26. NOSTALGIA ✔

245 38 3
                                    

"Mengingat dan mengenang, masa-masa itu."

Sebelum baca chapter ini jangan lupa follow akun author dulu biar sama-sama enak 💙

•°•°•

Taman sekolah adalah tempat favorit Rafael dan Meila untuk mengobrol atau sekedar duduk-duduk biasa. Setiap jam istirahat mereka selalu duduk di taman sekolah.

"La, kamu tau gak apa yang paling bikin tegang selain ujian sekolah?"

"Apa?" Tanya Meila tanpa melirik ke arah Rafael.

"Saat kamu marah,kamu cuekin aku, dan kamu berubah, aku tegang gak tau harus ngapain, aku gak bisa ngelunakin hati cewek seperiang kamu," ucap Rafael yang tak henti-hentinya menatap Meila.

"Apaan sih," ucap Meila sambil meninju lengan Rafael.

"Gak kerasa ya La, sekarang aku udah mau ujian aja, kita pacaran udah hampir setaun, selama itu kita baik-baik aja, semoga kedepannya tetap baik-baik aja."

"Hm, iya aku harap sih gitu."

"La, inget gak? Waktu kita pertama kali ketemu, kamu nyebelin banget tau, kamu sering bilang aku ketos mudat, kamu sering banget ngejelekin aku di depan Manda seakan-akan aku emang jelek tau gak? Terus kamu masih inget gak waktu kamu kecidu-," ucapan Rafael terpotong oleh Meila.

"Keciduk bilang ketos mudat padahal disitu ada kamu iya! Udah ah jangan dibahas, kesel aku tuh, mana kamu bahasnya hal-hal yang bikin aku jadi suka sama kamu lagi!"

"Yaudah iya maaf, aku masih inget dengan jelas saat kamu minta aku mutusin kamu karena aku jadiin kamu pacar aku karena taruhan sama Reza,Angga,Adam. Kamu tau setelah itu aku hilang kemana?"

"Kamu juga gak tau kan alasan aku gak langsung ngejar kamu?"

Meila menggelengkan kepalanya.

Flashback on.....

"El, kapan lo bakal mutusin Meila? Ini udah lebih dari sebulan lo macarin dia," ucap Reza sama aku.

"Gue gak tau."

"Kayanya lo menikmati TOD ini El? Lo gak akan sama kaya Adam kan?" Tanya Angga.

"Gak tau," lagi-lagi aku cuma jawab seperti itu.

Sampai akhirnya kamu jatuhin air minum yang kamu bawa sengaja buat aku.

"Laa," teriakan aku menggema saat itu.

"Lo kejar gih, gue tau lo beneran sayang sama dia," ucap Reza.

"Gue rasa, gue emang bener-bener suka sama Meila, thanks for TOD setidaknya karena ini gue bisa jatuh hati sama dia," setelah itu aku pergi ngejar kamu.

Dengan perasaan tergesa-gesa aku ngejar kamu pake Motor Reza, karena aku gak bawa motor.

Aku berharap dengan aku mengendarai motor dengan kecepatan diatas rata-rata bisa ngejar kamu yang sudah menjauh.

Namun, takdir berkata lain konsentrasi aku buyar saat aku lihat anak kecil yang ada di tengah jalan, aku gak mau melukai anak kecil itu akhirnya aku mengambil resiko membelokan motor hingga aku terpental karena menabrak trotoar jalan dan takdir mengantarkan aku Kerumah sakit dengan keadaan koma.

Yang mengetahui ini hanya keluarga aku dan temen-temenn aku.

Gak ada yang bisa bujuk kamu buat ngobrol sama temen aku hanya untuk sekedar memberi tahu bahwa aku koma karena kecelakaan.

MeiRa  [LENGKAP] ✔Where stories live. Discover now