12. Cewek bar-bar (2)

1.1K 41 9
                                    

Anya berjalan dengan sombong dan angkuhnya menuju kawanan terong bermulut cabe di depannya itu namun darahnya terasa mendidih ketika mendengar salah satu dari mereka memanggil nya Cacan atau cabe cantik, meski ada embel-embel cantik di belakangnya tak menyurutkan kemarahan anya yang dikatai cabe

Wajahnya pasti memerah saat ini dan ketika dia melihat wajah menyebalkan dodi yang tersenyum sombong karena berhasil memancing amarahnya, membuat anya harus menegakan harga dirinya. Oleh karena itu sesampainya dia disana dia langsung berdiri dengan angkuh dan melipat kedua tangannya di depan dada untuk menunjukan dirinya tak terpengaruh ucapan Fino (kawan dodi) tadi yang mengatainya cacan

"hai manis , urusan kita belum selesai loh" dodi menyeringai, sungguh itu terlihat begitu menjengkelkan

Anya memutar bola matanya malas, padahal urusan mereka sudah selesai karena anya yang memenangkan adu jambak-jambak an beberapa bulan lalu, hanya karena masalah sepele. Dodi sering datang ke sekolahnya dan mengaku-ngaku sebagai kerabat jauh anya dan anya tidak sudi difitnah memiliki kerabat seperti dodi yang tampang dan sikapnya seperti brandalan

"Ngapain lo kesini?" ada nada ketus dalam ucapannya

"Lo lupa ya, ada anak cahaya nusa disini. Gue bakalan tetep disini sampe mereka balik ke sekolah" jelas dodi

Anya yang mendengarnya tersenyum miring seolah mengejek "Terus manfaat lo disini apaan? Selain ganggu pemandangan mata gue aja" ejek anya

"Kita mau jagain temen kita dari cabe-cabean kek lo" balas arya, teman dodi

"Liat deh penampilan lo yang serba ketat, mirip caaaa...bbbbeeee" ledek salah seorang dari mereka yang anya ketahui bernama harry

Sungguh darah anya terasa mendidih saat ini, tapi dia masih berusaha tenang dan tidak terlalu terbawa emosi menghadapi teman-teman dodi yang omongannya sepedes cabe "Gue? Cabe-cabean? Sorry yaa gue lebih terhormat dari mereka, kalian pernah denger pepatah don't judge something by it's cover? , gue harap kalian pernah denger sih karena gue yakin orang yang kerjaannya bikin onar kayak kalian ga bakalan pernah ada waktu buat pepatah semacam itu, gue kira cuma tampang aja yang brandal tapi ternyata pikiran juga sedangkal itu, berfikir atas apa yang dilihat mata tapi tidak berusaha mencari tau apa yang terjadi, apa yang dilihat oleh mata bukan tentu merupakan suatu kebenaran." anya tersenyum miring melihat seluruh geng dodi bungkam oleh kata-katanya.

Tapi anya masih belum puas mencurahkan kekesalannya pada orang yang selalu memandang orang lain dengan kebenarannya sendiri termasuk geng dodi tersebut "Tapi ya inilah gue, gue tampil apa adanya, gue ga perduli kata orang dengan penampilan gue. Gue menampilkan apa yang gue mau, bukan apa yang orang lain pengin liat. This is me, my self, and i. Jangan pernah nge judge sebelum tau yang sebenarnya kalau kalian gitu ya kalian ga lebih dari seekor anjing"

Skak mat

Semua bungkam dan tidak dapat melawan perkataan anya, lalu tiba-tiba dodi bertepuk tangan memecah ketegangan yang terjadi "Kalau dia bukan cabe-cabean, terus kita kasih julukan apa ya buat dia?" tanya dodi dengan santai kepada teman-temannya

Anya memutar bola matanya malas "Terserah!" ketus anya, lalu berbalik hendak pergi

"Cewek bar-bar!" teriak dodi sesaat sebelum anya pergi, dan sontak membuat anya membalikan punggungnya dengan kening yang berkerut

*****

Seminar telah usai setelah memakan waktu sekitar 30 menit, desy dan temannya yang lainnya pun keluar sambil bercengkrama kecil, agas pun menjemput desy yang dari tadi sudah melirik nya untuk membawanya ke taman belakang sekolah.

Agas berjalan di depan desy dan desy membuntuti nya dari belakang dengan jarak yang cukup jauh, untuk menghindari kecurigaan teman-temannya yang lain.

AYGAS (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang