Shit Party?!

1.8K 143 0
                                    

Kalau orang bilang, hidup Ji ra itu sempurna. Banget malah.

Kaya, cantik, dikelilingi kakak laki-laki yang pada ganteng semua, juga sahabat yang imut dan keren kaya Jeongin dan Guanlin.

Itu membuat iri gadis satu dunia, Ji ra tau. Tapi mereka nggak tau begitu susahnya dia keluar tanpa ada yang motoin. Minimal dia nggak di kritik di tengah jalan aja udah bersyukur banget.

Dan bagian paling tidak dia sukai dari jadi adik dari orang-orang terkenal adalah... Dia harus ikut acara resmi kakak-kakaknya.
Seperti pesta pernikahan atau pesta besar-besaran untuk selebriti contohnya.

Bener sih ketemu Taeyoung NCT, itu bikin seneng banget. Nggak sukanya? Dia harus pura-pura ramah, senyum, dan hal ribet lain yang dia pakai atas perintah desainer keluarganya. Jadi orang lain itu hal yang paling Ji ra tidak suka.

"Ji ra ayo dong! Ini ahjuma*nya nanti ngamuk lohh!" Ji ra bersembunyi di loteng rumah sehabis mandi sore sambil masih pakai handuk bajunya yang warna hitam.

Seriusan dia tidak mau terjebak di acara menyebalkan saling menjunjung tapi menjelekkan di belakang itu.
Hidup di kelilingi oleh para idol dan artis membuat Ji ra setidaknya tau kebusukan apa di balik dunia gemerlap menyesatkan itu.

"Aniiii! Jimin hyung. Ji ra jalan-jalan saja bersama Jeongin nanti! Hyung berangkat saja!"
Suara langkah Jimin terdengar di tangga menuju loteng rumah, membuat Ji ra buru-buru bersembunyi dibalik lemari kayu tua bekas orang tuanya.

"Ji ra kau tahu Jin hyung tidak suka orang yang tidak menghormati orang lain!
Kita diundang sekeluarga, kau ingin tidak dapat jatah uang saku selama berhari-hari?
Sekarang, ayo keluar sebelum aku yang menggendongmu turun!"

Jimin yang sudah berpakaian rapi dan make up tipis berkacak pinggang di tengah lantai loteng. Kepala Ji ra hanya terlihat separuh dari balik lemari dan menggeleng ragu.

"Pokoknya Ji ra tidak mau datang!"

"Oh tuhan... Gadis remaja dan masa pubernya!"dengus Jimin tertahan di dalam hati.
















.























Acara itu mewah dan ramai sekali, acara pernikahan salah satu selebriti dan CEO perusahaan, pantas saja seluruh keluarganya di undang serentak.

Ji ra berjalan dengan tangan di genggam erat oleh Yoongi hyung, di sebelahnya Jin hyung terlihat lebih memperhatikannya dari pada mengobrol dengan partner bisnisnya seperti biasa.
Kali ini Ji ra juga lebih legah saat gaun yang dia pakai lebih sederhana tapi tetap saja mengundang perhatian. Dia tidak tahu saja Jin sudah memesankan langsung dari paris sebulan sebelum acara.

Jimin, Taehyung, dan Jungkook hyung terlihat sedang berpose ganteng dengan para membernya, juga dengan Namjoon hyung yang pergi entah kemana.

"Dingin ya?" Ji ra kembali terfokuskan dari jejeran meja makanan dan gelas-gelas Indah menatap Yoongi hyung. Hanya satu hyungnya ini yang terlihat tertutup dari publik dan malas basa-basi tentang hal seperti ini, sama seperti Ji ra. Ji ra menggeleng, meskipun bagian punggungnya lumayan dingin karna gaunnya sedikit terbuka.

"Tidak, tapi terlalu ramai. Ji ra tidak suka!" Ji ra menjawab jujur. Tapi pandangannya beralih pada altar tempat pasangan pengantin didepan. Terlihat cantik dan anggun seperti yang sudah-sudah. Ji ra jadi berfikiran dia akan punya tujuh kakak ipar perempuan yang pastinya sangat cerewet esok hari.

