1. Keluar Kelas

398K 13.3K 413
                                    

Mobil sport memasuki kawasan SMA Atlanta, seorang hadis turun dari mobil sport merah tersebut dan melanjutkan langkahnya ke koridor IPA.

"woy Let tumben pagi biasanya lo kesiangan!" suara Renata menyambut Aletha yang baru memasuki kelas.

"ck brisik lo gue lagi kesel ama noh si Ranz masa gue masih ngantuk dibangunin" kesal Aletha yang langsung duduk di sebelah Renata dan menyimpan tas di atas meja untuk bantalan tidur.

"ck ck ck malah molor tu bocah" Steva geleg geleng.

Kelas yang ribut pun tiba tiba hening dengan kedatangan guru Biologi yang terkenal kiler.

"selamat pagi" sapa bu Nina tegas.

"pagi bu" sahut semua murid.

"Let Let woy bangun ada bu Nina" Renata menggoyang goyangkan tubuh Aletha pelan.

"ck diem lo gue ngantuk!" ketusnya.

Bu Nina menjelaskan materi di depan kelas dan ia melihat Aletha yang sedang tertidur di kursi pojok belakang. Bu Nia melangkahkan kakinya menuju meja Aletha.

Mampus dah tu guru kesini lagi batin Renata.

Brakk

"shit" kaget Aletha.

"kamu Aletha kebiasaan tidur dikelas, kamu itu hobi banget bikin ulah ya" tegas bu Nina.

"nih bu ya saya tanya, kalo misalkan ibu lapar apa yang ibu lakuin?" tanya Aletha.

"ya ibu makan" jawab Bu Nina.

"nah berarti kalo ibu ngantuk pasti ibu tidurkan?" tanya Aletha lagi.

"nah jadi saya tidur gak salah dong kan saya ngantuk" lanjut Aletha dengan watadosnya.

"kamu ini, sekarang keluar!" pinta Bu Nina.

"sekarang bu?" tanya Aletha.

"bukan taun depan, ya sekarang Aletha" dengan emosi Bu Nina menjawab pertanyaan Aletha yang tidak berfaedah.

Seteah itu Aletha berlari keluar kelas dengan terburu buru. "sialan tu guru" gerutunya pelan.

Kringg.....

Bel istirahat berbunyi Renata dan Steva berniat untuk mencari Aletha.

"tu anak kemana ya?"tanya Steva.

"tau cari ke rooftop aja kuy" usul Renata

Lalu mereka melangkahkan kakinya menuju rooftop yang ada di lantai 4. Karena kelas IPA terletak di lantai 2 jadi lumayan agak jauh. Saat mereka hendak menaiki lantai ke 3 mereka baru ingat mengapa tidak menelfon nya saja.

"ogeb telepon aja lah jauh ah kalo harus ke roofop" usul Steva.

"iya juga ya" Renata merogoh sakunya dan mengambil handphone untuk menelpon Aletha.

"Halo let lo di mana?"

"gue di rooftop lo sini aja"

"males ah, lo aja sini gue tunggu di deket tangga lantai 2"

"oke bentaran gue kesitu"

Tut... Tut.... Tut....

Panggilan terputus mereka menunggu Aletha sambil duduk di dekat tangga depan kelas IPS 3.

"woy yok ke kantin" Ternyata Aletha sudah sampai.

Mereka menuruni tangga ke lantai satu menuju kantin. Saat masuk ke dalam kantin banyak pasang mata yang menatap mereka bertiga. Tatapan memuja, iri, tidak suka dan lain lain, tapi mereka biasa saja.

"ih anjir sok cantik tu cabe" ujar seseorang.

Aletha samar samar mendengar suara seseorang yang sepertinya sedang membicarakannya.

"tau sok cantik amat iwhhh" lgadis itu mendelik ke arah Aletha cs.

"najis gue liatnya" ujarnya sekali lagi.

"guys ada yang ngomongin kita tuh" Aletha sedikit mengeraskan suaranya agar terdengar oleh mereka yang membicarakannya.

"oh ya, mana? Samperin aja lah Let" ucap Renata.

Aletha cs mendekati meja orang tersebu dan...

Brak...

meja dipukul dengan keras dan mereka terjolak kaget.

"ohhh ini yang ngomongin kita!" Aletha memasang senyum smiriknya.

"eh lo kalo mau ngomongin didepan" ujar Steva.

"tau tuh, giliran di labrak aja ngajedog" timpal Renata.

Kedua Gadis itu hanya diam.

"kenapa diem ngomong dong ini kita di depan kalian loh, oh iya kan Leadernya gak ada mana berani dia." tambah Aletha.

"oke kalo lo gak ngomong sekarang lo minta maaf!" suara aletha meninggi dan semua pandangan tertuju pada mereka.

"capet"

"gue gak mau" bantah salah satu gadis.

"ohh gak mau ya?"

Byurr

Air teh ditumpahkan ke baju gadis tersebut.

"CEPETAN!" Aletha mulai emosi.

"lo budek apa gimana? Gak denger gue bilang apa?" Aletha menjambak rambut gadis tersebut. Aletha memang tidak menyukai mereka bertiga karena ya tadi mereka suka menggosip yang tidak tidak apalagi tentang dirinya.

"akhhhh sakit" ringisnya.

"ohh sakit ya? Makannya cepetan sujud dan minta maaf" seisi kantin melihat kejadian tersebutpun hanya memandang kedua gadis yang sedang dibully oleh Aletha cs.

Akhirnya mereka terpaksa sujud karena jambakannya itu, Aletha pun melepas jambakannya di rambut mereka lalu pergi.

"cabut" ucap Aletha.

"awas aja lo Aletha gue bakal bales" Dhea berbicara pelan.

******

Bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa siswi begegas pulang ke rumah masing masing.

"guys gua cabut duluan ya" pamit Steva.

"oke ati-ati bye" balas mereka.

Setelah itu aletha berpamitan ke Renata untuk pulang.

"Ren gue pulang duluan ya? Lo ada yang jemputkan?"

"iya iya, ada kok ehh itu yaudah gue juga mau pulang udah ada yang jemput" balasnya.

"oke bye"

Aletha menuju ke parkiran untuk membawa mobilnya. Setelah itu ia meninggalkan sekolah dengan kecepatan rata rata.

Dijalan Aletha melihat seorang kakek kakek yang sedang berjualan di tepi jalan, Aletha menghampiri pria tua itu lalu memborong semua dagangannya.

"permisi pak ini berapa ya saya ingin beli semuanya" ucapnya sopan.

"ini dek semuanya jadi 267 ribu" balas sang kakek.

"oh ini pak uangnya kembaliannya ambil saja" Aletha memasang senyum sambil menyodorkan uang tiga ratus ribu.

"makasih nak, kamu sangat baik"

Tanpa sadar ada seorang laki laki yang memperhatikannya di belakang mobil Aletha.

.
.
.
.
.
.
.

Thanks Jangan lupa vote and comment.

Typo bertebaran

Bad Girl Vs Cool Senior [COMPLETED]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