25. KEJUTAN ✔

236 47 5
                                    

"Happy mensiv four month cantik."

-Rafael-

Sebelum baca Chapter ini jangan lupa follow akun author dulu ya biar sama-sama enak 💙

•°•°•

Mungkin orang akan memanggil Meila orang gila karena sedari tadi ia terus-terusan ngoceh gak jelas.

"Gue benci si Rafa!"

"Gue kesel sama si Caca!"

Meila terus mengoceh tidak karuan sampai akhirnya ia di panggil orang gila oleh anak-anak playground di taman.

"Kak? Kakak gila yah? Dari tadi ngoceh sendirian terus," ucap Anak kecil itu.

"Ish, emang muka aku keliatan kaya orang gila yah?" Tanya Meila sambil menunjukan muka sedih.

"Eh, engga ko kakak cantik banget, aku punya kakak juga loh dia ganteng banget," ucap Anak kecil itu.

"Wah? Yang bener? Tapi, sayang banget kakak udah punya pacar dek," ucap Meila sambil mengusap lembut rambut anak itu.

"Aqila, kakak cariin ternyata kamu disini, eh ini siapa dek?" Tanya seorang pria yang tidak dikenali oleh Meila.

"Oh iya nama kakak siapa? Aku lupa nanya," ucap anak kecil yang diketahui namanya adalah Aqila.

"Nama kakak Meila, salam kenal Qila," ucap Meila lembut.

"Iya kak, kenalin ini kakak ku namanya kak Ari," ucap Aqila.

"ARI," ucap pria itu sambil menjulurkan tangannya kepada Meila.

"MEILA," ucap Meila tanpa menerima uluran tangan Ari.

"Eh, Qila kakak duluan ya, kakak masih punya urusan, dadah see you next time ya Qila babai," ucap Meila tanpa melirik ke arah Ari.

Sepanjang jalan pulang Meila terus saja memikirkan pria yang tadi sempat menemuinya, kenapa rasanya pria itu tidak asing bagi Meila, atau jangan-jangan Meila mengenalnya? Ah entahlah itu urusan Meila.

"Ari? Gue kenal nama itu gak sih? Kok kaya gak asing gitu, Sumpah gue bener-bener lupa!" Gumam Meila sambil memukul pelan kepalanya.

"Abis dari mana dek?" Tanya Meisha

"Bukan urusan lo!"

"Nanti malem, temenin gue ke kafe yuk," ucap Meisha.

Namun Meila tidak menghiraukan ajakan Meisha ia tetap berjalan meninggalkan kakanya itu.

"Ayolah Mei," ucap Meisha sambil memegang lengan Meila.

"Ck, yaudah iya! Udah sana gue mau ke kamar," ucap Meila lesuh.

"Tu bocah kalo ngambek karena cemburu ngeri juga ya," ucap Meisha sambil bergidik ngeri.

"Gue denger apa yang lo omongin Ca," teriak Meila dari arah kamarnya.

"Gilasih adek gue cenayang," celetuk Meisha.

Meila sibuk mencari buku-buku bersejarahnya, dulu waktu kecil dia pernah punya sahabat cowok, mungkin aja itu dia, mereka punya beberapa kesamaan.

Saat Meila sibuk mencari buku itu, ia menemukan kalung yang di dalamnya ada foto mereka berdua pas SMP.

"Duh, Si Ai kan kurus krempeng, sedangkan cowok tadi agak berisi sispack gitu badannya."

"Mungkin cuma karena suaranya aja, lagian kan semua orang juga pasti ada yang punya suara hampir sama kaya gitu."

Lagi-lagi Meila melamun sambil berbicara sendiri hanya karena pertemuan tidak sengajanya sama cowok yang namanya Ari.

MeiRa  [LENGKAP] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang