14. MAKAN BARENG

154 63 92
                                    

"Jangan liat orang dari luarnya aja. Bisa aja tampang kayak malaikat tapi kelakuannya kayak setan."

-Anonim

---

"Jadi mau kemana nih, beb?" tanya Gadi sambil memberikan helm ke Gitara.

"Terserah lo aja,"

Gadi terkekeh, "gak ada tempat yang namanya terserah lo aja, beb." ucapnya sambil menatap Gitara.

Gitara menepuk jidatnya. Sejenak ia berpikir, "eum, itu aja Di. Gue pengen makan mie ayam di dekat taman kota. Jadi di situ aja." ucap Gitara.

Gadi tersenyum, "siap bebebku. Ya udah cuss ke mie ayam."

Gitara hanya tersenyum menanggapi ucapan Gadi itu. Lalu ia mulai menaiki motor yang dibawa oleh Gadi itu.

Gitara mengerutkan keningnya karena Gadi belum juga menjalankan motornya.

"Lo tau gak beb?" tanya Gadi tiba-tiba bersuara.

"Apa?" tanya Gitara penasaran.

"Baru-baru ini ada kabar orang mati karena gak pegangan ama orang yang ngeboncenginnya lho beb," ujar Gadi sambil terkekeh.

"Apaan sih lo?" ucap Gitara sambil memukul pelan bahu Gadi. Ia pikir Gadi mau berbicara serius dengannya.

Gadi terkekeh lagi, "kok jawabnya kayak gitu sih, beb? Gue serius loh, kalau-"

Ucapan Gadi terpotong karena tiba-tiba ada satu tangan memegang bahunya cukup erat.

"Puas?" tanya Gitara.

"Eh, i-iya beb." Gadi mendadak menjadi gugup. Cowok itu tidak menyangka jika secepat itu Gitara melakukan apa yang diucapkannya.

"Ya udah. Ayo jalan, Di!" suruh Gitara sambil menepuk pelan bahu Gadi.

"Iya." jawab Gadi seadanya. Cowok itu menahan kegugupannya.

Beberapa detik lamanya, Gadi mulai menjalankan motornya menuju kedai mie ayam.

"Di?" panggil Gitara di tengah perjalanan mereka.

"Apa beb?"

"Kok lo diam-diam aja sih?" tanya Gitara.

Gitara bertanya seperti itu karena biasanya dimanapun Gadi berada, pasti cowok itu akan selalu berbicara panjang lebar. Baik di sekolah, di tempat umum, dan semua tempat pasti cowok itu tidak akan pernah bisa diam.

Dan sekarang, satu kata pun belum dikeluarkan sama sekali oleh Gadi selama perjalanan mereka.

"Lagi fokus, beb." ucapnya berbohong. Gadi diam sedari tadi karena ia mencoba menenangkan jantungnya yang sejak tadi berdetak tak karuan.

Mungkin efek ngebonceng orang yang disayang, batin Gadi.

***

"Gimana? Enak?" tanya Gitara sambil melihat Gadi yang menyuapkan satu sendok mie ayam ke dalam mulutnya.

Gadi menganggukkan kepalanya, "enak." ucapnya.

Beberapa saat keadaan menjadi hening. Keduanya sibuk memakan mie ayamnya masing-masing.

"Gue paling suka ayamnya lho, kalau lo Di?" tanya Gitara memulai pembicaraan.

Sejenak Gadi berpikir, sebenarnya ia tidak suka sama sekali dengan namanya mie ayam. Mungkin kalau ada orang menawari mie ayam ke padanya, Gadi akan memilih untuk memakan pangsitnya saja.

ABOUT THEM (COMPLETED)Where stories live. Discover now