11. Kencan Ganda

27.9K 2.8K 122
                                    

Sabtu (23.04), 10 November 2018

--------------------------

Keindahan pantai Pulau Shelee adalah hal pertama yang ditunjukkan Risma pada Jessie. Keduanya bermain di bibir pantai yang menghantarkan ombak kecil. Tidak ada sampah. Pasir putih tampak jelas dari permukaan air.

"Indah sekali!" seru Jessie kagum.

"Di ujung timur sana ada daratan berbatu yang juga sangat indah. Batunya besar-besar dan sangat tinggi hingga sering disebut batu gajah. Nanti kita ke sana menjelang sore agar bisa meminta Rezka menemani."

Jessie merengut. "Kenapa harus minta ditemani bocah itu?"

"Kau itu terdengar seperti seorang wanita yang tertarik pada Rezka tapi kecewa karena ternyata dia lebih muda," cibir Risma.

Wajah Jessie memerah. "Sama sekali tidak!"

"Tidak ada gunanya berbohong padaku. Toh itu bukan urusanku. Dan bukan urusan Rezka juga karena hatimu yang sedang berkecamuk." Dengan sengaja Risma menjulurkan lidah untuk mengejek Jessie lalu berlari menjauh.

Kesal, Jessie mengejar Risma seraya berseru, "Kalau kau tidak menarik kembali kata-katamu, aku tidak akan merestuimu jadi calon kakak iparku!"

DEG.

Risma berhenti berlari dengan tubuh menegang. Seketika wajahnya memerah karena teringat ciumannya dengan Juan beberapa waktu lalu.

Kenapa Jessie bisa sampai bicara begitu? Apa Juan menceritakan sesuatu pada Jessie?

Jessie menyeringai saat menyadari perubahan sikap Risma akibat ucapannya. Padahal tadi dia hanya asal bicara. Tapi sepertinya memang telah terjadi sesuatu antara Juan dan Risma. Dan jika benar demikian, Jessie akan jadi orang pertama yang merestui mereka setelah memastikan Risma tidak seperti Kirana yang tingkat posesifnya sudah di luar batas toleransi Jessie.

"Wah, kenapa kau terdiam dengan wajah memerah begitu? Kau menyukai Kak Juan, ya?" tunjuk Jessie dengan wajah jahil.

"Ikan-ikan di laut akan menertawakanmu setelah mendengar dugaan konyol itu. Dari awal aku dan Juan adalah musuh. Aku tidak menyukainya dan dia juga tidak menyukaiku."

"Tapi kemarin kalian datang bersama."

"Kami berdamai dan mencoba berteman. Bagaimanapun Juan adalah bos adikku."

Jessie berdecak tak percaya. "Dari musuh, jadi teman, lalu pacar, dan ujungnya menikah. Cerita klise." Kali ini giliran Jessie yang menjulurkan lidah mengejek Risma.

Risma merengut namun tidak menanggapi. Dirinya tidak mau memperpanjang pembicaraan tentang dirinya yang akan jadi calon kakak ipar Jessie. Pikiran itu sungguh menggelikan menurut Risma meski wajahnya tetap memanas karena lagi-lagi teringat ciuman itu.

***

"Hati-hati!" seru Juan seraya memegang siku Risma yang nyaris jatuh karena tersandung akar pohon. Sementara beberapa meter di depan mereka, Jessie dan Rezka berjalan cepat-seperti balapan-dan sesekali terdengar berdebat.

"Terima kasih," gumam Risma seraya melepaskan lengannya dari sentuhan Juan. Dia jadi merasa tidak nyaman bersama Juan setelah ucapan Jessie mengenai 'calon kakak ipar'.

Salah satu alis Juan terangkat merasakan penolakan Risma. Dia pikir Risma belum sepenuhnya menerima dirinya sebagai teman wanita itu.

Juan memasukkan kedua tangannya ke saku depan celana jins lalu mengalihkan perhatian dari Risma ke arah pepohonan tinggi di sekelilingnya. "Daerah ini masih bagian milik Keegan Corp. Dengan sedikit memasang akses jalan yang lebih bersahabat untuk wisatawan dan mempercantik pengaturan tanamannya, kawasan ini pasti akan menakjubkan."

Since I Found You (TAMAT)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu