47

6.4K 1.4K 182
                                    

Setelah mengganti pakaian menjadi seragam serba putih yang tadi Jisoo berikan, kini mereka pun mulai tampak seperti para penghuni rumah itu.































tok tok tok

Pintu kamar ketiga gadis itu tiba-tiba diketuk tepat ketika mereka baru saja selesai mengganti pakaian.











Dengan penuh hati-hati Siyeon pun beralih membuka pintu kamar mereka.

"Waktunya makan siang," ucap seorang wanita dengan papan nama bertuliskan Kim Jennie pada bajunya. "Jangan terlambat."

"O-Oke..." jawab Siyeon singkat.




























Sungguh, mereka tidak menyangka ruang makan yang berada di lantai empat itu ternyata seluas ini.

Dan hal yang paling mengejutkan adalah; di sana ada puluhan orang.. atau mungkin saja sudah melebihi 100 orang. Semuanya duduk rapi mengelilingi meja besar yang ada di sana sembari makan dengan tanpa ekspresi.

.


























Mereka terlihat aneh.

Dan.. ada besar kemungkinan bahwa Yeji dan yang lainnya juga akan berakhir menjadi seperti itu.

.

































"Gak enak," bisik Hyunjin pelan pada telinga Noa tepat setelah pria itu mencicipi makanan yang ada di sana.

Noa pun ikut mencoba merasakan kuah sup yang ada di hadapannya itu. "G-Gak ada rasanya.."























"Dimakan," seru seorang wanita bernama Rose yang entah sudah sejak kapan berdiri di belakang Hyunjin dan Noa.




Sial.

Mereka terpaksa menghabisi makanan itu hingga membuat mulut mereka terasa pahit. Sungguh, makanan yang bunda buat jauh lebih enak.

























Kalau sudah seperti ini.. rasanya lebih baik jika mereka masih tinggal di rumah bunda dan ayah. Di sana mereka masih diberi makanan dan fasilitas yang mewah walaupun harus mengerjakan pekerjaan yang kurang masuk akal.

.


































Tak lama setelahnya, sebuah bel lalu berbunyi dan kini dengan begitu kompak seluruh remaja yang duduk mengelilingi meja makan itu tiba-tiba beralih memandangi jam tangan mereka.

Ada yang masih duduk di kursi namun ada juga enam remaja yang segera berlari pergi setelah melihat jam tangan mereka.

Ada apa lagi ini?




















Seorang wanita berseragam dengan nama Lisa itu lalu datang dan memberi Noa dan yang lainnya jam tangan dengan jarum jam yang belum dapat bergerak.

"Jangan dibuka kecuali untuk mandi," ucap Lisa dengan datar lalu bergegas mengejar beberapa remaja yang tadi sudah beranjak pergi lebih dulu.

















Survive | Noa Yeji + 00line ✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz