8. KERECEHAN

331 83 258
                                    

"Suasana kelas bakal mati kalau gak ada orang kayak gue di dalamnya."

-Gadi Pratama

----

"HELO EPRIBADI!! SELAMAT MORNING!"

Teriakan dari seseorang di depan pintu membuat semua murid XI IPA 4 mengalihkan perhatiaannya.

"Ketemu lagi dengan gue, cowok yang paling ganteng di IPA 4!!!" ucapnya tersenyum lebar.

"Teman-teman gue yang cantiknya aduhai sekali, apakah kalian rindu gue?" tanya cowok itu yang tak lain adalah Gadi. Cowok yang sudah tiga hari tidak sekolah itu membuat kekacauan dengan tingkah absurdnya.

Para cewek menganggukkan kepalanya mantap. Mereka memang rindu dengan tingkah absurd Gadi. Orangnya juga sih.

"Iya nih Bos, gue kangen banget sama lo. Saking kangennya, gue gak bisa makan di kantin," ucap cowok pendek yang duduk di pojok belakang.

"Betul Bos. Gue kangen banget saat-saat lo bayarin kita di kantin," ucap cowok yang berada di samping cowok pendek itu sambil menyengir lebar.

Senyum Gadi langsung luntur mendengar ocehan mereka berdua itu.
"Eh, siapa juga yang nanya ke lo berdua?! Gue cuman nanya ke cewek-cewek cantik di kelas ini aja ya!" ucapnya kesal memandang dua cowok itu.

"Ya nggak, girls?" Gadi menatap semua cewek dan mengedipkan matanya.

Kedipan mata Gadi itu membuat para cewek histeris.
Ya, Gadi memang termasuk list cowok yang diinginkan oleh cewek di sekolahnya. Dengan mata yang tajam, hidung yang mancung, kulit yang tidak terlalu putih tapi bersih, serta badan yang tinggi dan tegap membuat cewek-cewek begitu mendambakan Gadi sebagai pacar mereka.

Jangan lupakan Gadi adalah seorang kapten basket di sekolahnya. Meskipun cowok itu mempunyai otak di bawah rata-rata, tapi kemampuannya di dalam bidang olahraga jangan ditanyakan lagi. Apalagi lagi dalam hal tonjok menonjok yang sudah memegang sabuk hitam, cowok itu juaranya.

Para cowok berdecak kesal melihat antusias cewek di kelas mereka ketika mendapat godaan dari Gadi. Maklum saja, cewek di IPA 4 emang banyak yang lebay.

"Dasar genit," cibir Gitara yang sejak tadi memperhatikan Gadi.

Mendengar cibiran dari Gitara itu, Gadi langsung saja mengalihkan pandangannya.

"Eh, ada Bebeb gue di sini ternyata," cengir cowok itu.

"Gak usah cemburu Beb. Meskipun gue godain cewek manapun di dunia ini, lo tetap paling cantik di hati gue. Btw, kalo ngomongin kata cantik gini... Gue baru nyadar kalo lo tambah cantik, Beb. Gue kan jadi tambah suka," ucapnya lagi. Lalu Gadi mengedipkan matanya.

"Anjir. Gue mau muntah dengarnya," seru Kiki, cowok pendek tadi.

"Ternyata gak cewek aja yang genit bung! Cowok pun juga bisa!" ucap Rano heboh, cowok di samping Kiki tadi.

Mereka berdua sengaja mengeraskan suaranya untuk menggoda Gadi.

Gadi menatap tajam ke arah Kiki. "Heh, pendek! Jangan bacot kayak cewek deh! Gue hajar juga lo, biar makin pendek!" Cowok itu juga menunjuk Rano, "Lo juga! Jangan ikut-ikutan ganggu gue!" titahnya.

Kedua cowok itu mengangkat dua jarinya sambil tersenyum tanpa dosa melihat tatapan tajam Gadi.

"Sans, Bos," ucap mereka bersamaan. Gadi mendengus kesal melihat cengiran tanpa dosa kedua sahabatnya itu.

Memang Kiki dan Rano itu adalah sahabat dekatnya Gadi dari SMP. Mereka bertiga yang selalu menbuat onar di kelas. Mereka bertiga juga yang mempunyai geng yang di ketuai oleh Gadi. Geng Abzurt.

ABOUT THEM (COMPLETED)Where stories live. Discover now