IV-6. Akla Anmina

1.2K 143 4
                                    

Bakatku dalam mengolah tubuh bisa dibilang nol, tetapi minatku terhadap akla anmina sangat besar. Akla anmina masuk daftar terpenting dalam hidupku setelah keluarga dan teman-temanku (yang kini hanya terdiri dari Difa dan Regina).

Akla anmina adalah olahraga tradisional Stabblesia yang memakai senjata tradisional berupa pedang dan perisai. Olahraga ini berakar dari masyarakat Stabblesia kuno yang mengorganisir diri demi menghadapi peperangan di Masa Suram. Setelah Masa Suram berakhir, masyarakat Stabblesia mengadaptasi akla anmina menjadi olahraga di bawah suatu organisasi yang memiliki misi utama melindungi kota dan warganya. Jadi bukan hanya berlatih dan mengadakan pertandingan saja, para akla juga mempunyai jadwal rutin berpatroli di kota dan bekerja sama dengan LSM dalam kegiatan sukarela.

Aku mengenal akla anmina dari Red yang bergabung dalam olahraga ini ketika usianya lima belas tahun, usia minimal untuk menjadi seorang akla. Awalnya aku tertarik karena olahraga ini mengingatkanku akan cerita action fantasy favoritku. Dari sana aku mencari informasi lebih jauh tentang akla anmina. Selain meminta Red rutin mengabari mengenai aktivitasnya sebagai akla, aku juga rajin berkunjung ke situs resminya. Di sana banyak video pertandingan yang kutonton. Mataku tak bisa berkedip melihat adegan-adegan seru dalam video. Sabetan pedang, manuver para akla, dan kecepatan mereka bereaksi menghadapi serangan lawan membuatku terpesona.

Gara-gara rajin mengecek situs tersebut dan membuka setiap link, aku jadi tahu semua hal tentang akla anmina. Di antaranya tiga tingkatan akla, peraturan ketat yang mengikat anggotanya, serta daftar para akla unggulan dari setiap tingkat. Daftar tersebut diperbaharui setiap musim sesuai jadwal turnamen. Beberapa akla, termasuk Red, langganan masuk daftar itu. Akla putra lain yang menjadi langganan adalah Kanvoza Falviz, Kavzen Mevtallin, dan Heii Neveliz. Untuk akla putri ada Ceovalli Andresa, Nina Vuoz, dan Eliana Skollund.

Saat mengecek daftar unggulan akla putri musim semi tahun lalu, ada satu akla yang bukan termasuk langganan tetapi menarik perhatianku. Di profil dikatakan usianya dua puluh tahun, tapi wajah imutnya tampak seperti gadis berusia 13-14 tahun. Bukan hanya wajah, nama sang akla juga membuatku tercengang.

Dia adalah Lofelin Neveliz. Marganya membuatku teringat akan Heii Neveliz dan ketika kubuka profil Heii-xa, baru kuperhatikan tanggal lahir mereka sama. Kukirim pesan pada Red untuk bertanya apakah mereka saudara kembar. Red menjawab "ya" dan memberitahuku kisah menarik tentang si kembar.

Kedua Neveliz bergabung dalam organisasi akla di tahun dan musim yang sama, tetapi kemampuan mereka jauh berbeda. Heii-xa yang sejak kecil tidak asing dengan kegiatan olahraga dengan cepat meraih prestasi di olahraga tersebut. Feli-ha, panggilan akrab Lofelin, sebaliknya. Dia termasuk tipe gadis manis yang lebih suka membaca dan membantu ibunya menjahit. Sejak kecil dia sama sekali tidak terbiasa dengan aktivitas fisik, jadi tak heran kalau ia mengalami banyak kesulitan di awal-awal masanya menjadi akla. Hal ini membuatku penasaran dan mendorongku untuk bertanya lagi pada Red.

Apa yang membuatnya tertarik jadi akla kalau dia tidak berbakat dan tidak suka olahraga?

Jawaban Red membuatku tercengang.

Lofelin ingin mengalahkan Heii.

Aku mengerutkan kening. Mengalahkan? Apa maksud Red? Aku kembali melihat foto Feli-ha. Tak tampak sifat ambisius dari wajah imut itu. Kemudian Red menjelaskan apa yang terjadi di antara keduanya sehingga Feli-ha berambisi untuk mengalahkan Heii-xa.

