29. Seven days

1K 37 6
                                    

Perempuan dapat bersikap seolah dia tidak perduli tapi kenyataannya dia begitu mencintai.

*****
"Ay, ambilin handuk!" teriak pemuda dari dalam kamar mandi membuat anya yang sedang menata pakaian ke dalam koper mendengus kesal.

"Ckk tiap mandi terus aja kelupaan sama handuk" omel anya berjalan mendekati pintu kamar mandi sambil menenteng handuk putih milik agas. Agas segera mengambil handuk dengan cepat lalu menutup pintu kembali.

Anya kembali lagi dengan rutinitas yang sedari tadi di lakoninya, dia membereskan barang-barang agas seperlunya dan menatanya se simple mungkin, karna dia tau betul jika pemuda itu tak suka membawa lebih dari 1 koper ketika bepergian.

Memang anya sekarang sedang berada di rumah agas, dan membantu pemuda itu membereskan perlengkapan untuk kepergiannya. Agas akan pergi ke china untuk mengikuti turnamen karate selama 1 minggu lamanya.

Anya menatap puas tatanan koper agas yang berhasil memuat banyak barang dalam satu koper.
"Kerja bagus Calon istriku" bisik agas tiba-tiba di samping telinga gadis itu membuat wajahnya merah padam mendengar pujian agas. Agas segera menjauhkan wajahnya lalu berjalan menuju walk in closet dan bersiap-siap disana hal itu membuat anya begitu merasa beruntung, setidaknya agas tidak melihat wajahnya yang memerah tadi. Kalau dilihat mungkin agas akan meledeknya habis-habisan. Big No!!.

***

Akhirnya pesawat yang di tumpangi agas sudah lepas landas, menyisakan beberapa orang yang masih terdiam disana termasuk anya yang menatap sendu ke arah langit.

Sebuah tepukan menyadarkan anya dari lamunannya "Masih ada 1 minggu sayang" ujar indah membuat anya tersenyum tipis.

"We are still under the same sky baby"

Ucapan agas selama beberapa saat lalu begitu terngiang-ngiang di kepalanya.

Disisi lain agas menatap keluar jendela pesawat dan merasa terganggu dengan pemikirannya.
"Apa anya bakalan aman tanpa gue disana?" gumam agas kecil, ucapan dandi beberapa hari lalu sangat membekas di kepalanya. Namun dia enggan memberi tahu anya agar gadis itu tak perlu merasa was-was.

"Musuh dan predator hubungan lo sama anya. Ada di dekat lo, jangan tertipu oleh tampang manis karena kini sasaran utamanya adalah anya!"

Agas selalu berfikir, siapa yang akan melakukan hal bodoh memisahkannya dengan anya?, agas mencintai anya dan tak akan pernah melepaskannya. Tapi kejadian ketika anya di siram es coklat itu benar-benar mengingatkannya akan ucapan dandi. Agas menghela nafas kasar lalu membiarkan dirinya terlelap bersama mimpi.

****

Beberapa hari setelah kepergian agas ke china, jujur anya mulai merindukan kehadiran pemuda konyol yang amat dicintainya itu. Mereka memang terkadang berkirim kabar meski tak lama. Sungguh mereka benar-benar merasa seperti sepasang kekasih dengan ucapan rindu yang baik agas ataupun anya utarakan. Memikirkannya membuat mereka begitu geli dengan apa yang sudah mereka utarakan lalu menertawai nya bersama.

Anya juga berusaha menyibukan dirinya sendiri saat agas tak mengabari dirinya seperti saat ini. Suara dentuman bola basket terdengar nyaring, menandakan ada kelas yang mengadakan materi olahraga basket. Kelas XI MIPA1 mengadakan pengambilan nilai basket membuat semua anak benar-benar serius melakukan pemanasan dan latihan sampai  di panggil untuk melakukan pertandingan.

Karena jumlah siswi yang relatif sedikit di kelas itu membuat guru mau tak mau menjadikan mereka satu pertandingan dan dibagi menjadi 2 tim untuk bertanding. Sementara siswa lainnya hanya duduk di tribun penonton menanti tim nya untuk bertanding atau ada juga yang beristirahat setelah selesai bertanding. Dan disana juga ada seorang gadis yang mengaku sedang tak enak badan sehingga dia di izinkan untuk tidak mengikuti olahraga.

AYGAS (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang