Chapter 28 ( Part 1 )

2.4K 205 14
                                    

Ricky dan Razzi baru saja tiba didepan rumah Ali, mereka memberikaan kunci mobil mereka masing-masing kepada beberapa bodyguard yang menjaga didepan pintu rumah Ali. Saat masuk kedalam rumah Ali, mereka sudah disambut oleh Pak Hendra yang berdiri didepan pintu utama rumah Ali.

"Tumben banget Ky, ada Pak Hendra disini??" bisik Razzi yang sedikit bingung melihat keberadaan Pak Hendra dirumah Ali.

"Ada Om Syarief kali, Zi.." sahut Ricky.

"Selamat sore, Mas Ricky dan Mas Razzi. Apa ada yang bisa saya bantu?" Pak Hendra bertanya sambil menundukkan sedikit tubuhnya.

"Gak ada, Pak.. Biasa kita lagi mau main-main aja kesini, udah tiga hari juga gak lihat kondisi Ali.." jawab Ricky dengan nada sangat sopan.

"Tumben Pak Hendra masih ada disini?? Lagi ada Om Syarief yaa dirumah??" Ricky melihat keadaan rumah Ali yang tidak beda jauh suasananya sejak terakhir dia kesini.

"Tidak ada, Mas Ricky. Saya ada disini hanya ditugaskan oleh Tuan Syarief untuk menjaga dan memantau bagaimana kondisi Tuan muda Ali," jawaban Pak Hendra membuat Razzi dan Ricky menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Lahhhh?? Om Syarief masih inget punya anak gue fikir yang ada difikirannya cuma kerja doang," celetuk Razzi. Ricky menyenggol tubuh Razzi agar sahabatnya itu bisa menjaga kata-katanya didepan Pak Hendra.

"Jaga bicara lu dong, Zi.." Ricky menatap tajam kearah Razzi.

"Lahhhh? Kata-kata gua ada yang salah dibagian mana? Benar semua kan apa yang tadi gua katakan??" sahut Razzi.

"Tapi, gak begitu juga cara penyampain kata-katanya.." kata Ricky yang membuat Razzi memutar bola matanya malas.

"Ali lagi ada dimana Pak Hendra??" tanya Razzi akhirnya karena sedari tadi dia mengedarkan pandanganmya keseluruh rumah Ali, Razzi tidak melihat keberadaan salah satu sahbaatnya itu.

"Ada di taman belakang, Mas Razzi.." jawab Pak Hendra masih dengan sopan santunnya dan tata bahasa bakunya.

"Temui Ali aja dulu yuuu, Ky.." ajak Razzi kepada Ricky yang sedang menatap aneh kearah Pak Hendra.

"Ricky..." panggil Razzi yang membuat Ricky lanhsung tersadar dari lamunannya.

"Ehhh iyaaa, Kenapa??"

"Lu kenapa sih, Ky??" tanya Razzi bingung dengan sikap Ricky hari ini.

"Gak kok, gua gapapa.."

"Gak jelas lu," Razzi pun langsung menuju taman belakang rumah Ali. Saat Ricky akan menyusul Razzi, Ia ditahan oleh Pak Hendra.

"Maaf.. Mas Ricky, apa saya boleh menanyakan sesuatu?" pertanyaan itu akhirnya dikeluarkan oleh Pak Hendra setelah ia menahannya semenjak kejadian malam itu.

"Memangnya apa yang ingin Pak Hendra tanya kan??"

"Sebenarnya apa yang telah terjadi pada malam itu sampai Dokter Aditya harus datang kerumah ini. Tidak mungkin Dokter Aditya datang kerumah ini jika tidak terjadi suatu hal yang sangat Urgent," kata Pak Hendra yang membuat Ricky langsung terdiam.

"Apa Tuan muda Ali menderita penyakit serius?? Saya menanyakan hal tersebut kepada Dokter Aditya, beliau tidak ingin menjawabnya. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Tuan muda Ali, Mas Ricky??" pertanyaan Pak Hendra hampir membuatnya kehabisan akal untuk mencari jawaban yang tepat.

"Apa Om Syarief sudah tau tentang kejadian yang terjadi pada malam itu??" pertanyaan Ricky ini untuk memastikan apa yang harus Ia jawab dari pertanyaan Pak Hendra tadi.

"Tuan Syarief belum mengetahui krjadian tentang malam itu dan kondisi Tuan muda Ali sampai saat ini. Karena beliau masih sibuk mengurus beberapa kerjasama perusahaan di Dubai," Ricky menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan jawaban dari Pak Hendra.

The Most Beautiful AngelWhere stories live. Discover now