Chapter 11 ( Part 2 )

7.3K 538 0
                                    

"Okee .. Semua anak-anak kita belajar sampai disini. Dan, pertemuan selanjutnya akan Kak Prilly usahakan agar Kak Jessica dan juga Kak Icha untuk datang," ucap Prilly saat Ia melihat jam yang melingkar di tangannya sudah menunjukan pukul 4 sore.

"Tapi, besok Kak Prilly datengnya sama Bang Ali lagi kan??" tanya Imeh dengan muka sedihnya.

"Belum tau juga, kan Bang Ali pasti punya acara lain.." Prilly menatap Ali meminta kepastian.

"Iyaa .. Nanti kalau Bang Ali ada waktu kosong pasti Abang dateng lagi kesini," ucap Ali dengan tersenyum manis.

"Dimas .. Pimpin do'a.." ucap Prilly kepada salah satu anak yang cukup dewasa.

Mereka pun berdo'a bersama dengan khitmad. Ali dan Prilly pun berpamitan kepada anak - anak dan setelah itu mereka berdua berjalan menuju mobil Ali.

Di dalam mobil pun terjadi keheningan, merasa bosan dengan keheningan tersebut. Ali menyalakan musik yang ada di dalam mobilnya.

"Kamu ada acara setelah ini," Prilly pun hanya menggelengkan kepalanya.

"Memang kenapa Kak??" tanya Prilly penasaran.

"Bisa kita mampir di Cafè Jessica sebentar??"

"Bisa kok Kak,"

Ali pun mengarahkan mobilnya kearah Cafè Jessica yang berada tak jauh dari tempat Prilly mengajar tadi. Sesampainya disana Ali dan Prilly memilih bangku paling pojok berhadapan dengan taman yang berada diluar Cafè.

"Selamat Sore, Ada yang bisa saya bantu??" tanya sang Pelayan yang sudah berdiri disamping meja mereka berdua.

"Kak Ali mau pesen apa??" Ali pun melihat makanan apa saja yang tersedia di Cafè Jessica ini.

"Chesse cake sama Greentea Latte," jawab Ali singkat.

"French fries satu, Chesse cake satu, Greentea Latte satu, sama Milkshake strawberry satu.." kata Prilly kepada pelayan yang sedang mencatat pesanan tersebut.

"Ada yang mau di tambah lagi??" Prilly pun hanya menggeleng.

Setelah pelayan itu pergi, suasana pun kembali hening. Prilly pun mulai membuka pembicaraan kepada Ali yang sibuk dengan HandPhone miliknya.

"Kakak gapapa aku bikin repot kayak tadi?? Kalau misalnya Kakak gak nyaman dengan suasana tadi aku minta maaf yaa Kak,"

"Kalau saya gak nyaman, gak mungkin saya mau ikut gabung sama mereka semua tadi. Kalau pun tadi saya gak nyaman pasti saya tinggal kamu disana,"

"Tapi, sekali lagi makasih yaa, Kak.."

Pesanan mereka pun datang, sang pelayan tak berhenti menatap Ali dengan tatapan memuja. Sebenarnya, Ali risih dengan tatapan tersebut.

"Emang penampilan saya ada yang aneh yaa?" tanya Ali.

"Aneh? Aneh kenapa?" sahut Prilly bingung dengan pertanyaan Ali.

"Iyaa .. Orang - orang natap saya gitu banget,"

"Mungkin karna Kakak terlalu ganteng kali. Oppsss .... Sorry Kak gak bermaksud," Ali pun hanya memutar bola matanya.

"Kamu udah lama ngajar di tempat itu??"

"Sekitar setahun yang lalu,"

"Kenapa mau ngajar disana??"

"Jadi, waktu aku sama dua sahabat aku lagi lewat jalan yang tadi. Aku lihat mereka semua lagi belajar di emperan toko, tapi sesaat kemudian preman disitu datang dan menyuruh mereka semua kembali bekerja. Jadi, aku dan dua sahabat aku berinsiatif mengajar mereka pada saat weekend. Aku tuh sebenernya gak ngajar sendiri tapi ada Jessica dan juga Carissa. Tetapi, mereka semua lagi gak bisa dateng.."

The Most Beautiful AngelМесто, где живут истории. Откройте их для себя