12- Tawuran

42.5K 2.8K 29
                                    

Sorry yah, lama gak update!!
Tapi sekarang LASKAR hadir kembali!! Dan bakalan rajin up, karena RAIN udah selesai revisi-nya😊

Happy reading 😉

"Halo, Pak Aman? Iya ini Iris udah mau ke gerbang kok. Apa Pak? Halo?"

Panggilan mereka terputus tiba-tiba. Iris melihat Hp-nya ternyata baterainya sudah habis. Iris menyimpan ponselnya, toh dia sudah on the way ke gerbang sekolah.

Iris melewati lapangan yang sudah sepi. Pastinya. Dan mungkin tinggal Iris satu-satunya murid yang masih ada di sekolah ini di jam empat sore. Selama dia tidur di Uks tadi, ternyata kelasnya sedang ulangan harian. Jadilah dia harus mengerjakan ulangannya di kantor guru.

Iris sudah keluar dari gerbang yang masih terbuka. Katanya Pak Aman sudah menunggunya di luar gerbang. Namun langkahnya terhenti saat di depannya terlihat pemandangan yang membuatnya terkejut setengah mati.

Mereka sedang apa? Tawuran?

Iris memundurkan langkahnya semakin merapat ke gerbang. Saat itu juga tatapannya jatuh pada cowok yang sangat di kenalnya.

"Nico?" panggil Iris.

Nico terpelonjak kaget dan langsung berlari mendekati cewek itu.

"Iris, lo ngapain di sini? Lo belum pulang dari tadi?"

Nico agak gelagapan saat melihat Iris. Jujur dia agak takut saat cewek itu melihat pemandangan mengerikan di depannya.

Nico, Mico, Chand, Dear dan Laskar sedang melawan murid dari sekolah lain yang mencari masalah dengan mereka. Bahkan banyak dari siswa junior juga ikut di sana.

"Kalian tawuran?" tanya Iris to the point. Cewek itu menatap Nico tak percaya.

"Kalian berubah." Tambahnya.

Nico semakin gelagapan. "Bukan gitu. Ini cuma kesalah pahaman kecil ajah. Bukan tawuran."

"Tapi kalian saling serang." Keukeh Iris yang semakin menatap Nico tajam.

Nico melirik teman-temannya yang tampak mulai terengah-engah. Karena jumlah mereka yang tak sebanding dengan lawannya.

"Kalo lo ke sana. Gue bakalan bilang sama Melody." Ancam Iris.

Bukan bermaksud kekanak-kanakan. Iris hanya bingung kenapa mereka bisa berubah seperti itu. Balapan liar dan sekarang tawuran? Yang mereka lakukan hanya akan menyakiti diri mereka sendiri.

Nico menatap Iris cukup lama. "Nanti kalo Melody liat, cukup bilang gue sayang banget sama dia. Sorry Ris, gue harus bantuin temen gue."

Setelah mengucapkan itu Nico kembali ke gerombolan pemuda yang saling menyerang di sana. Bukan dengan tangan kosong. Mereka bahkan membawa tongkat baseball, kayu, dan double stick. Ya, kecuali kelima cowok itu.

Lagi, lagi dan lagi. Iris selalu saja menjadi saksi kelakuan kejam Laskar yang sedang memukuli lawannya di sana dengan membabi buta.

"Ngapain tuh cewek di sini?" tanya Laskar yang sempat melirik ke arah Nico dan Iris tadi sedangkan pandangannya belum lepas dari lawan di depannya.

"Gak tau gue. Kayaknya dia masih di sekolah dari tadi." balas Nico.

Keadaan semakin panas, lama-kelamaan mereka semakin mundur dan mendekat ke gerbang membuat gadis yang berdiri di sana semakin kebingungan. Mereka menghalangi jalan keluar.

Mungkin ini yang ingin di katakan Pak Aman tadi, makanya dia menghubungi Iris.

Iris memperhatikan sekelilingnya, mencari jalan yang lain agar bisa menuju jalan raya. Apa dia harus lewat gerbang belakang?

LASKAR [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang