39- Ujian akhir

31.7K 2.1K 123
                                    

"Kisah kita bagai roller coaster tercepat di dunia. Sekali dan tak bisa terulang. Waktu singkat yang kita lalui tak bisa kembali kecuali kita menaikinya lagi, di lain waktu."






***

Apa secepat itu waktu berlalu? Secepat saat kita membalikkan telapak tangan atau sekedar mengedipkan mata.

Bahkan belum banyak hal yang terjadi, semua masih sangat membingungkan dan ambigu. Dan yang datang malah hanya keadaan menyedihkan yang dibenci semua orang.

Kini semuanya mulai sibuk dengan urusan masing-masing, sekolah dan koridor-koridor mulai sepi beberapa waktu ini. Pendaftaran-pendaftaran universitas mulai dibuka. Formulir-formulir mulai berserakan dimana-mana.

Bahkan ujian akhir sudah di depan mata, tinggal menunggu hitungan jam.

Semua hal itu dirasakan dengan jelas oleh kelima cowok yang sekarang sedang menikmati angin sepoi di siang hari yang tak terlalu panas. Mereka mendudukkan diri di rooftop sekolah dengan kaki menggantung di udara.

Nico mengangkat tangannya dan berdesah kecil.

"Dulu ajah bilangnya, waktu berjalan lambat. Pengennya cepet-cepet kelas tiga, lulus, kuliah dan kerja. Sekarang udah mau lulus, bilangnya waktu berjalan dengan cepat. Plin-plan banget gue, nggak tau kapan dewasanya padahal umur udah tua juga." Desah cowok itu. Matanya menatap ke depan seolah tak menyangka waktu mereka yang hampir berakhir di tempat itu.

Chand menampakkan ekspresi yang sama. "Iya. Besok udah ujian, yak? Terus prom night, lulus deh dan akhirnya kuliah, pisah. Anjay, kok jadi mellow jijay gini, sih?" Cowok itu terkekeh hambar mendengar ucapannya sendiri.

Mereka tersenyum kecil.

"Pisah yah? Cepet banget nggak, sih? Masih belum rela rasanya. Masa sekolah kita udah mau selesai ajah. Padahal kemaren masih seneng-senengnya pengen bolos terus ML-an di rumah Dear. Jadi mak comblang-nya Miss Shinta sama Pak Rangga. Ehh... tau-taunya sekarang anaknya udah mau dua ajah." Sambung Mico.

LASKAR [Completed]✔️Where stories live. Discover now