18.SETUJU ✔

259 59 0
                                    

"Aku hanya tidak ingin bersikap egois, mementingkan kesenangan pribadi."

Sebelum baca Chapter ini jangan lupa Follow akun author dulu ya biar sama-sama enak💙

•°•°•

Meila masih merasa kesal karena semua orang merahasiakan hal penting ini dari dirinya.

Meila membuka laptopnya untuk menghilangkan rasa kesal dan bosan yang sedang menghantam dirinya.

"Argh bosen!" Ucap Meila.

"Lala....." suara teriakan dari Nova menggema di dalam rumah.

Meila yang menyadari bahwa dirinya di panggin oleh Nova ia langsung menghampiri Nova di lantai bawah.

"Kenapa Bun?" Tanya Meila lesuh.

"Sini Bunda sama Ayah mau ngomong."

Meila mempercepat langkahnya dan duduk di samping Akbar.

"Ada apa Yah?"

"Hm gimana ya Ayah ragu bilang ini sama kamu, Ayah khawatir kamu bakal nolak."

"Meila pasti nolak!" Ucap Meila tegas.

Ini untuk pertama kalinya Meila memanggil dirinya dengan Sebutan Meila Bukan Lala.

"La! Dengerin Bunda ya, Bunda gapapa kok Caca ikut sama Ayah terus kuliah disana, Bunda kan masih punya Lala? Lala mau jagain Bunda kan? Lagian Caca sama Ayah di LA cuma 3 taun aja! Sebentar kan? Lagian nih ya kamu itu udah dewasa masa masih mau ngambek liat Caca pergi ke luar negri," ucap Nova lembut.

Meila terdiam mencerna setiap omongan Nova ini, Meila tidak mengerti apa yang sudah Nova katakan barusan.

"Dek dengerin tuh! Bunda lagi ngomong sama lo," Ucap Meisha sambil menatap Meila.

"Iya gue dengerin kali dari tadi!" Ucap Meila ketus.

"Hm! Ayah bingung kalo kaya gini? Apa Ayah batalin aja buat ngurus perusahaan disana?" Tanya Akbar Ayahnya Meila Dan Meisha.

Meila Membulatkan matanya sempurna ia merasa bersalah karena ulahnya yang seperti anak kecil ini membuat keluarga bahagianya di rundung ke gelisahan.

"Maaf." Hanya kata itu yang terlontar dari mulut Meila.

"Kenapa minta maaf? Kita batalin aja ya Ca berangkat Ke LA minggu depannya gapapa kan Ca," Ucap Akbar Pelan ia kecewa namun apa boleh buat Meila adalah putri kesayangannya.

"Iya gapapa ko Yah, yang penting Lala gak marah kaya gini lagi," Ucap Meisha yang juga merasa kecewa, bagaimana tidak ia sudah bermimpi kuliah di luar negri terus punya pacar bule namun semuanya sirna karena sikap egois yang dimiliki adiknya.

"Gak!" Ucap Meila lantang yang berhasil membuat semua orang terkejut.

"Kenapa?" Ucap Nova sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Sayang tiketnya kan udah di beli! Minggu depan Ayah sama kak Caca boleh pergi ke LA tapi ada syaratnya," Ucap Meila sambil memberikan senyuman.

"Lo yakin?" Tanya Meisha.

"Kamu Yakin dek? Kalo kamu keberatan Ayah gak akan berangkat kok."

Meila menggelengkan kepalanya pelan, tidak Meila tidak boleh egois ini kan salah satu impian Meisha untuk kuliah diluar negri.

"Lala yakin koi, lagian ini salah satu impian Kak Caca kan buat kuliah di luar negri," Ucap Meila menatap Meisha Penuh arti.

Meisha yang merasa bahwa adiknya ini tulus mengatakan semuanya Ia tersenyum simpul , ia salah jika terus berfikiran bahwa Meila adalah wanita egois! Ternyata Meila udah banyak berubah udah lumayan bisa Menghargai pendapat orang lain.

MeiRa  [LENGKAP] ✔Where stories live. Discover now