Chapter 30 ( Part 1 )

2.2K 192 21
                                    

Prilly, Ricky, dan Razzi sekarang mereka bertiga sedang berada di sebuah rumah sakit tempat biasa Ali mengontrol penyakitnya. Prilly terus saja menangis karena melihat kondisi Ali yang Ia sendiri tidak tahu kenapa bisa sampai seperti itu. Razzi terus mencoba menenangkan Prilly mengatakan kepadanya bahwa Ali akan dalam keadaan baik-baik saja. Sedangkan Ricky, Ia sedang menelpon Carissa untuk menanyakan bagaimana keadaan disekolah. Ricky juga meminta tolong kepada kekasihnya itu agar Kepala sekolah ataupun Dewan guru tidak mengetahui kejadian tadi.

"Sebenarnya Kak Ali itu sakit apa sih, Kak.." Razzi hanya mampu terdiam. Karena bukan Dia-lah orang yang tepat untuk menceritakan semuanya kepada Prilly.

"Kak Razzi kok diam?? Jawab dong Kak.. Jangan diem aja," Prilly menggungcang tubuh Razzi karena Ia terus saja bertahan pada diamnya.

"Kak Razzi..." Prilly terus memohon ke Razzi agar Ia menjelaskan semuanya yang terjadi pada Ali.

"Prilly.. Kamu harus tenang, ingat sekarang kita lagi ada dimana.." dengan sekali tarikan Prilly jatuh kedalam pelukan Razzi. Prilly menumpahkan seluruh tangisnya di pelukan Razzi.

"Gimana, Ky?" tanya Razzi saat Ricky telah selesai menelfon Carissa.

"Semua urusan disana diurus sama Icha dan juga Jessica. Anak buah gua juga turun tangan agar Kepala sekolah dan dewan guru tidak tahu kejadian tadi," kata Ricky pelan agar Prilly tidak mendengarnya.

"Udahh.. Prill, kalau kamu nangis terus seperti ini gak bakal berpengaruh juga sama Ali. Yang akan berpengaruh kedepannya itu, adalah Do'a kamu.." Ricky mencoba menenangkan Prilly yang masih menangis didalam pelukan Razzi.

"Menang banyak boss," ledek Ricky.

"Andaikan si Ali ada dihadapan gua, abis kali gua gara-gara meluk ini anak..." sahut Razzi.

Tiba-tiba Pak Hendra dan Ayla datang ke rumah sakit dengan raut wajah cemas. Sedangkan Ricky dan Razzi bingung bagaimana mereka berdua bisa tau kalau Ali masuk rumah sakit. Ricky dan Razzi pun saling melemparkan kode lewat lirikan mata mereka.

"Mas Ricky.. Mas Razzi, apa yang terjadi dengan tuan muda Ali?" tanya Pak Hendra saat mereka berdua sudah sampai dihadapan Ricky dan Razzi.

"Dari mana Pak Hendra sama Ayla tau kalau Ali masuk rumah sakit ini?" tanya Ricky yang masih bingung dengan keberadaan Pak Hendra dan Ayla.

"Tadi saya dan Mba Ayla menugaskan beberapa bodyguard untuk berjaga di sekitar sekolah. Karena kondisi tuan muda Ali yang belum stabil juga, dan mereka mengabarkan kepada saya kalau tuan muda Ali masuk rumah sakit ini.." jelas Pak Hendra membuat Ricky mengerti.

Saat perjalanan menuju rumah sakit pun sebenarnya ada sebuah keganjilan menurut Ricky. Ada beberapa mobil hitam besar yang seperti membuka jalur khusus agar Ambulance dan mobil miliknya bisa sampai rumah sakit dengan cepat. Pada waktu itu Ricky maupun Razzi tidak menyuruh beberapa bodyguard untuk mengikuti ataupun membuka jalur khusus buat kedua mobil tersebut.

"Apa Om Syarief dan Tante Rani sudah mengetahui tentang kondisi Ali yang seperti ini?" tanya Razzi.

"Belum Mas.. Pak Syarief sedang Meeting dengan beberapa investor utama untuk beberapa waktu kedepan," Pak Hendra menjelaskan kegiatan Om Syarief.

"Ibu Rani sedang melakukan beberapa persiapan penting karena besok perusahaan miliknya akan mengeluarkan produk terbaru. Tadi saya sudah mencoba untuk menelfon tapi tidak ada respon ataupun panggilan balik dari Ibu Rani.." jelas Ayla.

"Kayaknya gua setuju sama kata-kata si Ali waktu itu deh.. Orang tuanya bakal balik ke Indonesia kalau misalnya di halaman rumah mereka udah penuh dengan karangan bunga duka cita," kata Razzi yang mendapat pukulan keras dibahu dari Ricky.

The Most Beautiful AngelWhere stories live. Discover now