34. Trap

1K 42 8
                                    

Jika kita memang tidak ditakdirkan bersama, aku harap kita berpisah dengan cara yang lebih baik.

****

Sekarang gue tau siapa pengkhianat sebenarnya" ujar agas dingin membuat dandi dan anya menatapnya dengan tajam.

"Gue nyesel berharap banyak sama lo agas!" teriak anya lirih

"Gue juga nyesel percaya sama dua pengkhianat kayak lo!" balas agas membuat vania mengulum senyumnya.
"Lo bilang cewek polos kayak gini seorang pengkhianat?" ujar agas sambil menunjuk ke arah vania "Justru lo lebih dari itu anya!"

"Gue gak kayak gitu agas!! Dan sekarang terserah lo mau percaya atau gak" anya segera memalingkan wajahnya sembari mengusap bulir bening yang jatuh di pipinya.

"Kalau lo emang mau melanjutkan hubungan lo sama dandi, silahkan lo dapet restu dari gue" ujar agas dingin lalu segera berbalik menuju ke arah vania.

"Jangan begitu gas" cegah vania

"Gak ada lagi yang perlu gue pertahanin sekarang"

"Masih banyak orang yang perduli sama lo disini, termasuk gue" ujar vania memegang lengan kokoh agas dengan lembut membuat bintang serta mika yang melihatnya merasa tak enak.

"Gue sengaja mengumpulkan semua bukti ini sendirian supaya lo gak selamanya terjebak di dalam tipu muslihat anya" ujar vania lagi

"Sendirian?" tanya bintang

"Makasi atas bantuan lo berdua yang udah mau bantu gue mengungkap Affair antara anya dan dandi, gue bener-bener berterima kasih. Dan sekarang gue harap lo berdua bisa menghargai calon pasangan kalian nantinya" ujar vania tersenyum lembut membuat bintang menatapnya tak suka.

"Bukannya ide buat mengungkap ini ide gue?" tanya bintang tak terima jika vania yang mendapatkan agas.

Vania menatap tak suka ke arah bintang, vania melepaskan pegangannya pada lengan agas dan berjalan mendekati bintang.
"Dasar gak tau terima kasih!" ujar bintang kesal

"Oh maaf, tapi isi dari seluruh rencananya kan berasal dari gue" ujar vania kesal.

"Udahlah, kalian berdua sama aja. Gue yang capek-capek ngeprint foto anya keluar sekolah dan nempelinnya di mading, malah kalian yang dapet enaknya. Gak adil!" tuntut mika tak terima.

"Emang lo ada ngapain aja heh?, gue yang cape-cape meyakinkan hubungan terlarang anya sama dandi ke semua murid biar percaya, dan lo vania? Lo cuma duduk manis terus dapetin agas? Gak semudah itu!"

"Eh gue juga yang repot-repot nyari kunci gerbang kolam renang gedung 2, dan berusaha gak ketauan pas nyeburin anya ke kolam!" balas vania sengit

"Lo ngelakuinnya juga di bantu sama gue kan??" balas bintang

"Oh ya? Apa lo berdua ada kena pukulan anya tadi? Liat nih jidat gue lebam pas baku hantam sama anya, terus mika? Lo cuma duduk doang ngejaga anya sementara gue dan bintang susah payah mengacaukan keadaan anya biar rencana kita berhasil. Jadi intinya gue yang lebih berhak dapetin agas!!" bentak vania.

Clikkk

Sebuah suara menginstrupsi perhatian mereka bertiga yang sedang bercekcok terbawa emosi memperebutkan agas sampai mereka lupa dimana mereka saat ini. Mereka bertiga segera berbalik dan melihat agas dengan sebuah alat perekam suara di tangan kanannya sementara tangan kirinya tetap setia merangkul anya. Disamping anya juga terlihat dandi, dan di wajah mereka bertiga ada sebuah senyum kepuasan terukir disana.

"Trap!" ujar dandi tersenyum miring.

"Aa...ggaass" ujar vania dengan terbata.

"Ini apa-apaan?" teriak mika memperhatikan seluruh pandangan mengacu pada mereka bertiga.

AYGAS (END✔️)Where stories live. Discover now