20. Murid baru (2)

1K 38 6
                                    

Like a friend but looks more.
Like a couple but less than that.
-Sp-

Vania melangkahkan kakinya menuju meja yang telah menjadi bangku duduknya sekarang, rasa gugup dan malu membuatnya tidak berani menoleh kemana-mana, hanya fokus pada satu tujuan. Yaitu bangku duduknya.

Sesaat setelah sampai disana, vania segera menaruh tasnya di kolong bangku dan segera duduk menanti jam pelajaran.

"Hei" sebuah sapaan dari arah samping mengalihkan konsentrasinya vania segera menoleh ke sumber suara dan...

Deg

Hatinya bergetar melihat pemuda di sampingnya kini

Tampan

Batin vania.

"Hai juga" balasnya dengan agak kaku sementara pemuda di depannya hanya tersenyum ramah, senyum yang amat teramat mempesona.

"Kenalin gue AgasPradipta, panggil aja agas" ujar agas memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya, gadis itu hanya tersenyum dan meraih uluran tangan agas "VaniaFebrian. Salam kenal dan semoga kita bisa jadi partner yang baik ya" ujar vania disertai senyuman yang tak kalah manis

"Cie kalo senyum gitu cantik" puji agas membuat vania tertawa pelan, lalu tak berapa lama kemudian beberapa siswi mulai berkenalan dan berbaurlah vania bersama mereka untuk saling mengenal satu sama lain.

Disaat yang sama agaspun sedang bersenda gurau bersama ata dan dandi sampai reino sang ketua kelas menghampiri agas
"Gas gue dan para ikatan anya lovers disini merelakan lo bertunangan dengan anya tapi satu hal yang pasti. Kita gak akan nyerah buat mendapatkan anya" ujar reino dengan berapi-api

"Tenang aja, walaupun gue sama anya bakalan bertunangan. Hubungan gue sama anya bakalan tetap kayak gini dan gak akan ada yang berubah setelah ini, jadi lo semua bebas deketin anya tapi inget batesannya kalo sampe lo semua ngelewatin batas dan ganggu kenyamanan anya. Lo semua berhadapan sama gue" ujar agas santai namun tegas.

Reino mengangguk pelan "Gue akan sampein hal ini sama seluruh anya lovers yang ada di rahma sakti dan sekitarnya" ujar reino langsung melenggang pergi

Agas hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah reino si ketua kelas yang kadang galak dan juga kadang aneh tersebut.

*****

Tetttt....tetttttt....tetttttt

"Merdekaaaaaa" teriak ata ketika pak yudis, guru fisika mereka telah keluar dari kelas dan mengakhiri pelajaran yang cukup membosankan hari itu.

Agas sudah bersiap akan pergi dari bangkunya tapi vania masih menghalangi jalannya karena dia masih membereskan beberapa buku untuk dimasukan ke dalam tasnya.

Kebetulan bangku agas adalah bangku yang berada di dekat jendela otomatis dari kedua bangku tersebut ada satu bangku yang merapat di tembok dan tidak memiliki jalan keluar.

Sambil berbasa-basi akhirnya agas pun memutuskan untuk memulai obrolan singkat dengan vania
"Mau ke kantin?" ajak agas kepada vania

"Embatt semuaa gasss" Celetuk ata yang diselingi tampolan dari belakang oleh dandi

"Boleh" ujar vania tersenyum kecil Dan melajulah mereka berempat ke kantin diselingi obrolan singkat keempatnya.

Seperti biasa, kehadiran agas selalu mencuri perhatian seluruh siswi SMA RAHMA SAKTI, tak sedikit yang memuji ketampanan agas dan terbuai akan pesonanya.

Vania yang melihat itu menjadi mengerti akan situasinya, berarti bukan dia saja yang terpesona ketika melihat agas tapi seluruh siswi pun begitu. Dia tersenyum kecil mengingat perkenalan singkat mereka, sungguh dia sangat ingin menjadi teman agas.

AYGAS (END✔️)Where stories live. Discover now