49

6.6K 1.4K 227
                                    

Karakter tambahan:

Karakter tambahan:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

























Pukul 8.30 mereka diminta berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama, kecuali enam remaja yang tadi diajak pergi bersama Jennie.

Entah apa yang sedang mereka lakukan di luar sana.





























"Lo... mau makan?" tanya Jinyoung cemas.

Susu kemarin saja sudah sangat mencurigakan. Apa bisa mereka memakan makanan ini? Bagaimana jika semuanya sama saja?

"E-Engga usah" ucap Noa lalu diam-diam membuang makanannya ke bawah meja.

Yang lainnya pun ikut membuang makanan mereka tepat sebelum Rose datang untuk mengecek piring-piring mereka.






















Di samping Hyunjin, ada seorang pria tinggi yang terus menatapi jam tangannya sedari tadi.

"Soobin?" ujar Hyunjin sembari menatapi papan nama pria itu.





"....hm?" jawab Soobin sambil menoleh dengan bingung ke arah Hyunjin.

"Jam tangan ini buat apa?" tanya Hyunjin.

Dan Soobin pun segera menunduk sedih. "12 jam sebelum sembuh."

"H-Ha?"

Soobin lalu meraih tangan Hyunjin dan menatapi jam tangannya. "Kalian masih punya 47 jam."

"47?"

"47 jam sebelum sembuh," ucap Soobin sembari menunjuk ke arah Hyunjin, Yeji, Siyeon, Heejin, Noa, dan Jinyoung juga.

.






























Setelah diizinkan kembali ke kamar, mereka berenam pun kembali berkumpul di satu kamar yang sama dan mulai merencanakan jalan keluar dari rumah aneh itu berdasarkan selembar denah yang mereka temukan kemarin sore.

Jika mengikuti denah tersebut, artinya mereka harus keluar melalui pintu belakang dapur agar tidak perlu melewati pagar tinggi yang ada di depan sana.

Tapi.. apakah aman?


























Dengan penuh hati-hati mereka mencoba untuk mengecek suasana dapur dan segera terkejut saat mendapati puluhan pekerja yang sedang membersihkan, memasak, dan mencuci.

Terlalu ramai.

Mereka dapat melihat pintu belakang dapur tersebut namun sepertinya tidak ada cara untuk sampai ke sana kecuali dapur tersebut sedang kosong.

Bagaimana caranya?






























Mereka pun kembali ke kamar untuk menyusun rencana lagi, sebelum akhirnya kompak menoleh ke arah jendela saat mendengar bunyi sirene.

Seperti tadi malam, lagi-lagi ada enam mobil ambulans yang datang ke rumah ini.

Dari jendela mereka dapat melihat Ahra dan lima remaja yang tadi diajak pergi oleh Jennie itu kini sudah kembali dan mulai diminta naik pada masing-masing mobil ambulans.





"Kemarin Ahra bilang waktu dia tinggal 24 jam," ucap Noa. "Waktu sebelum sembuh."

"Ohiya! Ini udah 24 jam dari kemarin 'kan?" seru Siyeon.

"Artinya giliran kita 2 hari lagi," lanjut Hyunjin. "Soobin yang tadi duduk di samping gue itu bilang waktu kita sekitar 47 jam lagi."




Heejin pun segera menghela napas dengan panjang.

"Kira-kira mereka dibawa kemana?" ucap gadis itu. "Kenapa harus mobil ambulans?"

"Kalau pakai mobil ambulans.. mereka bisa aja dibawa ke rumah sakit 'kan?" jawab Siyeon. "Katanya waktu sebelum sembuh, jadi bisa aja sekarang waktunya untuk nyembuhin mereka."

"Emangnya mereka sakit apa?" ujar Jinyoung. "Kalau mereka sakit.. artinya kita juga sakit."






























"Gue punya ide," ucap Noa. "Kita harus cepet keluar dari sini. Kita harus pulang."

"Caranya?"








"Ikut gue."

Survive | Noa Yeji + 00line ✔️Where stories live. Discover now