"Hei, jangan melamun Ji ra. setelah Jin hyung dan Namjoon selesai kita segera memberi salam pada pengantinnya."

Hoseok hyung tiba-tiba merangkul pundak Ji ra. Tersenyum manis sambil menyapa beberapa orang yang lalu lalang menyapa mereka.

"Ya ampun Taehyung! Adikmu makin cantik saja. Halo manis, masih ingat aku?!" di depannya tiba-tiba sahabat Tae hyung menghampiri Ji ra. Yang bilang itu tentu saja si ramah Taeyoung, yang seperti Ji ra bilang dia tampan dan menyenangkan.

"Halo oppa, apa kabar?" Taeyoung heboh sendiri saat Ji ra menyapa, ingin mencubit adik Taehyung tapi tangannya langsung ditepis.

"Nggak usah pegang-pegang adek gue deh, nanti imutnya luntur!"

Di sebelah mereka Yuta dan Bobby memilih mengobrol dengan Yoongi dan Hoseok hyung setelah menyapa Ji ra seadanya.

Setelah basa-basi sedikit mereka pergi setelah gerombolan mereka menyusul, kalau Tae hyung bilang sih para 95 line.

"Nah ayo waktunya bertemu si pengantin!" Jin hyung tiba-tiba datang pada mereka bertiga. Yang langsung disusul Namjoon saat di tengah jalan menuju altar.

"Habis dari mana sih?" tanya Hoseok pada Namjoon yang terlihat tersenggal-senggal.

"Ada lah, tapi kenapa aku di tinggal?!"

"Lama sih!" balas Yoongi hyung yang memimpin jalan.

Dan sepanjang itu Ji ra hanya diam karna merasa tatapan semua orang terarah pada keluarganya. Huft... Hidup moncolok memang tidak cocok untuknya.


















.

















Setelah turun dari altar pernikahan mereka memutuskan untuk memakan jamuan pernikahan dengan di iringi beberapa sapaan dan izin foto dari beberapa orang, selebihnya Ji ra menikmati karna para hyungnya membuat meja mereka serasa dirumah. Tertawa dan bercerita seolah mereka tidak sedang di tempat umum.

Jungkook hyung sedang bercanda dengan teman-teman nya di ujung meja makanan di sana. Lalu Jimin hyung ikut duduk di meja mereka karna di tinggalkan Tae hyung bersama teman-teman nya tadi.

Lalu saat sedang asik-asik nya mereka menikmati dessert sambil bercerita, dari arah belakang Ji ra suara nyaring memanggilnya tiba-tiba.

"Haechan?" suara Ji ra lirih dan terkejut saat melihat teman masa kecilnya, Haechan berdiri di belakangnya tepat.

Saat Ji ra masih bengong, Haechan memutuskan menyapa kakak-kakak Ji ra sekaligus tetangganya. Yah dia lebih sering tinggal di dorm*nya setelah debut menjadi idol dan juga setelah kejadian itu.

"Long time no see, baby girl..."
Ujar Haechan saat tangannya telah mendapat tempat di pinggang Ji ra dengan membawanya menjauh dari tempat kakak-kakak nya.

Geez, kesialan apa lagi ini?! Batin Ji ra berteriak kesal.































Di sisi lain.

"Apa tidak apa-apa hyung, Ji ra dibiarkan dengan bocah itu?"
Jimin terlihat gelisah saat Haechan telah membawa adiknya menjauh apalagi menatap tangan bocah itu ada di mana. Bisa dipastikan jika Taehyung disini, bocah itu bisa dapat masalah.

"Tidak apa-apa. Aku percaya pada Haechan, biarkan dia mendapat maaf dari hal yang bukan salahnya."
Jin hyung menatap yakin, sambil melihat punggung adiknya tidak terlihat lagi di balik kumpulan orang-orang berbaju mahal.



































Halu~ as always!

Jangan lupa baca dengan enjoy,  vote sama komen!

 Lil SisterWhere stories live. Discover now