Sejak kecil orang-orang memperlakukan mereka secara berbeda. Feli-ha yang rentan dan cengeng sering dianggap lemah dan tak bisa diandalkan, terutama oleh kembarannya sendiri. Pada mulanya Feli-ha tidak menganggap ini buruk. Sampai kemudian ia tersadar orang-orang terus memperlakukannya demikian walau ia telah beranjak remaja. Tak tahan, Feli-ha mengambil keputusan besar bergabung dengan akla anmina. Tak sampai di sana, ia juga berharap bisa melawan sang kembaran dalam pertandingan satu lawan satu.

Cerita tentang Feli-ha membuatku terharu sekaligus bangga. Sebagai orang yang payah berolahraga dan dikelilingi oleh orang-orang yang tak ingin melihatku susah, aku mengagumi semangat dan keberaniannya. Aku kagum karena aku tahu, tak mudah memiliki semangat dan keberanian seperti itu.

Sejak saat itu aku menjadi penggemar Feli-ha. Kusimpan semua tautan video pertandingan yang ia ikuti agar aku bisa menonton semuanya di waktu senggang. Setelah menonton separuh dari video-video yang ada, aku menjadi semakin kagum pada Feli-ha. Video-video pertandingannya memperlihatkan perkembangan kemampuan Feli-ha menjadi seorang akla, sekaligus tekad untuk tidak menyerah meski mengalami banyak kegagalan.

Di video yang menampilkan pertandingan pertamanya, Feli-ha dinyatakan kalah hanya seperempat jam setelah pertandingan dimulai. Di video kedua ia berhasil bertahan selama setengah jam, tetapi harus menerima kekalahan karena tak mampu menangkis pedang Fragia Konstin yang terus menyasar perut dan lengannya. Di video kesepuluh Feli-ha mulai bisa menggunakan perisainya dengan baik. Namun, gerakannya masih lamban sehingga Belzeni Hasson bisa menyerangnya dengan leluasa. Feli-ha terus mengalami kekalahan sampai di video ke-23, ia berhasil menang tipis dari teman setimnya, Steffani Lokka. Video-video berikutnya menampilkan hasil bervariasi antara menang dan kalah. Mulai dari video ke-59, hanya ada satu kekalahan dari 35 pertandingan.

Hari ini, Feli-ha sudah siap berhadapan dengan saudara kembar sekaligus rival terbesarnya. Aku tahu tak mudah bagi Feli-ha untuk menantang Heii-xa begitu saja. Pertama, karena terbentur peraturan yang berbunyi bahwa pertandingan akla putra dan putri harus berlangsung terpisah. Peraturan ini tidak berlaku untuk Pertandingan Kehormatan, pertandingan prestisius yang diperuntukkan bagi para akla yang masuk dalam daftar unggulan.

Di Pertandingan Kehormatan, akla unggulan bebas memilih akla mana pun untuk dijadikan lawan asal selisih peringkat mereka kurang dari lima. Nah, inilah alasan kedua mengapa selama ini Feli-ha tak bisa bertanding melawan Heii-xa. Feli-ha baru masuk daftar unggulan musim semi tahun lalu. Meski ia terus bertengger di daftar tersebut dua musim berikutnya, selisih peringkatnya dengan Heii-xa selalu di atas lima. Aku tak tahu kalau di musim ini peringkat Feli-ha hanya berselisih dua dengan Heii-xa: Heii-xa peringkat ketiga dan Feli-ha peringkat kelima. Gara-gara kabar mengenai ketidaklulusanku yang sempat membuat hidupku tak karuan, aku sampai lupa mengecek situs akla berminggu-minggu lamanya.

Madoii memarkirkan mobil di parkiran yang terletak dekat markas akla anmina. Aku mulai tersenyum dan yakin wajahku akan tetap begini sampai pertandingan selesai. Inilah kali pertama kusaksikan pertandingan Feli-ha secara langsung, dalam laga yang prestisius pula. Tak sabar, begitu turun kuteriaki Madoii dan Red supaya mereka berjalan lebih cepat. Mereka hanya terkekeh dan tersenyum geli. Aku menghela napas dan masuk ke markas lebih dulu, meninggalkan paman dan kakakku di belakang.

*bersambung*

PreludeWhere stories live. Discover now