30. BERAKHIR (END)

232 34 70
                                    

"Skenario yang dibuat oleh Tuhan, terkadang sangat jauh dari perkiraan kita."

-Anonim

---

"Ada apa?"

Gitara mendongakkan kepalanya dan menatap sosok cowok yang ia tunggu dari tadi.

"Abang," ucap Gitara. Cewek itu menatap abangnya dengan sorot penuh kerinduan.

Deg.

Tiba-tiba saja jantung Gali berdetak lebih cepat mendengar panggilan dari Gitara itu.

"Lo manggil apa tadi?" tanya Gali mencoba menghilangkan rasa gugupnya.

"Abang. Aku kangen Abang," ucap Gitara seraya berdiri untuk lebih dekat dengan Gali. Dan tanpa aba-aba cewek itu memeluk sosok yang berstatus abangnya itu.

"Kenapa Abang ngelakuin semua ini ke Gigi? Gigi salah apa sama Abang?" tanyanya di sela tangisnya. Cewek itu semakin menenggelamkan kepalanya di dada abangnya itu. Sungguh ia tidak menyangka orang yang membuatnya patah hati pertama kali adalah abangnya sendiri.

Gali memejamkan matanya sejenak. Ia merasa tidak tega melihat adiknya menangis seperti ini. Ingin ia membalas pelukan adiknya itu. Tapi saat akan membalas pelukan Gitara itu, tiba-tiba bayang-bayang masa lalu menghantuinya lagi.

Gali menguraikan pelukan Gitara itu. Ia menatap dengan penuh sorot luka ke arah Gitara.

"Lo tau? Gara-gara di dalam tubuh lo ada hati orang yang sangat gue sayang. Gue jadi benci sama lo! Gara-gara lo, gue kehilangan sosok yang berharga di hidup gue!" ucap Gali.

Gitara menggelengkan kepalanya tanda tidak mengerti dengan semua ucapan Gali itu.
"Maksud Abang apa? Hati siapa yang ada di dalam tubuh aku?" tanyanya.

Gali tertawa miris melihat Gitara yang tidak tau apa-apa itu.
"Lo beneran gak tau, huh? ITU HATI BUNDA! BUNDA DONORIN HATINYA BUAT LO! GARA-GARA LO BUNDA PERGI! LO YANG BIKIN BUNDA MENINGGAL! LO PEMBUNUH!" teriak Gali seraya menunjuk-nunjuk wajah Gitara dengan penuh kebencian.

Gitara menatap Gali tidak percaya. Jadi selamanya ini di dalam tubuhnya ada hati bundanya. Cewek itu menjatuhkan tubuhnya ke tanah.

"Enggak! Enggak mungkin! Kenapa bisa Bunda ngasih hatinya buat aku? Kenapa? Kenapa Bunda gak biarin aku mati aja?" tanyanya histeris.

"Karena Bunda sayang sama lo! Dia rela ngasih hatinya buat lo supaya lo bisa sembuh! Tapi gara-gara itu juga gue tersiksa! Lo tau, waktu itu Bunda kecelakaan. Bunda langsung aja ngedonorin hatinya buat lo. Gara-gara itu juga Ayah depresi ditinggal sama Bunda. Ayah gak bisa hidup tanpa Bunda. Dan Ayah lebih memilih bunuh diri buat nyusul Bunda!" ujar Gali menghapus air matanya yang entah sejak kapan sudah mengalir di wajahnya.

"Semenjak itu gue dimasukin ke panti. Lo masih koma waktu itu pasca operasi. Gue ngerasa kesepian di sana. Dan sebulan setelah itu, gue diadopsi sama keluarga Gadi. Jangan lo pikir selama hidup di sana gue bahagia. Enggak! Gue enggak pernah ngerasa bahagia sedikit pun karena telah masuk ke keluarga Gadi! Gue dijadiin robot sama mereka! Gue disuruh belajar, belajar, dan belajar! Gue tersiksa di sana! Gue enggak pernah ngerasain kasih sayang dari mereka. Dan waktu gue ketemu lo saat MOS, gue makin marah sama lo! Lo bahagia dengan hidup lo yang baru! Lo bisa tertawa dengan bebas di saat gue lagi terpuruknya. Dan hari itu juga gue benci sama lo! Gara-gara lo hidup gue kayak gini! Coba aja lo gak punya penyakit sialan itu! Pasti semua bakal baik-baik aja!" ucap Gali dengan napas yang sudah naik turun saking emosinya.

"Lo pasti udah tau semuanya dari Gadi kan? Iya. Gue yang neror lo tiap tanggal 5. Lo pasti enggak lupa kan apa yang terjadi sama tanggal 5 itu? Pasti enggak. Tanggal 5 November 2007 kita jadi anak yatim piatu gara-gara lo!" sambung Gali. Matanya sudah memerah setelah mengeluarkan seluruh perasaannya kepada Gitara.

ABOUT THEM (COMPLETED)Where stories live. Discover now