Enam : Malaikat lainnya

1.1K 52 1
                                    

Jangan pernah terkecoh,
Kadang yang baik itu bisa menusukmu lebih dalam.

❇❇❇

Tessa Yunanda.

Siapa yang tidak mengenalnya. Junior idaman yang mendapat gelar malaikat baiknya Walandika sekaligus most wanted girl yang paling di kagumi kaum adam sejagat WaLes. Hanya sejagat WaLes.

"Sa... Saa... Kak Gavian sa. Kak Gavian." ucap Rika, sahabat Tessa heboh.

"Eh mana mana. Duh gue udah cantik belom?" tanya Tessa merapikan rambutnya yang sebenarnya sudah rapi.

"Udah sa. Noh buruan." ucap Naila, sahabat Tessa satunya.

Tessa dengan santai berjalan menghampiri Gavian yang sedang berjalan dengan ketiga sahabatnya di lorong depan kelasnya. "Hai kak." sapa Tesaa sambil menunjukkan senyum ramahnya.

Orang yang disapa hanya mengangguk tidak ingin membalas lebih lalu melanjutkan langkahnya bersama teman-temannya.

"Kacang." ucap Tama terkekeh setelah mereka sudah sedikit menjauh.

"Ya kalau gue bales lebih dikira gue ngasih harapan sama dia kan berabe urusannya." balas Gavian sekarang mereka sudah masuk ke dalam area kantin.

Kantin pada jam istirahat pertama tampak membludak ramainya apalagi tempat makan langganan mereka yang sungguh padat. Di sana terlihat Arif sang ketua XI IPA 1 sedang berdiri memesan tapi Gavian tidak melihat yang lain terutama cewek biang rusuh itu.

"Gue aja yang mesen." ucap Gavian menawarkan diri lalu pergi begitu saja tak mendengarkan sahabatnya menyebutkan pesanan mereka.

Gavian berjalan menghampiri Arif. "Nggak biasanya lo sendiri? Mana anggota lo?" tanya Gavian acuh tak acuh sambil menunggu gilirannya, cowok itu berdiri di belakang Arif.

Arif menoleh ke belakang. "Lo ngomong sama gue?" tanya cowok itu menaikkan alisnya bertanya.

"Enggak." jawab Gavian singkat terlanjur kesal.

"Yaudah." balas Arif tak kalah singkat.

"Yaudah bik nanti saya sama Grea yang ambil 15 menit sebelum istirahat kedua." ucap Arif lagi kepada ibu kantin yang berdiri di depannya.

"Iya Rif."

"Jangan lupa bik sambelnya." ingat Arif setelah itu pergi meninggalkan kantin.

Sekarang giliran Gavian yang memesan. "Si Arif mesen apa bu?" tanya Gavian yang penasaran.

"Mesen gorengan untuk kelas mereka." jawab ibu kantin itu. Gavian mengangguk lalu menyebutkan pesanannya lalu kembali ke mejanya.

✳✳✳

"Ck. Gue nggak punya duit lo kan tau gue tanggal segini bokek parah." ucap Grea ketika Randi, si cowok cerewet yang di tunjuk oleh wali kelas mereka sebagai bendahara kelas.

"Jadi kapan? Busett deh Gre, lo udah nunggak seminggu nih." ucap Randi sambil menunjukkan buku kas.

"Yaudah besok gue bayar." ucap Grea akhirnya.

"Lunas?" tanya Randi.

"Nyicillah bego, mana ada duit gue." jawab Grea.

"Terserah yang penting lo bayar." balas Randi pergi ke meja lainnya sambil membawa buku dosa kelas.

Grea menyiapkan tasnya untuk menjadi bantalnya tidur, ia sudah bersiap untuk tidur dikarenakan kelas sedang kosong. Cewek itu mulai merenggangkan tubuhnya, saat ia akan memasuki alam mimpinya seseorang dengan keras meneriaki namanya dan akibatnya cewek itu terbangun dengan wajah kesal.

GWhere stories live. Discover now