalam Cafe,Azizah hanya mengikuti langkah kaki Arfan." katanya laper cepet pesan."Azizah hanya menjawab dengan anggukan.

Tidak terasa sudah 30menit Azizah dan Arfan di Cafe ini,menikmati makanan tanpa mengobrol membuat Azizah badmood."Kak pulang yuk?"ajak Azizah pada Arfan yang sedang memainkan ponselnya.

"Hmm ayo." sambil beranjak dari kursi yang didudukin Arfan dan diikuti oleh Azizah.

***
"Kak makasih ya udah anterin aku pulang,makasih juga telaktirannya." sambil tersenyum ramah pada Arfan.

"Sama-sama" hanya kata itu yang dilontarkan Arfan,sikap dinginnya tiba-tiba datang saat bersama Azizah.

"Yaudah aku masuk dulu kak." dan Arfan langsung melajukan motornya.

***
"Non ayo makan dulu,sudah dua hari Non hanya diam di kamar saja,Non harus makan dulu nanti Non sakit gimana?" teriakan Bi Inah dibalik pintu kamar Azizah.

"Tidak mau Bi,Azizah sudah mengganjal perut dengan memakan Roti kok."

"Tapikan itu hanya roti bukan nasi,lagi pula Non hanya memakannya sedikit itu tidak mempan untuk Energi Non."Khawatir Bi Inah.

" Bibi turun saja,aku belum lapar."dengan nada sedikit meninggi.

"Baik Non." Bibi menuruni anak tangga dengan lemas,bagaimana tidak lemas sudah panjang lebar ngomong pada Azizah namun tidak ada hasil ini sangat membuat Bi inah khawatir dengan kondisi Azizah.

***
Tok tok tokk
Suara ketukan dari pintu Utama yang membuat Bibi langsung menghampiri dan membukakan pintunya,sangat kaget saat melihat siapa yang datang membuat Bibi bengong.

"Assalamualaikum Bi." sapaan ramah Irfan pada Bi Inah.
"Bi kok bengong si?bukanya jawab salam saya."sambil menepuk bahu Bi Inah agar tersadar dari lamunannya.

" Waalaikumsalam Den,Aden kemana aja udah seminggu nggak kesini."tanya Bibi yang penasaran.

"Hmm anu Bi,Irfan abis dari luar negeri jadi menghilang selama 1minggu." jawabnya dengan berbohong.

"Oiya Den,Bibi seneng kalo Den Irfan datang kesini soalnya Non Azizah...." ucapannya terpotong oleh kepanikan Irfan.

"Azizah kenapa Bi?yang jelas dong Bi."

"Anu Den,Azizah sudah tiga hari dikamar terus dan tidak mau makan,hanya memakan roti itupun kemarin."

"Yaampun Dia kok seperti itu,kaya anak kecil saja.Yaudah Bi saya ke kamar Azizah dulu yaa." pergi meninggalkan Bi Inah dan langsung berjalan menaiki anak tangga.

Tok tok tokk
Suara ketukan di balik pintu kamar Azizah membuat Azizah bangun dari tidurnya.Azizah segera bangun dan membuka pintu dan sangat kaget bagi Azizah saat melihat yang mengetuk pintu.

"E--lo mau apa kesini?"pertanyaan Azizah yang polos itu.

" Aku mau ketemu kamu,kamu makan yaa..pliss"mohon Irfan pada Azizah agar mau makan.

"Kemana aja selama 1minggu menghilang?aku nggak laper." sambil berjalan meninggalkan Irfan yang masih berdiri diambang pintu kamar Azizah.

"Hey Maafin Aku,Aku nggak bermasud menghilang.plis kamu makan ya." Ucapan Irfan sambil mengikuti langkah kaki Azizah dan berhenti di ruang Tv.

"Maaf?? Aku nggak laper Raffasya Irfan Permana.kamu pulang aja sana."

"Iya Aku minta Maaf.bagaimana kamu tidak lapar,sudah 3hari belakangan ini kamu tidak mau makan.Aku tidak akan pulang sebelum kamu makan!."

"Aku sudah Maafin,sekarang kamu pulang saja,aku belum lapar!"jawab Azizah dengan nada yang sedikit Tinggi.

"Aku buatin kamu Nasi goreng spesial ya untuk orang spesial.kamu harus makan Ok.." seraya mencubit pipi Azizah dan setelah itu pergi meninggalkan Azizah dan bergegas ke dapur untuk memasak.

'Gimana aku mau marah kalo kamu bisa meredam Emosiku,bahkan aku tidak bisa marah padamu Fan.YaAllah makasih karena Engkau telah mengirim Pria baik seperti Irfan.'Lirih Azizah di dalam hati.

Ikhlas dan BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang