Gone Girl

242 23 0
                                    

"Tolong jelaskan, Pak Mario. Bukannya informan Bapak bilang Senja pergi ke Amerika untuk bekerja sebagai pengasuh anak atau asisten rumah tangga? Tapi kenapa ia malah menjadi seorang gadis... penghibur..."

Lidah Gandhi terasa kelu, tidak sanggup meneruskannya. Ia masih belum bisa menerima kenyataan kalau telah berhasil menemukan Senja, tapi dengan keadaan yang sama sekali berada di luar prediksinya.

"Kondisi seperti ini bisa saja terjadi, Pak Gandhi. Nona Senja datang ke negara ini saat peraturan imigrasi masih belum seketat sekarang."

"Maksud Bapak apa?"

"Begini, Pak. Dulu kita sering mendengar tentang gadis-gadis imigran yang ditawari untuk bekerja di luar negeri, tapi mereka malah terjebak dalam kasus perdagangan manusia. Mereka tidak bisa pulang karena dipaksa menanggung hutang dan harus melayani pria-pria hidung belang. Sayangnya... itulah yang juga dialami oleh Nona Senja sekarang."

Pak Mario menghentikannya begitu melihat ekspresi Gandhi yang kalut memeriksa hasil penyelidikannya, yang didapatkannya dari informan terpercaya.

"Anda baik-baik saja, Pak Gandhi?"

"Tidak apa-apa, Pak Mario. Tolong diteruskan."

Setelah berusaha kembali menenangkan hatinya, Gandhi mempersilahkan detektif pribadinya itu meneruskannya.

"Setelah diadopsi oleh Bibinya, Nona Senja lari ke Amerika bersama temannya yang menjanjikan pekerjaan. Tadinya informan saya mengira kalau Nona Senja akan bekerja sebagai nanny atau housekeeper, tapi ternyata Nona Senja bertemu dengan agency yang salah. Itulah sebabnya kita tidak bisa menemukannya."

Penjelasan pak Mario terasa cukup masuk akal. Selama seminggu berada di Amerika, mereka berdua telah berusaha menyusuri jejak Senja. Tetapi mereka selalu mengetuk pintu yang salah.

"Nona Senja kini berada dalam lindungan mafia Mexico yang cukup kuat, Pak. Prostitusi ilegal di California, karena itulah di malam hari Nona Senja harus bekerja sebagai stripper. Malibu Show Girls berkedok sebagai sebuah strip club, tapi bisnis utama mereka adalah prostitusi terselubung untuk orang-orang yang mampu membayarnya dengan mahal."

Selesai membeberkan penyelidikannya, pak Mario menyampaikan sederet solusi yang mungkin berguna bagi permasalahan Gandhi. Detektif pribadinya itu akan mencoba bernegosiasi dengan para mafia yang mempekerjakan Senja. Tapi itu berarti Gandhi harus menyiapkan sejumlah uang yang tidak sedikit.

Hati Gandhi masih terasa sesak setiap kali memikirkan apa yang sudah dialami oleh sahabatnya. Di saat Gandhi hidup bergelimang harta, sebaliknya Senja justru menghadapi hidup yang begitu mengerikan. Pantas saja Gandhi tidak bisa menemukannya dimana-mana.

Ya Tuhan.

Ternyata semesta bisa sedemikian itu bercanda dengannya.

***

"Silahkan masuk, Pak. Nona Senja ada di sana."

Pak Mario mempersilahkan Gandhi masuk ke dalam sebuah kamar, yang berada di ujung bangunan bertingkat tak jauh dari Malibu Show Girls setelah melewati lorong panjang yang terkesan suram dan menakutkan.

"Terimakasih, Pak Mario."

Sepeninggal pak Mario yang berpamitan untuk mengurus sesuatu, Gandhi melangkahkan kakinya ke ruangan sempit yang berukuran kira-kira 3 x 5 meter itu. Tidak banyak perabotan yang ada di kamar itu. Hanya ada satu ranjang tempat tidur, satu set meja rias, serta satu buah tempat duduk yang hampir lapuk dimakan oleh rayap.

Di balik pencahayaan lampu kamar yang redup, Gandhi bisa menemukan sosok Senja yang tengah merokok di depan meja riasnya.

"Ja,"

Reverse (Every scar has a story)Where stories live. Discover now