42

6.3K 1.4K 69
                                    

Semua orang terdiam kaku saat tubuh Yuta mulai tenggelam di dalam air.






Dengan pelan Hyunjin lalu beralih keluar dari kolam, sementara Momo kini dengan cepatnya segera pergi mencari bunda.

Hyunjin tau Momo ingin melapor dan sebentar lagi bunda pasti akan datang memarahinya.

Maka dari itu.. mereka harus bergerak cepat.











Hyunjin segera beralih membisiki mereka rencana yang sudah lama telah ia buat, dan semuanya pun setuju.

Namun... aneh sekali.
















Sepuluh menit telah berlalu namun Momo, bunda, dan ayah masih belum juga kelihatan.

Yuta sudah tampak pucat di dalam kolam namun sepertinya mereka tidak ada niat untuk menolong pria itu.

Memangnya apa yang mereka sedang lakukan?
























Dengan penasaran Hyunjin dan yang lainnya pun mencoba menengok ke ruang tamu.

Tapi, ternyata tidak ada siapa-siapa.




























Di dapur, di kamar, dan taman juga tidak ada seorang pun. Mereka kemana?

Pintu rumah dibiarkan terbuka begitu saja. Tidakkah ini tampak aneh?

























Meninggalkan mereka dengan pintu terbuka seperti ini sama saja seperti sedang meminta mereka untuk berlari keluar dari rumah itu.




















"P-Perasaan gue gak enak!" ucap Heejin. "Mereka pasti lagi ngerencanain sesuatu!"

Mendengar Heejin, Noa pun mencoba mendekati pagar tinggi yang mengelilingi rumah mereka itu dan beralih melempar sebuah batu tepat mengenai ujung pagar tersebut.












Benar.

Memang benar ada yang aneh.












Beberapa percikan api tiba-tiba muncul tepat setelah batu tersebut menyentuh ujung pagar tinggi itu.

Hyunjin lalu ikut mencoba melempar batu pada bagian pagar yang lain, namun hasilnya sama. Selalu saja ada percikan api yang muncul.
















Yang artinya—

"Kita engga bisa nyentuh pagar," ucap Yeji. "Percuma, pagarnya emang engga dikunci tapi kita tetep engga bisa keluar."

"Kalau gitu... dia gimana dong?" ucap Jinyoung sembari menoleh ke arah kolam. "Dia dibiarin gitu aja?"

"D-Dia masih hidup engga sih?" ujar Hyunjin cemas.




























Sebenarnya Hyunjin merasa tidak enak.

Jika pria itu benar-benar sudah mati... maka itu artinya mulai hari ini Hyunjin telah menjadi seorang pembunuh.

.


























Sejujurnya, semua yang ia lakukan tadi benar-benar karena sedang emosi saja. Ia pikir setelah selesai dengan Yuta mereka tinggal harus melawan Momo, bunda dan ayah, lalu akhirnya dapat bebas keluar begitu saja.

Namun tepat setelah melihat mereka pergi secara tiba-tiba seperti ini, entah kenapa malah membuat Hyunjin jadi kembali merasa cemas.










Rasanya... sesuatu yang lebih buruk akan datang sebentar lagi.

Survive | Noa Yeji + 00line ✔️Where stories live. Discover now