25. Rencana

29.5K 3K 208
                                    

Kamis (13.08), 14 Februari 2019

-------------------------

"Apa ada yang lihat pelayan pribadiku?" tanya Juan sambil berkacak pinggang. Seharusnya Risma sudah di sini sejak sepuluh menit lalu tapi Juan tidak menemukan wanita itu di manapun dalam penthousenya.

"Dia mengundurkan diri. Pak Aston baru saja memberitahu bahwa tour guide kita yang baru akan datang terlambat," ujar Fachmi dengan raut datarnya yang biasa.

"Apa?" tanya Juan dengan nada tak percaya.

"Tadi aku bertemu adik Risma di depan hotel. Siapa namanya?" Farrel mengerutkan kening berusaha mengingat.

"Rezka?" tanya Juan.

Farrel mengangguk seraya menarik Devian ke pangkuan. "Dia bilang Risma diminta berhenti kerja oleh tunangannya. Dan rencananya hari ini mereka-Risma dan tunangannya, maksudku-hendak ke kota untuk mengisi perabotan rumah baru mereka. Pernikahan mereka tinggal menghitung hari."

Mendengar itu Juan tertawa mengejek. "Aku tahu kau mengarang cerita."

"Memangnya selama satu tahun kau pergi, kau masih berhubungan dengan orang-orang di Pulau Shelee?" Bukannya penasaran, nada suara Farrel lebih terkesan balas mengejek.

"Aku masih sering menelepon Rezka."

Farrel angkat bahu. "Aku tidak tahu mengapa dia tidak memberitahumu. Tapi yang jelas, itu yang kudengar tadi."

Senyum mengejek Juan memudar seiring dengan ucapan Farrel yang tampak sangat yakin. Memang selama setahun dirinya pergi, Juan tidak pernah berusaha mencari tahu keadaan Risma. Bahkan apapun yang berhubungan dengan Risma seolah menjadi topik yang dihindari antara Juan dan Rezka. Saat itu Juan masih berusaha menyelesaikan masalahnya dengan Kirana dan dia bertekad memberi Risma waktu jauh darinya.

Tapi bagian Risma yang akhirnya menemukan lelaki lain dan berniat menikah sama sekali di luar prediksi Juan. Dia tidak pernah berpikir sampai ke situ dan rasanya ingin memaki-maki Rezka karena tidak pernah mengatakannya.

"Kalau Risma memang sudah menemukan lelaki lain, ikhlaskan saja, Kak." Carissa menasihati. "Belum tentu hidupnya akan lebih bahagia bersama kakak."

Juan melotot ke arah Carissa. "Kau itu lawan atau kawan?"

"Kenapa kau malah memelototi istriku?!" nada suara Fachmi meninggi.

Juan beralih ke arah Fachmi. "Memangnya kau senang kalau aku berkata, 'Ikhlaskan saja Carissa bersama lelaki lain. Belum tentu dia akan lebih bahagia bersamamu.'?"

"Tentu saja aku tidak akan senang karena Carissa istriku. Tapi Risma ... memangnya dia siapamu?"

JLEB.

Pertanyaan Fachmi terasa menikam jantung Juan, membuatnya tak mampu berkata-kata.

Farrel yang duduk di sofa seberang Fachmi dan Carissa malah terkekeh. "Kenapa kalimat itu terdengar familiar? Hanya kata-katanya yang berbeda."

Fachmi mengerutkan kening, tapi kemudian matanya berkilat geli. Yah, tanpa sadar dirinya menggunakan kalimat seperti yang dulu pernah dilontarkan Farrel padanya saat ia menolak mengakui bahwa dirinya sudah jatuh cinta pada Carissa.

Juan memijiit pelipisnya seraya memejamkan mata. Kalau benar yang dikatakan Farrel, maka hancur sudah semua rencana dan angannya. Lalu apa yang harus dia lakukan selanjutnya? Bisakah Juan melepas Risma untuk lelaki lain seperti dulu Risma melepas Juan untuk Kirana?

"Aku harus pergi." Akhirnya Juan berkata seraya berbalik.

Setelah yakin Juan keluar dari penthouse, Kanza yang sedari tadi hanya diam akhirnya bertanya, "Kapan kau keluar hotel? Bahkan di antara kita semua, kau yang bangunnya paling siang."

Since I Found You (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora