8. Pengakuan Trey

27.3K 2.7K 88
                                    

Sabtu (15.45), 29 September 2018

-------------------------

Harland.

Nama itu kini menjadi perbincangan hangat di Pulau Shelee karena dia terbukti menjadi otak dalam kasus pelemparan batu di rumah keluarga Pak Almo. Risma sebagai saksi mata melihat dengan jelas keberadaan Harland. Meski lelaki itu sempat berkelit dengan menunjukkan berbagai alibi, namun pihak kepolisian juga telah mengumpulkan bukti tak terbantahkan bahwa dialah pelakunya.

Sehari menjelang penangkapan Harland dan teman-temannya, lelaki itu berhasil melarikan diri keluar pulau hingga kepolisian Pulau Shelee terpaksa meminta bantuan kepolisian Provinsi.

Tak terasa sudah satu minggu Juan berada di pulau itu. Masalah yang menimpa Harland membuat orang-orang Keegan Corp. bisa bekerja lebih tenang karena perhatian para penduduk teralihkan. Apalagi Harland termasuk salah satu provokator yang paling berambisi menyingkirkan orang-orang Keegan Corp. Dengan adanya kejadian ini, para penduduk lebih memilih mengabaikan keberadaan orang-orang Keegan Corp. daripada mencari masalah dengan mereka.

Sejak malam dirinya mencium Risma, Juan benar-benar berusaha untuk tidak bertemu wanita itu lagi. Dan ternyata berhasil. Tapi yang jadi masalah, otaknya malah terus memikirkan Risma. Bahkan tanpa bisa dicegah, kadang Juan mencari-cari alasan agar bertemu Risma tanpa sengaja. Beruntung dia bisa menahan diri sebelum melakukan tindakan konyol itu.

Suara ribut di luar ruang kerjanya membuat kening Juan berkerut. Dia penasaran namun menahan diri untuk keluar dan memilih menunggu sambil menyandarkan punggung.

BRAKK.

Suara keras akibat pintu yang terbuka kasar mengiringi kemunculan wanita yang sejak tadi dipikirkan Juan. Senyum kecil Juan terbit tapi dia berusaha mempertahankan wajah dinginnya. Entah mengapa, melihat raut marah Risma yang seolah akan memakan dirinya hidup-hidup tampak sangat menghibur dan membuatnya-lega? Apakah itu artinya Juan merindukan wanita pemarah itu?

"Pak, maafkan saya. Saya sudah berusaha mencegah Nona Risma tapi dia memaksa masuk." Delon berkata di ambang pintu dengan raut bersalah.

"Tidak apa-apa, Delon. Kau keluarlah. Tutup pintunya," perintah Juan tenang seraya mengibaskan tangan, menyuruh Delon segera pergi.

Kedua tangan Risma mengepal di samping tubuh saat dia berdiri di depan meja besar Juan. Rasanya dia ingin menghantam wajah sok dingin itu dengan kepalan tangannya. Berani-beraninya dia-

"Sungguh kunjungan yang tak terduga, Nona Dahlia."

"Risma!" hardik Risma geram.

Juan tidak bisa menahan senyum lebarnya melihat wajah Risma yang memerah dengan mata melotot. "Wajahmu sangat lucu ketika sedang marah begitu."

"Aku datang ke sini bukan untuk menghiburmu!"

"Tapi kenyataannya kau sangat menghibur." Entah mengapa Juan ingin membuat Risma lebih kesal lagi.

Bibir Risma menipis, menunjukkan kemarahannya sudah mencapai ubun-ubun. Tapi dia menghela napas sejenak, tidak ingin membuang waktu untuk membahas hal tidak penting dan melupakan tujuan utamanya repot-repot datang ke sini menemui Juan.

"Tega sekali kau mempekerjakan Rezka yang masih remaja dan seharusnya fokus pada sekolah." Akhirnya Risma berhasil mengutarakan apa yang mengganggunya.

Tadi saat pergi ke toko untuk membeli keperluan dapur, Risma bertemu temannya yang dulu pernah bekerja di tempat yang sama dengan Risma. Temannya itu berkata tidak menyangka bahwa Rezka menjadi salah satu kuli di resort yang sedang dibangun.

Rasa bersalah pada Juan yang Risma rasakan sejak Juan pergi dari rumahnya langsung berubah menjadi kamarahan. Dia tidak terima, adiknya yang masih remaja dijadikan pekerja kasar oleh Juan. Apa ini hukuman karena kesalahan Risma? Kalau iya, tega sekali lelaki brengsek di depannya itu melibatkan sang adik.

Since I Found You (TAMAT)Where stories live. Discover now