54

6.2K 1.6K 294
                                    

Noa mencoba untuk membuka matanya, sebelum akhirnya sadar bahwa lagi-lagi ia kembali terbaring di rumah sakit.

Seorang dokter lalu datang dan terkejut saat melihat Noa telah sadar. Dokter itu segera mengecek detak jantung serta bagian tubuh lainnya, sebelum akhirnya berlari memanggil orang tua Noa.

Eh— tunggu!

Kejadian ini persis ketika Noa baru saja sadar beberapa hari yang lalu.














Tak lama kemudian, dokter tersebut datang kembali bersama seorang wanita dan pria yang tidak Noa kenali sama sekali.

Siapa lagi orang ini? Dimana bunda dan ayah sialan itu?

.











"Sayang?!" seru wanita itu lalu memeluk Noa dengan begitu erat.

Loh?!

Dengan panik Noa segera mendorong tubuh wanita itu. "K-Kalian siapa? Kalian kerja sama bareng orang-orang itu juga 'kan?!"

"Loh... sayang? Kamu kok—" ucap wanita itu. "Dok, anak saya—"

"Amnesia," jawab Dokter itu dengan begitu santai. "Mungkin karena sudah koma hampir dua tahun, anak ibu jadi mulai susah ngebedain kehidupan nyata dengan mimpi-mimpi selama dia masih koma kemarin."

"H-Ha?!" seru Noa. "Engga! Itu engga bener! Ini semua— Ini semua apa?! Gue udah pernah liat ini sebelumnya!"

.















"Sayang, kamu duduk dulu yang tenang!" ucap wanita itu. "Jangan berdiri dulu, kaki kamu masih lemas!"

Persis.

Ucapan dan ekspresi wanita itu, pria itu, serta dokter dan suster itu, semuanya sama persis.

Bagaimana bisa semuanya jadi seperti ini?













Noa benar-benar tidak tau harus bertingkah seperti apa lagi. Ini semua terlalu sulit untuk dapat Noa mengerti.

———







































Setelah Noa selesai menghabiskan makan siangnya, dengan pelan wanita dan pria itu kembali berdiri mendekati Noa.

"Kamu bakalan sembuh kok...."




Kenapa mereka selalu menunduh Noa sedang sakit? Kenapa mereka harus berpura-pura seperti ini?





Pria tua itu lalu mengeluarkan dompetnya dari kantong celana, kemudian beralih menunjukkan sebuah foto kepada Noa. Foto itu adalah foto mereka bersama seorang anak kecil yang tidak Noa kenali.

"Jangan bilang ini kita!" seru Noa. "Gue tetep gak bakalan percaya!"

"Ini kita..." ucapnya. "Dulu kamu nangis soalnya hampir engga ayah beliin baju ini. Belum bisa diinget ya?"





Kenapa harus terulang-ulang begini? Semakin memikirkannya semakin membuat kepala Noa terasa sakit.

———








































Setelah 3 hari berlalu, kini waktunya untuk pulang.

Hari ini Noa kembali tidak menolak lagi karena ia tau hasilnya akan sama seperti biasanya. Lagi pula, sampai saat ini badannya masih lemas dan ia tidak mau membuang-buang energinya hanya untuk hal yang percuma.

Noa memilih untuk pasrah diajak pulang oleh mereka, kemudian berniat untuk memikirkan cara melarikan diri setelah kondisinya sudah membaik nanti.


Persis seperti rencana Noa beberapa hari yang lalu.

————


































Namun yang berbeda adalah.... kini tidak ada yang menyambut Noa di ruang tamu. Kemana para saudara Noa?

Mereka tidak mungkin benar-benar menusuk diri mereka sendiri 'kan?!

.




























"Hyunjin sama yang lain ke mana?" ujar Noa pelan.

"Hyunjin? Siapa?" jawab wanita itu dengan ekspresi bingungnya.

"Loh—"

"Kita udah panggil dokter yang bisa bantu kamu," ujar si pria tua sembari merangkul Noa. "Ayah ngerti, sekarang pasti kamu lagi bingung banget 'kan? Kalau kamu rajin minum obat dan mau denger omongan dokter itu, kamu bisa sembuh kok. Keluarga kita bisa balik kayak dulu lagi."





Perasaan Noa jadi semakin tidak nyaman setelah mendengar omongannya.

———

































Tiba di kamarnya, Noa segera meraih ponselnya dan mengecek semua akun sosial medianya lagi.

Tapi... tidak ada. Semuanya menghilang.

Noa mencoba mencari username para penggemarnya yang kebetulan sempat ia hapal, dan hasilnya sama saja.

Semuanya benar-benar sudah tidak ada.













Dan... Noa jadi semakin cemas.

.




















Bagaimana jika... semua itu memang tidak nyata?

.













Tidak.

Tidak mungkin seperti itu 'kan?!

Survive | Noa Yeji + 00line ✔️Where stories live. Discover now