10-Lagi-lagi 'Dia'

Start from the beginning
                                    

"Itu siapa yang tidur dari tadi?" tegur Bu Jess sambil bertolak pinggang.

Nico langsung menyikut Laskar.

"Bangun woi! Elah lu, tidur mulu."

"Diem deh, ganggu banget." Balas Laskar masih dengan posisinya.

Brakk...

Laskar berdecak sebal dan dengan malas mengangkat kepalanya ketika penggaris panjang itu dipukulkan ke meja mereka.

Pengganggu!

"Ini masih pagi dan kamu sudah tidur? Kamu tidak menghargai pelajaran saya?" kesal Bu Jess.

Laskar memutar bola matanya malas.

"Sekarang maju ke depan. Kerjakan tiga soal yang ada di sana atau kamu keluar dari kelas saya!"

Laskar menatap guru itu dengan malas lalu mengacak rambutnya sebentar dan maju ke depan.

Tak sampai lima menit. Laskar menyeringai kecil dan langsung membuang spidol itu begitu saja kala semua soal itu selesai.

Bu Jess memperhatikan soal itu dengan ragu.

"Udah kan? Kalau gitu Ibu yang harus keluar dari kelas kita," Ucap Laskar santai membuat semua orang memelototkan matanya.

"Kamu..."

Kringgg...

Bu Jess menggeram kesal kala ucapannya terpotong oleh bel tanda pelajarannya berakhir.

Laskar menyeringai kecil. "Karna pelajaran ibu udah habis." Lanjut cowok itu lalu menyalam tangan Bu Jess tanda ia masih menghormati guru itu.

Semua mata menatap Laskar tak percaya, juga kagum dengan cowok itu. Dan yang mereka yakini, semua jawaban yang Laskar kerjakan benar, karena Bu Jess sama sekali tak mengkritik pekerjaannya.

Bahkan setiap soal, Laskar mengerjakannya dengan dua cara penyelesaian sekaligus. 

Cara sulit dan cara mudah.

Luar biasa!

***

"Lo les di rumah?" heran Nico meneliti semua jawaban Laskar di papan tulis.

"Gila lo! Di sekolah ajah nggak belajar. Lah... boro-boro les di rumah!" celutuk Mico.

Laskar mengangkat kembali kepalanya.

"Lo pada brisik banget!" kesal Laskar lalu bangkit dari duduknya.

"Pada mau cabut gak?" tawar cowok itu.

Mereka saling tatap seolah bertanya satu sama lain.

"Masih ada pelajaran Kimia dari Pak..."

"Dan kita semua benci pelajaran itu." Potong Laskar sambil menyeringai kecil yang dibalas seringai juga oleh keempat cowok itu.

Keempat cowok itu keluar dari kelas dengan mudahnya sebelum Pak Gr masuk.

Persetan jika mereka harus dihukum berlari di lapangan besok!

Laskar berjalan santai dibarisan depan dengan tangan di saku hoodie hitamya sambil mengunyah permen karet.

"Tunjukin mana kelas XII IPA 8." Suruh Laskar tanpa menatap teman-temannya.

"Mau ngapain lo?" tanya Nico namun masih sibuk dengan ponselnya.

"Chand!" panggil Laskar seolah memberi cowok itu kode, tanpa menjawab pertanyaan Nico.

Mereka sampai di depan kelas XII IPA 8. Seolah Tuhan berpihak pada mereka, ternyata kelas itu sedang jamkos, karena ciri-ciri surga dunianya sudah terdengar dari jarak 10 meter sebelum para cowok itu sampai di sana.

LASKAR [Completed]✔️Where stories live. Discover now